Jumaat, 31 Mei 2013

CINTA DAN SAYANG


Ada yang bilang cinta egois, sayang tidak; cinta hanya untuk satu orang, sayang bisa dibagi-bagi. Demikian kata orang tentang perbedaan cinta dan sayang.
Pendapat lainnya: Cinta adalah perasaan untuk kekasih — pacar atau pasangan hidup — sedangkan sayang ditujukan bagi sahabat dan keluarga. Kau pasti sudah sering mendengar pendapat semacam itu.
Di Internet sering kutemukan netter yang ngomong begitu. Ada juga bloger, seorang mahasiswa — tidak usah kusebut siapa, karena kurang etis — yang bahkan bikin puisi di weblognya bahwa cinta itu memang berbeda dengan sayang.
Di tempat lain kutemukan kutipan ini: Rasa ’sayang’ lebih dalam daripada ‘cinta’, ’sayang’ tidak mudah berubah, ’sayang’ membuatmu berkorban dan rela menderita demi orang yang kausayangi, ‘cinta’ ingin memiliki namun ’sayang’ tidak….
Bagiku ini salah, perbedaan cinta dan sayang itu bisa menjadi masalah. Ini masalah bahasa; bahasa Indonesia yang harus kita jaga supaya tidak “berselingkuh” maknanya. Betapa penutur bahasa nasional kita, yang justru banyak dari mereka adalah kaum terpelajar di kota-kota dan fasih mengakses Internet, tidak bisa memahami dua kata yang begitu familiar: cinta dan sayang. Bahkan sampai dirusak lewat puisi.
Padahal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang resmi dibuat pemerintah tidak pernah disebutkan kedua kata itu berbeda makna. Di kamus tertulis arti sayang: kasih, cinta. Demikian juga cinta: menaruh kasih sayang, menyukai. Tapi bagaimana mulanya sampai-sampai banyak kaum sekolahan yang mendefinisikan cinta dan sayang tidak serupa? Aku tak pernah tahu.
Oi, kawan, jangan terlalu serius. Santai sajalah. Mari kita bermain-main dengan makna sayang dan cinta sesuai versi mereka itu. Seandainya benar bahwa cinta ingin memiliki, lantas bagaimana jadinya arti kalimat ini, “Tuhan, aku mencintai-Mu.” Apakah aku ingin memiliki Tuhan? Gak bakal gila, lagi! Bagaimana pula bila benar cinta itu penuh nafsu sedangkan sayang tidak, apakah aku ingin memerkosa Tuhan dengan berkata, “Tuhan, aku mencintai-Mu”? Enak sekali, bah!
Bahasa Indonesia memang kaya. Banyak kata yang bersinonim, termasuk kata-kata bersayap yang sering membingungkan seperti dalam kasus perbedaan cinta dan sayang ini.
Dalam berbagai kasus, bahasa Inggris terasa lebih tegas. Orang bule menyebut cinta pada ibunya, cinta pada pacarnya, cinta pada temannya, cinta pada presidennya, dengan kata yang sama: I love you. Kita di Indonesia mesti mengubahnya: Aku sayang sama ibu; Gue cinta banget sama lo; Aku sayang padamu, sobat; Saya menghormati Bapak Presiden.

NABI MUSA AS BERDAKWAH DENGAN MAHA FIRAUN

Raja Fir'aun yang telah berkuasa di Mesir telah lama menjalankan pemerintahan yang zalim, kejam dan ganas. Rakyatnya yang terdiri dari bangsa Mesir yang merupakan penduduk peribumi dan bangsa Isra'il yang merupakan golongan pendatang, hidup dalam suasana penindasan, tidak merasa aman bagi nyawa dan harta bendanya.
Tindakan sewenang-wenang dan pihak penguasa pemerintahan terutamanya ditujukan kepada Bani Isra'il yang tidak diberinya kesempatan hidup tenang dan tenteram. Mereka dikenakan kerja paksa dan diharuskan membayar berbagai pungutan yang tidak dikenakan terhadap penduduk bangsa Mesir, bangsa Fir'aun sendiri.

Selain kezaliman, kekejaman, penindasan dan pemerasan yang ditimpakan oleh Fir'aun atas rakyatnya, terutama kaum Bani Isra'il. ia menyatakan dirinya sebagai tuhan yang harus disembah dan dipuja. Dan dengan demikian ia makin jauh membawa rakyatnya ke jalan yang sesat tanpa pendoman tauhid dan iman, sehingga makin dalamlah mereka terjerumus ke lembah kemaksiatan dan kerusakan moral dan akhlak. Maka dalam kesempatan bercakap-cakap langsung di bukit Thur Sina itu diperintahkanlah Musa oleh Allah untuk berjumpa Fir'aun sebagai Rasul-Nya, mengajakkan beriman kepada Allah, menyedarkan dirinya bahwa ia adalah makhluk Allah sebagaimana lain-lain rakyatnya, yang tidak sepatutnya menuntut orang menyembahnya sebagi tuhan dan bahawa Tuhan yang wajib disembah olehnya dan oleh semua manusia adalah Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan alam semesta ini.

Nabi Musa dalam perjalanannya menuju kota Mesir setelah meninggalkan Madyan, selalu dibayang oleh ketakutan kalau-kalau peristiwa pembunuhan yang telah dilakukan sepuluh tahun yang lalu itu, belum terlupakan dan masih belum hilang dari ingatan para pembesar kerajaan Fir'aun. Ia tidak mengabaikan kemungkinan bahwa mereka akan melakukan pembalasan terhadap perbuatan yang ia tidak sengaja itu dengan hukuman pembunuhan atas dirinya bila ia sudah berada di tengah-tengah mereka. Ia hanya terdorong rasa rindunya yang sangat kepada tanah tumpah darahnya dengan memberanikan diri kembali ke Mesir tanpa memperdulikan akibat yang mungkin akan dihadapi.
Jika pada waktu bertolak dari Madyan dan selama perjalannya ke Thur Sina. Nabi Musa dibayangi dengan rasa takut akan pembalasan Fir'aun, Maka dengan perintah Allah yang berfirman maksudnya :

"Pergilah engkau ke Fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas", segala bayangan itu dilempar jauh-jauh dari fikirannya dan bertekad akan melaksanakan perintah Allah menghadapi Fir'aun apa pun akan terjadi pada dirinya. Hanya untuk menenteramkan hatinya berucaplah Musa kepada Allah: "Aku telah membunuh seorang daripada mereka , maka aku khuatir mereka akan membalas membunuhku, berikanlah seorang pembantu dari keluargaku sendiri, iaitu saudaraku Harun untuk menyertaiku dalam melakukan tugasku meneguhkan hatiku dan menguatkan tekadku menghadapi orang-orang kafir itu apalagi Harun saudaraku itu lebih petah (lancar) lidahnya dan lebih cekap daripada diriku untuk berdebat dan bermujadalah."

Allah berkenan mengabulkan permohonan Musa, maka digerakkanlah hati Harun yang ketika itu masih berada di Mesir untuk pergi menemui Musa mendampinginya dan bersama-sama pergilah mereka ke istana Fir'aun dengan diiringi firman Allah: "Janganlah kamu berdua takut dan khuatir akan diseksa oleh Fir'aun. Aku menyertai kamu berdua dan Aku mendengar serta melihat dan mengetaui apa yang akan terjadi antara kamu dan Fir'aun. Berdakwahlah kamu kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut sedarkanlah ia dengan kesesatannya dan ajaklah ia beriman dan bertauhid, meninggalkan kezalimannya dan kecongkakannya kalau-kalau dengan sikap yang lemah lembut daripada kamu berdua ia akan ingat pada kesesatan dirinya dan takut akan akibat kesombongan dan kebongkakannya."

Diperolehi kesempatan oleh Musa dan Harun, menemui raja Fir'aun yang menyatakan dirinya sebagai tuhan itu, setelah menempuh beberapa rintangan yang lazim dilampaui oleh orang yang ingin bertemu dengan raja pada waktu itu. Pertemuan Musa dan Harun dengan Fir'aun dihadiri pula oleh beberapa anggota pemerintahan dan para penasihatnya. Bertanya Fir'aun kepada mereka berdua:: "Siapakah kamu berdua ini?"
Musa menjawab: "Kami, Musa dan Harun adalah pesuruh Allah kepadamu agar engkau membebaskan Bani Isra'il dari perhambaan dan penindasanmu dan menyerahkan mereka kepada kami agar menyembah kepada Allah dan menghindari seksaanmu."

Fir'aun yang segera mengenal Musa berkata kepadanya: "Bukankah engkau adalah Musa yang telah kami mengasuhmu sejak masa bayimu dan tinggal bersama kami dalam istana sampai mencapai usia remajamu, mendapat pendidikan dan pengajaran yang menjadikan engkau pandai? Dan bukankah engkau yang melakukan pembunuhan terhadap dari seorang daripada golongan kami? Sudahkah engkau lupa itu semuanya dan tidak ingat akan kebaikan dan jasa kami kepada kamu?"

Musa menjawab: "Bahwasanya engkau telah memeliharakan aku sejak masa bayiku, itu bukanlah suatu jasa yang dapat engkau banggakan. Karena jatuhnya aku ke dalam tangan mu adalah akibat kekejaman dan kezalimanmu tatkala engkau memerintah agar orang-orangmu menyembelih setiap bayi-bayi laki yang lahir, sehingga ibu terpaksa membiarkan aku terapung di permukaan sungai Nil di dalamsebuah peti yang kemudian dipungut oleh isterimu dan selamatlah aku dari penyembelihan yang engkau perintahkan. Sedang mengenai pembunuhan yang telah aku lakukan itu adalah akibat godaan syaitan yang menyesatkan, namun peristiwa itu akhirnya merupakan suatu rahmat dan barakah yang terselubung bagiku. Sebab dalam perantauanku setelah aku melarikan diri dari negerimu, Allah mengurniakan aku dengan hikmah dan ilmu serta mengutuskan aku sebagai Rasul dan pesuruh-Nya. Maka dalam rangka tugasku sebagai Rasul datanglah aku kepadamu atas perintah Allah untuk mengajak engkau dan kaummu menyembah Allah dan meninggalkan kezaliman dan penindasanmu terhadap Bani Isra'il."

Fir'aun bertanya: "Siapakah Tuhan yang engkau sebut-sebut itu, hai Musa? Adakah tuhan di atas bumi ini selain aku yang patut di sembah dan dipuja?"
Musa menjawab: "Ya, iaitu Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu serta Tuhan seru sekalian alam."
Tanya Fir'aun: "Siapakah Tuhan seru sekali alam itu?"
Musa menjawab: "Ialah Tuhan langit dan bumi dan segala apa yang ada antara langit dan bumi."
Berkata Fir'aun kepada para penasihatnya dan pembesar-pembesar kerajaan yang berada disekitarnya. "Sesungguhnya Rasul yang diutuskan kepada kamu ini adalah seorang yang gila" kemudia ia balik bertanya kepada Musa dan Harun: "Siapakah Tuhan kamu berdua?"
Musa menjawab: "Tuhan kami ialah Tuhan yang telah memberikan kepada tiap-tiap makhluk sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberi petunjuk kepadanya."
Fir'aun bertanya: "Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu yang tidak mempercayai apa yang engkau ajarkan ini dan malahan menyembah berhala dan patung-patung?"
Musa menjawab: "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku. Jika Dia telah menurunkan azab dan seksanya di atas mereka maka itu adalah karena kebongkakan dan kesombongan serta keengganan mereka kembali ke jalan yang benar. Jika Dia menunda azab dan seksa mereka hingga hari kiamat, maka itu adalah kehendak-Nya yang hikmahnya kami belum mengetahuinya. Allah telah mewahyukan kepada kami bahwa azab dan seksanya adalah jalan yang benar."

Fir'aun yang sudah tidak berdaya menolak dalil-dalil Nabi Musa yang diucapkan secara tegas dan berani merasa tersinggung kehormatannya sebagai raja yang telah mempertuhankan dirinya lalu menujukan amarahnya dan berkata kepada Musa secara mengancam: "Hai Musa! jika engkau mengakui tuhan selain aku, maka pasti engkau akan kumasukkan ke dalam penjara."
Musa menjawab: "Apakah engkau akan memenjarakan aku walaupun aku dapat memberikan kepadamu tanda-tanda yang membuktikan kebenaran dakwahku?"
Fir'aun menentang dengan berkata: "Datanglah tanda-tanda dan bukti-bukti yang nyata yang dapat membuktikan kebenaran kata-katamu jika engkau benar-benar tidak berdusta."

DOA MENDAPAT JODOH

Bagi kamu yang belum mendapatkan jodoh dan mungkin sedang mencari pasangan. Dan masih belum beruntung! Ada baiknya kamu sering-sering melakukan doa. Karena dengan melakukan doa maka jalan kamu semoga akan semakin lancar baik air sungai yang mengalir ke lautan (penuh dengan rintangan tapi akhirnya sampai juga kan).

Berikut ini adalah kumpulan doa untuk mendapatkan jodoh, yang dirangkum dari berbagai sumber :



Doa bagi laki2 yang berharap jodoh :
“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJATAN THOYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHOOHIBATAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat”.

Doa bagi wanita yang berharap jodoh :
“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat”

Doa dalam huruf latin berbahasa Arab :
“ALLOHUMMAB’ATS BA’LAN SHOOLIHAN LIKHITHBATHII WA’ATTHIF QOLBAHU ‘ALAYYA BIHAQQI KALAAMIKAL QODIIMI WABIROSUULIKAL KARIIMI BI ALFI ALFI LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM WA SHOLLALLOOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN WA’ALAA AALIHII WA SHOHBIHI WA SALLAMA WALHAMDULILLAAHIROBBIL ‘AALAMIIN.”

Artinya dalam Bahasa Indonesia :
“ Tuhanku, utuslah seorang suami yang shalih untuk melamarku, condongkanlah hatinya kepadaku berkat kebenaran Kalam-Mu yang qadim dan berkat utusanMu yang mulia dengan keberkahan sejuta ucapan LAA HAWLA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM. Dan semoga Allah Melimpahkan Rahmat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, dan kepada segenap keluarga serta sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian Alam.”

Doa agar Cepat Mendapat Jodoh
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَحَبِيْبِنَا وَرَسُولِكَ الكَرِيْمِ وَبِأَلْفِ أَلْفٍ لاَحَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ 3×

Semoga dengan doa yang ada diatas, kamu dapat segera mendapatkan jodoh. Kalaupun belum ketemu ya namanya juga belum jodoh, biarkan hidup ini mengalir seperti biasa, tetaplah berdoa dan beriktiar menjemput jodoh.
----

Urusan Jodoh itu ditangan Allah SWT, nah lalu bagaimana cara mengenali jodoh dalam islam. Tips ini berguna bagi anda yang sedang mencari jodoh dari ustad cinta, Restu Sugiharto. Menurut ustad ini ..

Tanda jodoh dalam Islam itu adalah “3M”. Apa itu?
Siapa yang paling bisa Memaklumi, Memaafkan dan Memotivasi kita ke arah yang lebih baik Insya Allah itu jodoh kita
Jadi kalau mau mencari jodoh, carilah yang bisa melakukan 3M diatas supaya hubungan cinta dapat langgeng dan tidak tercerai berai alias cerai. Jadi jodoh itu jangan berdasarkan nafsu (ganteng, kaya, dsb) tapi haruslah berdasarkan Islam (kuat aqidahnya, rajin ibadah dan indah akhlaknya).



Menurut Ustad yang juga dikenal sebagai pakar perjodohan dan pemilik pengajian Mujahadah Cinta Keluarga,  jika cinta itu menurut Islam maka cinta itu datangnya dari Allah.

Stttttttt! Jangan percaya ama ramalan jodoh atau cinta monyet. Karena itu bukan jodoh yang sesungguhnya.
Cukup ingat 3M diatas supaya kamu benar-benar mendapatkan Jodoh menurut Islam yang dapat membahagiakan dalam hidupmu kelak. Mencari jodoh berdasarkan Islam. Insya Allah akan membahagiakan hidupmu baik dunia maupun akhirat.


Dewasa ini menikah telah menjadi persoalan yang sangat pelik dan besar bagi banyak pihak. Persoalan yang mengganjal kemudahan dan kelancaran pernikahan tidak sebatas factor biaya pernikahan yang besar saja. Dalam beberapa keadaan, persoalannya bahkan berakar kepada faktor pemilihan dan penentuan calon pasangan hidup.
Banyak pemuda kebingungan mencari gadis yang akan dijadikan calon istri. Dalam zaman yang diwarnai oleh emansipasi wanita ala negara-negara kafir Barat ini, mencari sosok calon istri yang baik pemahaman dan pengamalan agamanya, baik akhlaknya, baik garis keturunan keluarganya —syukur-syukur cantik wajahnya dan kaya harta— bukan pekerjaan mudah.
Para gadis lebih pusing lagi. Jumlah kaum wanita yang lebih banyak dari jumlah kaum pria merupakan sebuah persoalan tersendiri. Apalagi gadis biasanya relatif pasif dan hanya menunggu bola. Maka memilih seorang calon suami yang baik pemahaman dan pengamalan agamanya, baik akhlaknya, baik garis keturunan keluarganya —syukur-syukur tampan wajahnya dan mapan pekerjaannya— sungguh pekerjaan yang sulit.
Saking sulitnya, terkadang menantikan kedatangan seorang pemuda muslim yang rajin shalat lima waktu secara berjama’ah, tidak merokok dan bukan pengangguran saja —kriteria yang sebenarnya tak muluk-muluk— butuh waktu yang entah berapa lama, hanya Allah yang tahu.
Semua pemuda dan gadis tentu berharap dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah dalam urusan mendapatkan jodoh dan membangun ikatan rumah tangga. Banyak di antara mereka bertanya-tanya kepada para kyai, ustadz dan murabbi (pembimbing ruhaninya), tidak adakah doa dari Al-Qur’an atau hadits nabawi untuk mendapatkan jodoh yang ideal dan sesuai dengan harapan?
Sebagai agama yang memberikan panduan bagi seluruh aspek kehidupan manusia, sudah tentu Islam mengajarkan doa yang ditanyakan tersebut. Persoalannya, seringkali orang terpaku pada penyebutan lafal “istri yang shalihah” atau “suami yang shalih” misalnya, sehingga merasa merasa tidak ada doa dalam Al-Qur’an atau hadits nabawi yang secara khusus berkaitan dengan permintaan kemudahan mendapatkan pasangan hidup yang ideal.
Islam adalah agama yang memberi panduan dalam semua persoalan kehidupan umat manusia. Perkara yang besar sampai perkara yang kecil, urusan pengelolaan negara sampai urusan buang air kecil, semuanya ada tuntunannya dalam Al-Qur’an dan as-sunnah.
Dalam perkara-perkara yang bersifat baku dan tidak mengalami perubahan dengan adanya perubahan tempat dan zaman, Islam memberi panduan yang sifatnya rinci. Misalnya persoalan akidah, akhlak mulia dan akhlak tercela, ibadah-ibadah ritual, hukum pidana, pernikahan dan yang berkaitan dengannya, warisan dan yang berkaitan dengannya.
Adapun dalam perkara-perkara yang bisa berubah mengikuti perubahan zaman dan tempat, Islam memberi panduan secara global. Perinciannya diserahkan kepada ijtihad ulama’ dan umara’ kaum muslimin. Misalnya teknis pengelolaan politik, ekonomi, militer, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nash-nash Al-Qur’an dan hadits nabawi memiliki sifat jawami’ al-kalim. Maksudnya adalah lafalnya ringkas, namun maknanya sangat luas dan mengandung pelajaran yang sangat dalam. Demikian pula halnya dengan doa-doa yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits nabawi, lafalnya ringkas-ringkas namun maknanya sangat luas dan sudah mencakup semua hal yang dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Meskipun berdoa itu sifatnya bebas, dengan bahasa apapun dan lafal apapun sesuai kebutuhan orang yang berdoa, namun Islam juga memberikan panduan kepada umatnya untuk membiasakan diri berdoa dengan doa-doa yang bersifat jawami’ al-kalim. Sepantasnya seorang muslim berdoa dengan doa-doa yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan as-sunnah, karena lafal dan kandungan maknanya tentu lebih baik dari doa-doa yang dirangkai dengan kata-kata kita sendiri, yang biasanya lafalnya panjang lebar namun kandungan maknanya tidak luas.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: «كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ، وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ»
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menyukai doa-doa yang jawami’ (ringkas lafalnya namun luas dan dalam maknanya) dan meninggalkan doa-doa selainnya.” (HR. Abu Daud no. 1482, Ahmad no. 25151, Ibnu Hibban no. 867, Ath-Thayalisi no. 1491, Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar no. 6029, Al-Hakim no. 1978 dan Ibnu Abi Syaibah no. 29165. Dishahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi dan Al-Albani)
Sekarang marilah kita perhatikan sebagian doa dalam Al-Qur’an dan as-sunnah yang menuntun seorang pemuda dan gadis untuk mendapatkan pasangan hidup yang ideal dan sesuai harapannya. Jika dikaji secara mendalam, bisa jadi akan banyak ditemukan doa-doa tersebut. Di sini kita akan menyebutkan sebagiannya saja yang mudah:

Pertama

Doa yang diajarkan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah [2]: 201)
Lafal kebaikan di dunia dalam ayat di atas adalah jawami’ al-kalim. Lafal kebaikan di dunia sudah mencakup calon istri yang shalihat, calon suami yang shalih, dan makna-makna lainnya.
Saat menjelaskan makna ayat tersebut, imam Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi berkata: “Doa ini telah mengumpulkan semua kebaikan di dunia dan menjauhkan dari semua keburukan di dunia. Karena kebaikan di dunia itu mencakup segala hal yang diinginkan di dunia, berupa kesehatan, rumah yang luas, istri yang baik (atau suami yang baik, pent), rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal yang shalih, kendaraan yang nyaman, pujian yang baik dan lain-lainnya yang telah disebutkan dalam ungkapan para ulama tafsir. Tidak ada kontradiksi antara pendapat-pendapat mereka tersebut, karena semuanya termasuk dalam cakupan makna kebaikan di dunia.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/558)
Oleh karena begitu hebatnya doa ini, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam selalu membacanya. Bahkan ia adalah doa yang paling banyak dibaca oleh beliau. Sebagaimana dituturkan oleh pelayan beliau, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»
“Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa salama adalah doa: “Ya Allah, ya Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab neraka.” (HR. Bukhari no. 6389 dan Muslim no. 2690)

Kedua

Doa yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu seluruh kebaikan, yang disegerakan (di dunia) maupun yang diakhirkan (di akhirat), yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari seluruh keburukan, yang disegerakan (di dunia) maupun yang diakhirkan (di akhirat), yang saya ketahui maupun yang tidak saya ketahui.” (HR. Ahmad no. 25019, Ibnu Majah no. 3846, Ibnu Abi Syaibah no. 29345, Ibnu Hibban no. 869, Abu Ya’la no. 4473 dan Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar no. 6026. Hadits shahih)
Kebaikan yang disegerakan di dunia dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas sudah mencakup istri yang shalihat dan suami yang shalih bagi orang yang telah menikah, juga mencakup calon istri yang shalihat dan calon suami yang shalih bagi orang yang belum menikah.
Keburukan yang disegerakan di dunia dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas sudah mencakup istri yang buruk dan suami yang buruk (baik dari segi ilmu agama, akhlak, harta, nasab maupun fisik) bagi orang yang telah menikah, juga mencakup calon istri yang buruk dan calon suami yang buruk (baik dari segi ilmu agama, akhlak, harta, nasab maupun fisik) bagi orang yang belum menikah.
Satu doa dari Al-Qur’an dan satu doa dari hadits di atas sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan orang-orang yang menginginkan pasangan hidup yang bisa menemaninya dalam menggapai kebahagian dunia dan akhirat.
Jika setelah itu masih ingin memanjatkan doa-doa tambahan dengan lafal-lafal yang disusun sendiri atau disusun oleh kyai dan ustadz, misalnya, maka tidak mengapa. Sebaiknya selalu dilantunkan juga bagian akhir dari doa dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha di atas yang berbunyi:
وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا
Dan aku memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap ketetapan (takdir) yang Engkau tetapkan untukku sebagai (takdir) kebaikan.” (HR. Ahmad no. 25019, Ibnu Majah no. 3846, Ibnu Abi Syaibah no. 29345, Ibnu Hibban no. 869, Abu Ya’la no. 4473 dan Ath-Thahawi dalam Syarh Musykil Al-Atsar no. 6026. Hadits shahih)
Saudaraku muslim dan muslimah di manapun Anda berada…
Semoga Allah Ta’ala mengaruniakan kepada Anda pasangan hidup yang terbaik bagi Anda dan memudahkan Anda menggapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat. Amien.
- See more at: http://www.arrahmah.com/read/2012/11/30/25143-doa-untuk-mendapatkan-jodoh-yang-terbaik-dan-sesuai-harapan.html#sthash.ph4wnv5y.dpuf

FAKTOR-FAKTOR KERUNTUHAN AKHLAK REMAJA


1. kurang didikan agama
- agama merupakn panduan, sekiranya tak da agama maka hilanglah panduan dalam menjalani hidup, oleh itu apabila anak-anak tidak dididik dengan asuhan agama, jadilah mereka remaja yang jahil tentang agama, dan bertindak serta berakhlak dengan sewenangnya sehingga melanggar batas syarak.

2. kurangnya perhatian daripada ibu bapa
- kebanyakan ibu bapa sekarang ini yang sangat mementingkan kerjaya sehingga lupa akan kepentingan untuk meluangkan masa bersama anak-anak dan keluarga. Sedangkan anak-anak amat memerlukan kasih sayang dan perhatian daripada mereka berbanding dengan segala kemudahan atau kemewahan yang dilimpahkan ke atas diri mereka. Oleh itu, mereka akan cuba melakukan sesuatu untuk mendapatkan perhatian daripada ibu bapa contohnya melakukan aktiviti tidak berfaedah seperti vandalisme, gansterisme dan sebagainya.

3. pengaruh rakan sebaya
- rakan merupakan orang yang paling rapat dengan remaja terutama kepada remaja yang kurang perhatian daripada ibu bapa. Oleh itu mereka lebih mempercayai dan menghargai rakan mereka berbanding ibu bapa dan keluarga. Itu yang menyebabkan mereka mudah terpengaruh dengan rakan-rakan sebaya dalam melakukan aktiviti tidak berfaedah jika tersalah pilih rakan yang menjurus kepada keburukan.

4. pengaruh media
- media sekarang yang banyak memberikan input-input negatif kepada remaja seperti filem-filem yang berunsur lucah banyak dipaparkan, tambahan pula dengan adanya penggunaan internet yang semakin berleluasa menyebabkan remaja lebih mudah terpengaruh dan terlibat dengan aktiviti yang tidak bermoral seperti berzina, membuang anak, mengambil dadah, dan sebagainya.

5. faktor remaja itu sendiri
- terdapat segelintir  remaja yang cukup dengan didikan agama, perhatian dan kasih sayang yang diberikan kepada mereka, namun tidak dinafikan masih juga terlibat dalam perkara-perkara tidak bermoral. Ini disebabkan salah satu  faktornya adalah diri mereka sendiri yang tidak mahu atau tidak berminat untuk mempraktiskan apa yang dipelajari dan diketahui oleh mereka dan benarlah bahawa iman itu tidak boleh diwarisi tetapi perlu dicari dan disemai.




CARA-CARA MENGATASINYA :

1. didikan awal bermula dirumah
- ibu bapa perlulah memainkan peranan penting dengan menunjukkan contoh-contoh yang baik dan memberikan didikan agama yang secukupnya kepada anak-anak dan mengajar mereka tentang cabaran hidup di dunia luar serta mempersiapkan mereka untuk berhadapan dengannya.

2. memantau dan menjadi rakan kepada anak-anak remaja
-pada usia remaja, mereka sudah tidak boleh dilayan seperti kanak-kanak bahkan ibu bapa perlu lebih bertindak sebagai rakan baik kepada mereka dan memantau serta lebih meluangkan masa untuk mendengar cerita mereka dan berkongsi masalah dengan mereka agar lebih rasa dihargai.

3. sesi pengajaran dan pembelajaran di sekolah
- cikgu-cikgu juga berperanan penting dalam mengatasi masalah ini kerana banyak masa remaja itu sendiri adalah di sekolah. Oleh itu cikgu-cikgu perlulah menerapkan kepada mereka akhlak yang baik dengan mengajar pendidikan agama, moral, dan sivik serta menjaga dan memantau pergerakan pelajar dari aktiviti tidak bermoral.

4. penguatkuasaan undang-undang
- Pihak kerajaan juga berperanan penting bagi memastikan masalah ini dapat diatasi antaranya dengan melalakukan penapisan terhadap filem, drama, program dan sebagainya sebelum ditayangkan di kaca tv, terutama yang berunsur negatif dan tidak senonoh dan boleh memberi pengaruh buruk kepada remaja.

5. tindakan daripada remaja itu sendiri
- remaja juga perlu berusaha dalam mengatasi masalah ini terutama bagi remaja yang tidak bermasalah perlulah mengambil inisiatif dengan menarik dan mengajak remaja-remaja yang bermasalah dan berkawan dengan mereka serta membimbing daripada terlibat dengan perkara yang tidak bermoral.


PENINGALAN KOTA SEJARAH SUNGAI MERBOK,KEDAH

Sungai Merbok adalah sebuah sungai yang terletak di utara bandar Sungai Petani dalam negeri Kedah Darulaman. Dengan kelebaran hampir kurang lebih 1 km disesetengah tempat ia menjadi laluan mudah bagi kapal-kapal layar yang besar dizaman dahulu untuk mudik ke hulu. Sungai ini di kualanya terletak kawasan peranginan Pantai Merdeka di selatan dan Tanjung Dawai di Utaranya.

Sekiranya kita memudikki sungai ini dari kuala ke hulu sungai, dikanan kita adalah Kuala Muda sementara di kiri ialah Lembah Bujang. Memang ada pun nama kampung seperti Kg Pengkalan Bujang dan Kg Segantang Garam dikiri sungai ini. Di kanan pula terletak Kg Sungai Layar tempat membaiki kapal layar zaman dahulu. Nama-nama ini sudah pasti ada kaitan dengan aktiviti perniagaan masyarakat setempat ketika itu. Oleh sebab itu nama-nama lain seperti Sg. Jagong, Sg. Tukang, Sg. Layar, Sg. Pasir dll disekitar Sungai Petani, Telok Bayu, Bendang Raja, kolam Duli merupakan kawasan perdagangan di raja pada zaman dahulu. Di kawasan Sungai Merbok inilah terdapat kesan-kesan sejarah yang ditinggalkan terutama sekali dikawasan yang di panggil Istana Pulau Tiga.



Peninggalan sejarah disini kami boleh bahagikan kepada tiga iaitu,

1) Peninggalan Kota Istana Pulau Tiga
2) Peninggalan ‘Gok’ pembakar kayu untuk membuat arang dan batu bata
3) Peninggalan kubu tentera British

Peninggalan Kota Istana Pulau Tiga

Terdapat 3 buah pulau kecil dalam Sungai Merbok, iaitu Pulau satu, Pulau dua dan Pulau Tiga. Pulau tiga turut juga dikenali sebagai Pulau Kunyit. Pulau-pulau ini walau pun hari ini dikelilingi oleh pokok bakau akan tetapi tanah dibahagian tengahnya kejap dan rata, sesuai untuk didirikan bangunan.


Menghampiri Pulau Tiga. Walaupun berpaya bakau disekelilingnya, dibahagian tengah nya mempunyai tanah dan batu yang kukuh.


Pak Saad menceritakan semula sejarah, setakat yang diketahuinya. Tanah yang didudukkinya berhampiran Sg Merbok dikatakan milik raja, raja mana tak pasti pulak.

Menurut seorang penduduk tempatan yang tinggal berhampiran, berusia 73 tahun iaitu Pak Saad terdapat sebuah istana yang didirikan diatas air berhampiran dengan Pulau Tiga. Sewaktu air surut kesan-kesan batu-bata istana ini boleh dilihat didalam air. Istana ini telah dirobohkan sekitar tahun 1876-1881 sewaktu negeri kedah dijajah oleh tentera thai. Malah tanah kampung yang mana Pak Saad mendirikan tanah diklasifikasikan sebagai tanah milik raja, bermula dari jambatan Sembeling hingga ke Laguna Merbok.


Alor Sungai Tukang telah pun ditutp untuk membina kawasan perumahan Bandar Laguna Merbok. Sungai Tukang adalah tempat dimana kapal-kapal layar zaman dahulu berlabuh untuk dibaiki.

Didalam buku sejarah Mahawangsa terbitan Persatuan Sejarah Malaysia Cawangan Kedah ada menyebut bahawa Paduka Seri Sultan Ahmad Tajuddin Halim Syah pernah bersemayam diistana Pulau Tiga sewaktu melarikan diri tentera thai dahulu. Kalau dicari istana ini hari ini, sememangnya tidak akan dijumpai lagi. Ia telah lama di musnahkan oleh tentera penjajah di zaman dahulu dan serpihannya dibuang kedalam air. Bumi bertuah ini sejak zaman dahulu tidak pernah dilanda gempa bumi untuk merobohkan binaan ini semua. Sekiranya ada, pasti serpihannya dapat dilihat oleh kita hari ini. Begitu juga candi di Lembah Bujang yang sengaja ditimbus untuk menutup sejarah bangsa.



Di riwayatkan bahawa Istana Pulau Tiga adalah sebuah istana lama yang dibina semenjak zaman Iskandar Zulkarnain lagi. Malah dikatakan juga pembinaan istana di Mandalay oleh Raja Mandalika Sultan Madzafar Syah III bergelar Rama Tibodi I adalah mengambil kira saiz dan rekabentuk bangunan tersebut. Hari ini, kesahihannya sudah pasti tidak dapat dipastikan lagi. Dari segi kupayaan masyarakat setempat sememangnya ada kerana Borobodur yang jauh lebih besar pun mampu didirikan di Pulau Jawa. Yang tinggal hanyalah dinding-dinding kotanya sebagai bukti untuk generasi kita hari ini.


Ini adalah gambar Istana Ananda Paagan bermaksud 'Anakanda bawa wang' yang tersergam di Mandalay, Myanmar (Burma) hari ini. Di riwayatkan bahawa Raja Mandalika (Mandalay adalah sempena nama baginda) Sultan Madzafar Syah III bergelar Rama Tibodi I (di Ayuthia) melihat contoh Istana di Pulau Tiga untuk membina istana ini disana. Raja Mandalika inilah dimana namanya terpahat pada Batu Bersurat Trengganu. Adakah Pagaan @ Bagan di Bagan (Serai), Pulau Pinang mempunyai persamaan?




Duit dinar matahari yang dikatakan pernah dijumpai di Pulau Tiga disamping serpihan pinggan mangkuk China. Duit dari 'cowries' iaitu sejenis siput turut pernah digunakan di Siam. Dengan itulah penduduk di Utara menyebut kupang untuk sen hinggalah ke hari ini.


Tambak Bunga seperti yang ditunjukkan oleh Saudara Yusuf merupakan tambakan pejal yang kini ditumbuhi pokok jenis Acasia. Di hadapan inilah dikatakan terletaknya istana Pulau tiga terapung diatas permukaan air. Pada tambakan ini perahu akan terus bertemu dengan tanah pejal bukannya paya pokok bakau. Ada kemungkinan juga istana tersebut serpihannya berada didalam air sungai (dibuang kesitu) akan tetapi lokasi sebenarnya adalah diatas darat

Di samping itu terdapat tambak yang ditanam dengan pokok-pokok bunga sebagai backdrop kepada istana tersebut. Hingga sekarang tambak yang rapat kegigi air ini masih lagi dikenali sebagai Tambak Bunga.



Tidak jauh diseberang Sungai Merbok terdapat kolam-kolan ikan peliharaan yang dinamakan Kolam Duli. Nama seperti Kolam Duli, Tambak Bunga telah kami perolehi melalui wasiat dan kami tidak menyebutnya kepada Saudara Yusuf Saad yang membawa kami mudik Sungai Merbok. Beliau sendiri yang menyebutnya dan menunjukkan kepada kami kawasannya.



Namun begitu kesan-kesan diatas daratan masih lagi jelas kelihatan diantaranya dinding kota istana Pulau Tiga. Batu bata yang digunakan adalah jenis lebar dan leper sepertimana bata-bata candi di Lembah Bujang dan juga binaan pintu gerbang Kota Kuala Muda (Lembah Bujang hanya 15 min sekiranya berkereta).





Walau bagaimana pun rekabentuk binaannya pula tidak pula seperti rekabentuk candi yang dijumpai dengan begitu banyak sekali di Lembah Bujang ini. Kota ini ada tanda-tanda dirobohkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawap seperti diterbalikkan dsbnya. Yang anehnya kenapa kewujudan kota ini tidak dihebahkan? Adakah kerana rekabentuknya yang lain dari rekabentuk candi lembah bujang (walaupun bahannya sama) akan menyebabkan 'contradict' dengan maklumat sedia ada yang mengatakan candi adalah untuk penganut agama Hindu?

Gok untuk membakar Kayu Arang dan Bata

Gok adalah merupakan tempat membuat kayu arang menggunakan kayu-kayu bakau yang banyak kedapatan di pesisiran Sungai Merbok. Kawasan Sungai Petani ini tanahnya berbukit-bukitdan sesuai untuk mendirikan bangunan yang lebih tinggi berbanding Alor Setar dimana tanahnya berlumpur.



Sekiranya baru dikorek, tanah disekitar ini kelihatan merah seperti luka kerana baru di korek. Tanah yang berwarna hitam hampir tidak ada dikawasan ini. Dengan peninggalan sejarah sedia ada, adakah kawasan ini, Tanah Merah atau 'the red earth land' yang dimaksudkan dalam penulisan sejarah zaman dahulu itu? Cukup untuk kita renungkan seketika.


Pintu masuk ke Gok jelas mempunyai rekabentuk Siam Parsi. Mungkin ini adalah ikutan dari rekabentuk pintu masuk ke Istana Pulau Tiga yang masih ada lagi sewaktu Gok ini dibina dahulu.

Gok ini didirikan sekitar tahun 1850an sahaja memandangkan bata yang digunakan adalah sepertimana saiz bata pada hari ini. Dari jumlah Gok yang berbelas-belas terdapat disini kami yakin ada satu industri membuat arang yang luas dikawasan ini disamping juga untuk membuat batu-bata. Apakah kegunaan arang ini sebenarnya disamping untuk membuat dapur arang, membakar kemian, atau menggerakan kapal steam yang kekurangan arang batu disatu ketika dahulu? Walau apa pun, industri sebegini yang kami kira besar dizaman dahulu pasti dimiliki oleh pembesar dizaman dahulu.



Memandangkan Sungai Merbok ini luas dengan air yang tenang ia mudah dimudikki oleh kapal-kapal dizaman dahulu apatah lagi kapal-kapal layar yang mengutip barang-barang dagangan. Yang pasti, Sungai Merbok menyimpan seribu misteri sejarah negara berlatarbelakangkan Gunong Jerai yang juga mempunyai kisah lagenda yang tersendiri.



Pengusaha dari keturunan China dikawasan ini sudah pun meninggal dunia dan keturunannya yang masih ada tidak lagi ingin meneruskan kerjaya tersebut, lalu Gok ini dibiarkan/ditinggalkan begitu sahaja. Walaubagaimanapun usia Gok ini sudah pasti telah menjangkaui lebih 150 tahun.

Peninggalan kubu tentera British

Objektif kami bukannya mencari kubu tentera Inggeris. Akan tetapi diatas maklumat yang kami dapat, kami turun padang mencari setiap tinggalan sejarah yang ada kaitan dengan pengkajian kami. Di kawasan ini terdapat banyak tinggalan kubu-kubu tinggalan tentera Inggeris teutama sekali di sekitar kawasan peninggalan istana Pulau Tiga. Kubu-kubu ini mungkin didirikan mungkin seawal tahun 1900 ke atas sahaja. Terdapat juga bilik-bilik pegawai yang membawa dari satu ruang ke satu ruang yang lain.

Terletak dibawah tanah, ia dirikan dengan binaan bata moden dan di plaster dengan simen sebagai kemasan akhir. Terdapat ‘Cubicle’ untuk tentera berlindung dari serangan. Kami sertakan gambar-gambarnya.



HUKUM DAN WAJIB MEMAKAI TUDUNG BAGI KAUM HAWA

Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:"Sampaikan lah PesanKu Biarpun Satu Ayat..."

Kita mempunyai pengetahuan agama saja tetapi TIDAK FAHAM, TIDAK BERLANDASKAN tatatertib agama, tidak membawa apa-apa erti sebenarnya. Jika tidak, tak kan majalah mastika mendedahkan, ada pelajar tahfiz lelaki dan perempuan, telah bersekedudukan, telah menggugurkan. ...astaghfiruLLa h, minta dijauhkan dari ku Ya ALLAH.

Allah dalam firmanNya yang amat jelas:
"…Dan hendaklah mereka (wanita beriman) menutup kain tudung mereka ke paras dada…" [TMQ an-Nur:31]

hadis yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Ibn Jarir daripada 'Aishah radhiAllahu 'anha:

"Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat (yang bermaksud) "…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju merekam dengan tudung kepala mereka…", serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain (yang ada di sekeliling mereka) lalu bertudung dengannya."


"Ketika kami bersama 'Aisha r.a.,.. kami menyebut-nyebut tentang kelebihan-kelebihan wanita Quraisy, lalu 'Aisha menyampuk: "Memang benar wanita Quraisy ada kelebihan, tetapi demi Allah sesungguhnya aku tidak pernah melihat wanita yang lebih baik daripada wanita Ansar dari segi kuatnya iman dan pegangan mereka terhadap kitab Allah. Apabila Allah turunkan ayat (yang bermaksud) "…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan tudung kepala mereka…", serta-merta suami-suami mereka balik dan membacakan kepada mereka apa yang Allah turunkan kepada mereka, anak perempuan mereka, saudara perempuan mereka dan semua kaum kerabat mereka, sehingga tiada seorang perempuan pun daripada mereka melainkan bergegas mencari apa saja kain yang ada di sekeliling mereka lalu bertudung dengannya sebagai membenarkan dan membuktikan iman kepada apa yang Allah turunkan, maka jadilah mereka wanita-wanita yang bertudung bersama Rasulullah saw., seperti sekumpulan gagak hitam berada atas kepala mereka."

Jelas sekali, apabila perintah kewajiban memakai tudung diturunkan, kaum wanita Islam zaman awal tidak mempersoalkan sama ada boleh atau tidak, sesuai atau tidak, bila dan di mana dan tidak pula meminta para cendekiawan atau pemimpin mereka membincangkan soal pemakaian tudung; namun mereka bergegas menyambut perintah tersebut dengan mengoyakkan sebahagian kain sarung mereka untuk menutup kepala dan dada. Mereka melakukannya kerana menginginkan keredhaan Allah semata-mata dan bukan kerana ingin mendapatkan keredhaan manusia atas nama 'glamour', peraturan sekolah, undang-undang tempat kerja, periuk nasi, tidak sampai 'seru', pakaian 'taqwa' lebih baik atau pelbagai lagi alasan yang tidak masuk akal. Golongan wanita Muslim awal seperti inilah sepatutnya dijadikan contoh dan teladan kepada kaum wanita zaman kini untuk segera melaksanakan perintah pemakaian tudung, sekiranya merasakan diri merupakan wanita yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala Perintah Agama atau Kenyataan Politik?

HUKUMAN ISLAM BERKENAAN KES ROGOL

Soalan:

Apakah hukum atas jenayah rogol dalam Islam?

Jawapan:

Rogol ialah jenayah yang hina dan dosa besar. Jenayah terkutuk ini dilarang bukan sahaja dalam Islam tetapi dalam semua agama, dan semua manusia yang berfikiran waras dan naluri manusia yang suci menolaknya.

Menjawab persoalan tersebut, pensyarah Islam Saudi terkenal dan penulis Sheikh Muhammad Saleh Al-Munajjid menyatakan yang berikut:

Perkataan Arab ightisab (rogol) merujuk kepada mengambil sesuatu secara salah dengan kekerasan. Perkataan itu sekarang digunakan khasnya untuk merujuk kepada pencabulan terhadap maruah wanita dengan kekerasan.

Rogol ialah satu jenayah yang hina yang dilarang dalam semua agama dan dalam minda semua manusia baik dan mereka yang memiliki naluri manusia yang suci. Semua sistem dan undang-undang dunia menganggap perbuatan ini sebagai hina dan mengenakan hukuman paling berat atasnya.

Islam mempunyai pendirian jelas yang menyatakan yang perbuatan terkutuk ini haram (dilarang) dan mengenakan hukuman pencegahan atas seseorang yang melakukannya.

Islam menutup pintu kepada penjenayah yang ingin melakukan jenayah ini. Kajian barat menunjukkan kebanyakan perogol ialah penjenayah sedia ada yang membuat jenayah mereka dibawah pengaruh alkohol dan dadah, dan mereka mengambil kesempatan atas keadaan mangsa mereka berjalan sendiri di tempat terlindung atau tinggal sendirian di rumah. Kajian itu juga menunjukkan apa-apa yang penjenayah saksikan di media dan gaya pakaian separuh-bogel yang perempuan pakai semasa keluar juga mendorong kepada perlakuan jenayah hina ini.

Hukum Islam datang untuk melindungi maruah dan kehormatan wanita. Islam melarang perempuan memakai pakaian yang tidak sopan. Bahkan, Islam menggalakkan lelaki dan permpuan muda berkahwin awal, dan banyak lagi hukum yang menutup pintu rogol dan jenayah lain. Maka tidaklah mengejutkan apabila kita dengar atau membaca yang kebanyakan jenayah ini berlaku dalam masyarakat yang bebas, yang dipandang oleh sebahagian Muslim sebagai contoh ketamadunan dan kecemerlangan! Perlu dinyatakan disini yang di Amerika , contohnya, Amnesty International menyatakan dalam satu laporan 2004 yang bertajuk “Hentikan Keganasan Terhadap Wanita” yang setiap 90 saat seorang wanita dirogol sepanjang tahun itu.

Hukuman rogol dalam Islam sama dengan hukuman zina, iaitu rejam jika penjenayah berkahwin, dan satu ratus sebatan dan buang negeri untuk satu tahun jika dia belum berkahwin.

Disamping itu, Ibn `Abdul-Barr (semoga Allah merahmati ruh nya) berkata:

Para ulama bersepakat bersetuju yang perogol tertakluk kepada hukuman hadd jika terdapat bukti jelas terhadap nya yang dia sepatutnya diberi hukuman hadd, atau jika dia mengakui. Sebaliknya, dia dihukum (iaitu, jika tiada bukti yang hukuman hadd untuk zina boleh dilaksanakan terhadapnya kerana dia tidak mengakui dan tiada empat saksi, maka hakim boleh menghukumnya dan menetapkan satu hukuman yang akan mencegahnya atau yang lain sepertinya). Tiada hukuman untuk perempuan jika benar yang lelaki memaksanya dan mengatasinya. (Al-Istidhkaar, 7/146).

Disamping itu, perogol itu tertakluk kepada hukuman hadd untuk zina, walaupun jika rogol itu tidak dilakukan dengan pisau atau senapang. Jika senjata digunakan untuk mengancam, maka dia ialah muharib, dan tertakluk kepada hukuman hadd yang dinyatakan dalam ayat Allah berfirman (Sesungguhnya pembalasan terhadap orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar) (Al-Ma’idah 5:33).

Jadi hakim mempunyai pilihan empat hukuman yang disebutkan dalam ayat ini dan boleh memilih mana-mana yang beliau fikirkan paling sesuai untuk mencapai matlamat, iaitu untuk menyebarkan keamanan dan keselamatan dalam masyarakat, dan mencegah penjenayah dan pencabul.

Terjemahan daripada: Islamic Punishment for Rape
http://www.islamonline.net/servlet/Satellite?cid=1125407868541&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scholar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar

Hukuman Untuk Perogol

Soalan:

Dalam Shari`ah, adakah terdapat hukuman tertentu untuk perogol?

Jawapan:

Menurut Islam, wanita yang dirogol tidak bersalah akan sebarang dosa kerana dia dipaksakan melampaui kawalannya. Menekankan hal ini, Rasulullah (SAW) diriwayatkan bersabda, “Allah memaafkan Ummah ku kesalahan mereka,apa yang mereka terlupa dan apa yang mereka dipaksa lakukan.” Jadi, wanita yang dirogol ialah mangsa dan seluruh ahli masyarakatnya sepatutnya berurusan dengannya dengan hormat dan mulia dan sepatutnya menggalakkannya untuk mendapatkan haknya melalui semua cara yang mungkin.

Menjawab soalan anda, kami ingin memetik untuk anda fatwa berikut yang dikeluarkan oleh Dr. Ahmad Yusuf Sulaiman, professor undang-undang Shari`ah Islam di Universiti Kaherah:

Jika seorang perempuan dirogol, dia sepatutnya menyaman terhadap orang yang merogolnya. Jika terbukti yang dia dirogol, maka mahkamah mesti mengenakan hukuman ta`zir (mengikut budi-bicara hakim) atas perogol. Hukuman ta`zir itu boleh mencapai hukuman mati, mengikut beberapa mazhab. Hal ini sama sekali berdasarkan atas bukti yang rogol itu disahkan melalui ujian perubatan dan proses mahkamah, tanpa pengakuan perogol itu sendiri.

Dalam kes yang perogol mengakui jenayah itu, maka hukuman zina dikenakan atasnya. Jika dia tidak berkahwin, maka dia disebat 100 sebatan. Jika dia berkahwin, maka dia direjam hingga mati.

Untuk mangsa rogol, tiada hukuman dikenakan atasnya. Dia mesti dilayan dengan mulia dan hormat, dan semua bentuk pertolongan mesti diberi kepadanya untuk mendapatkan haknya.

Terjemahan daripada: Punishment for Rapists

http://www.islamonline.net/servlet/Satellite?cid=1122819225850&pagename=IslamOnline-English-Ask_Scholar%2FFatwaE%2FFatwaEAskTheScholar

Membunuh Diri Untuk Mengelakkan Rogol

Soalan:

Bolehkan perempuan muslim membunuh dirinya jika dia yakin 100% yang dia akan dirogol oleh sekumpulan lelaki? Jazakum Allah khayran.

Jawapan:

Pertamanya, perempuan Muslim mesti cuba sedaya-upayanya untuk mentaati ajaran Islam dan mematuhi akhlak Islam, terutamanya apabila berurusan dengan lelaki.

Jika dia diancam secara seksual oleh perogol, dia ada hak untuk mempertahankan dirinya. Namun, dia tidak dibenarkan untuk membunuh dirinya kerana sebarang sebab kerana membunuh diri adalah Haram (dilarang). Hanya Allah mengetahui yang ghaib. Dia mungkin tidak tahu akibat cubaan jenayah mereka; mereka mungkin gagal dalam melaksanakan rancangan jahat mereka.Dalam hal ini kita ingin menjelaskan yang seorang perempuan Muslim berdepan dengan dua kemungkinan: (1)Dia terdedah untuk menjadi mangsa rogol atau serangan seksual dan (2) ini mungkin mendorong dia membunuh diri, satu perbuatan yang terlarang. Di sini kita bayangkan kejadian dua mudarat, salah satunya, berkaitan membunuh diri, yang pasti, sedangkan yang satu lagi, berkaitan dirinya terdedah kepada rogol, sesuatu yang mungkin, tetapi tidak pasti. Maka, dalam hal ini, membunuh diri tidak dibenarkan.

Lagi pun, kita mesti menimbangkan kesan buruk antara membunuh diri dengan rogol atau serangan seksual. Rogol atau serangan seksual kurang mudarat dibandingkan dengan membunuh diri. Disamping itu, memelihara nyawa ialah kewajipan kehidupan, sedangkan matlamat lain, seperti memelihara maruah seseorang, jatuh ke tempat kedua dikalangan matlamat-matlamat asas yang Islam ingin capai. Maka, tidak dibenarkan bagi seorang perempuan, mangsa rogol, untuk membunuh diri.

Menjawab persoalan tersebut, ulama, penulis dan pensyarah Islam Saudi terkenal Sheikh Muhammad Saleh Al-Munajjid menyatakan:

“Seorang perempuan yang dipaksa untuk melakukan Zina wajib mempertahankan dirinya dan tidak sepatutnya mengalah, walaupun jika dia membunuh orang yang ingin merogolnya. Mempertahankan diri merupakan kewajipan, dan dia tidak bersalah jika dia membunuh orang yang ingin memaksanya melakukan persetubuhan. Rasulullah (SAW) diriwayatkan bersabda: “Sesiapa yang terbunuh dalam mempertahankan hartanya ialah syahid, Sesiapa yang terbunuh dalam mempertahankan dirinya ialah syahid, Sesiapa yang terbunuh dalam mempertahankan agamanya ialah syahid, dan sesiapa yang terbunuh dalam mempertahankan keluarganya ialah syahid.” (Riwayat Imam Ahmad dan Ibn Hibban)

Disamping itu, seorang perempuan tidak dibenarkan membunuh dirinya kerana takut dirogol. Seorang perempuan Muslim yang baik diwajibkan menangkis serangan penyerang, tetapi dia tidak dibenarkan pergi keterlaluan dan membunuh dirinya. Jika dia membunuh dirinya, maka dia melakukan perbuatan yang Haram. Rasulullah (SAW) diriwayatkan bersabda: “Manusia daripada Ummat ku tidak dipertanggung-jawabkan atas perbuatan yang mereka lakukan kerana tersilap, atas perbuatan yang mereka lakukan kerana terlupa, dan atas perbuatan yang mereka dipaksa melampaui kemampuan mereka.” Allah (SWT) berfirman, “…, kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman. …” (An-Nahl: 106)”