Isnin, 30 September 2013

PENDIDIKAN SEKS YANG SESUAI DI AJAR MELALUI SALURAN AJARAN AGAMA ISLAM

Pengetahuan tentang seks memang diperlukan tapi bagaimana untuk menerapkannya, tanpa menimbulkan dampak negatif. Ini lah yang menjadi pemikiran dan tanggung jawab kita, tidak terkecuali para tokoh agama. Pendidikan seks yang sesuai tuntunan islam tentunya membantu mengurangi dampak negatifnya. Maka dari itu pemikiran dari dr.H. Ali Akbar ini yang juga ahli di bidang agama, pendidikan, sains, politik, hingga sastra bisa dijadikan acuan dalam  pemahaman pendidikan seks.


Pendidikan Seks sesuai tuntunan Islam sering disampaikan oleh dr. H. Ali Akbar, seorang tokoh muslim yang mempunyai keahlian di berbagai bidang. Untuk mengetahui lebih jelas tentang dr. H. Ali Akbar bisa dilihat di profil H. Ali Akbar.


Menurut Ali Akbar, pendidikan seks remaja boleh diberikan bila disertai
pendidikan agama dan dasar iman, karena tanpa itu semua pendidikan seks justru akan menambah rusaknya moral remaja. Ali akbar juga menjelaskan pengertian pendidikan seks yaitu mendidik nafsu syahwat sesuai dengan ajaran Islam supaya ia menjadi nafsu yang dirahmati Allah guna menciptakan suasana ketenangan dan kebahagiaan dalam rumah tangga, tempat mendidik keturunan yang taat kepada Allah, dan supaya manusia menjauhi zina.
Dalam memberikan pendidikan seks menurut Ali Akbar harus sesuai dengan tuntunan ajaran agama, yaitu sebagai berikut:
  1.  Islam memberikan penegasan mengenai adanya perbedaan antara pria dan wanita dalam hal anatomi, fisiologi, dan psikologi. Misalnya, wanita mengalami haid, hamil, melahirkan, dan menyusui.
  2. Islam menjelaskan beberapa hukum yang berkenaan dengan kehidupan seks, seperti kewajiban memisahkan tempat tidur bagi anak laki-laki dan perem- puan yang beranjak dewasa, perlunya anak laki-laki dikhitankan, mandi wajib sesudah junub dan mimpi basah bagi laki-laki.
  3. Islam memberikan tuntunan mengenai tata cara hubungan suami-istri, seperti diterangkan dalam hadis riwayat Aisyah binti Abu Bakar, ketika ia ditanya bagaimana cara Rasulullah SAW berjunub. Aisyah menjawab, “Dia tidak melihat punyaku dan aku pun tidak melihat punyanya.”
Tujuan pendidikan seks dalam Islam adalah hidup bahagia dalam rumah tangga yang akan memberikan sakinah (ketenangan), mawadah, dan rahmah (kasih sayang), serta keturunan Muslim yang taat kepada Allah SWT dan selalu mendoakan orang tuanya.
Semoga apa yang diutarakan dr. H. Ali Akbar ini memberikan pencerahan untuk pengembangan pendidikan seks yang dapat diterapkan dengan dasar islamiyah.


CARA MENDIDIK ANAK YANG SOLEH


Anak merupakan salah satu anugerah terbesar yang dikaruniakan Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Kehadiran seorang anak dalam sebuah rumah tangga akan menjadi generasi penerus keturunan dari orang tuanya.

Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat pernah berkata, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''
Penjelasan ini menegaskan bahwa sesungguhnya setiap anak yang dilahirkan itu laksana sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Ia tidak mempunyai dosa dan kesalahan serta keburukan yang membuat kertas itu menjadi hitam. Namun, karena cara mendidik orang tuanya, karakter anak bisa berwarni-warni: berperangai buruk, tidak taat kepada kedua orang tuanya, dan tidak mau berbakti kepada Allah SWT.

Dalam Alquran atau hadis Nabi Muhammad SAW, telah diterangkan tentang tata cara mendidik anak. Di antaranya adalah harus taat dan patuh kepada kedua orang tuanya, tidak menyekutukan Allah, tidak membantah perintah-Nya, tidak berbohong, dan sebagainya. [Lihat QS 9:23, 17:23, 17:24, 29:8, 31:15, 37:102, 2:83, 4:36, 6:151, 12:99, 12:100, 17:23, 17:24, 19:14, 19:32, 29:8, 31:14, 46:15].

Apabila telah dewasa, seorang anak berkewajiban untuk memberi nafkah kepada kedua orang tuanya [2:215, 30:38], anak juga berkewajiban memberikan nasihat kepada orang tua [QS 19:42, 19:43, 19:44, 19:45], mendoakannya [QS 14:41, 17:23, 17:24, 19:47, 26:86, 31:14, 71:28], serta memelihara dan merawatnya ketika mereka sudah tua [QS 17:23, 17:24, 29:8, 31:14, 31:15, 46:15].

Pendidikan Anak
Berkenaan dengan cara mendidik anak ini, Abdullah Nashih Ulwan merumuskan tata cara mendidik anak dengan baik dan benar. Sesuai dengan tuntunan Alquran dan sunah Rasulullah SAW. Secara lengkap, ia menuliskannya dalam sebuah kitab yang berjudulTarbiyah al-Awlad fi al-Islam(Pendidikan Anak Menurut Islam).

Secara umum, isi kitab ini sangat mendasar, padat, komprehensif, dan lengkap dengan petunjuk praktis dalam mendidik dan membimbing seorang anak agar menjadi anak yang saleh.

Secara lebih khusus lagi, setidaknya ada dua persoalan inti dari karya Abdullah Nashih Ulwan ini. Pertama, visinya tentang makna pendidikan. Menurut Ulwan, pendidikan bukan sekadar perlakuan tertentu yang diberikan kepada anak untuk mencapai sebuah tujuan.
Kedua, visi tentang pendidikan anak. Dalam pandangan Ulwan, setiap anak memiliki kehidupan sosial, biologis, intelektual, psikis, dan seks. Dalam kehidupan sosial, setiap anak pasti terlibat dengan berbagai pihak, seperti orang tua, guru, tema, tetangga, dan orang dewasa. Dan, anak tidak dengan sendirinya dapat berhubungan dengan berbagai pihak itu sesuai atau selaras dengan tuntunan Alquran dan sunah (Islam). Karena itulah, kata Ulwan, setiap anak memerlukan bimbingan dan nasihat agar mereka bisa berjalan dengan lurus.
Pernikahan
Dari kedua visi yang dimaksudkan Ulwan, terutama pada visi pertama mengenai pendidikan, ia memulainya dengan bab pernikahan. Tentu, ada pertanyaan besar, mengapa masalah pernikahan ditempatkan pada urutan pertama mengenai pendidikan anak dalam kitab ini?

Bagi Ulwan, pernikahan adalah awal mula terjadinya hubungan dan interaksi antara seorang suami dan istri dalam melanjutkan garis keturunan. Ulwan tidak membatasi pernikahan itu pada hubungan ragawi antara seorang pria dan wanita belaka. Ia lebih menyingkap makna pernikahan dalam rangka keberadaan atau eksistensi manusia, menyangkut kemaslahatan hidup pasangan suami istri.
Kemaslahatan hidup yang damai, indah, tenteram, dan bahagia baru bisa diwujudkan dari sebuah pernikahan. Sebab, dari pernikahan akan terjadi peningkatan tanggung jawab, baik sebagai seorang suami dan istri maupun sebagai pasangan ayah dan ibu (orang tua). Karena itulah, jelas Ulwan, sebelum menikah, seorang suami atau istri harus mencari pasangan yang berasal dari keluarga yang baik, taat beragama, kaya, dan gagah (tampan, cantik). Tujuannya agar dapat terwujud keluarga yangsakinah, mawaddah, wa rahmah.
Sebuah pernikahan sangat berkaitan erat dengan keturunan (anak). Anak merupakan pelanjut (penerus) eksistensi sebuah keluarga. Karena itu, Islam mengajarkan pula agar sebelum menikah hendaknya dapat diketahui keluarga pasangan mempunyai keturunan yang banyak (mudah melahirkan, tidak mandul).
Abdullah Nashih Ulwan menempatkan pernikahan sebagai prasyarat untuk menyelenggarakan pendidikan anak secara Islami. Prasyarat lainnya adalah kasih sayang yang harus tercermin pada seluruh perilaku orang tua dalam berhubungan dengan anak yang sekaligus dipersepsikan oleh anak sebagai ungkapan kasih sayang dari orang tuanya.

Sejak dini
Ulwan menambahkan, prasyarat pendidikan harus dimulai sejak dini. Ketika anak masih berada dalam kandungan, seorang ibu harus rajin mengajarkan akhlak yang positif. Selanjutnya, ketika anak telah dilahirkan ke dunia, langkah awal adalah dengan dilantunkannya kalimat tauhid (azan pada telinga kanan dan iqamat di telinga kiri). Kemudian, orang tua berkewajiban untuk memberikan nama yang baik pada anak, melakukan akikah (pemotongan hewan dan rambut anak), mengkhitankannya, dan menyekolahkannya.
Hal tersebut, kata pengarang kitab ini, merupakan manifestasi dari kepedulian orang tua terhadap anak dalam mendidiknya, yang dimulai sejak dari kandungan, saat kelahiran, hingga ia mulai beranjak dewasa. Dan, pendidikan pada anak ini harus dilakukan secara simultan dan berkesinambungan, tanpa henti. 
Belajar dari Kehidupan

Menurut Abdullah Nashih Ulwan, ketika seorang anak telah lahir, mulai saat itulah pendidikan pada anak diberikan secara lebih intensif. Sebab, pendidikan yang kurang dari kedua orang tuanya dapat membuat anak terpengaruh dengan lingkungannya.

Mengutip kata-kata Dorothy Law Nolte, setiap anak akan belajar dari kehidupannya. Berikut pandangan Dorothy Law Nolte bila anak dibesarkan dengan berbagai sikap dari kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar kepercayaan
.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Mengembangkan Kepribadian dan Jiwa Sosial Anak

Sebagaimana dikatakan Dorothy Law Notle, seorang anak akan senantiasa belajar dari kehidupannya. Bila kehidupannya mengajarkan sesuatu yang baik, anak pun akan turut menjadi baik. Sebaliknya, bila lingkungan dan kehidupannya mengajarkan anak perbuatan buruk, sikap dan tindakan kesehariannya pun akan buruk pula.

Dalam kitabTarbiyah al-Awlad fi Al-Islamkarya Abdullah Nashih Ulwan, pendidikan anak khususnya tentang kepribadian dan jiwa sosial anak sangat penting. Sebab, dari kepribadian dan jiwa sosialnya akan terbentuk karakter anak tersebut.
Dalam visinya tentang pendidikan anak, Ulwan membagi cara pendidikan anak dalam beberapa hal. Di antaranya adalah kehidupan biologis, intelektual, psikis, sosial, dan seks. Dalam kehidupan biologis, orang tua berkewajiban memerhatikan kesehatan mental dan jiwa anak. Anak berhak mendapatkan makanan, minuman, tempat tidur, pakaian, olahraga, dan kesegaran jasmani dari kedua orang tuanya.

Sementara itu, dalam kehidupan intelektual, orang tua berkewajiban memasukkan anak pada lembaga pendidikan (sekolah) yang sesuai dengan kemampuan anak. Anak memiliki akal sehat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (ilmu). Potensi ini memberikan dorongan kepada anak untuk mengembangkan diri dan kepribadiannya.

Dari sisi kehidupan psikis, Ulwan menyoroti sifat negatif dan positif yang sering dijumpai pada anak. Sifat negatif di antaranya malu tidak pada tempatnya, takut, rendah diri, marah, hasut, iri hati, dan lain sebagainya.
Sifat negatif ini akan diimbangi oleh sifat positif, seperti rasa cinta dan kasih sayang serta keadilan.
Kehidupan sosial
Dalam kehidupan sosial, Ulwan memandang bahwa setiap anak akan terlibat dalam kehidupan pihak lain (orang tua, teman, guru, tetangga, dan masyarakat). Dan, ia sangat bergantung pada kehidupannya itu.

Dalam pandangan Ulwan, segi kehidupan sosial anak itu meliputi semangat persaudaraan, kasih sayang, toleransi, pemaaf, berpegang pada keyakinan (kebenaran), dan tanggung jawab.

Kemudian, dalam pergaulan sehari-hari, anak akan belajar kaidah kehidupan, seperti etika makan, minum, tidur, belajar, hormat pada orang tua, teman, tetangga, orang yang lebih dewasa, dan lainnya.

Yang tak kalah pentingnya dari kehidupan sosial ini adalah pendidikan seks. Menurut Ulwan, yang dimaksud pendidikan seks adalah masalah mengajarkan, memberi pengertian, dan menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan seks, naluri, dan perkawinan pada anak sejak akalnya tumbuh dan siap memahami hal-hal di atas. Hal itu diajarkan sesuai dengan tuntunan Alquran atau sunah Rasulullah SAW.
Dalam pandangan Ulwan, ada beberapa cara dalam mengajarkan pendidikan seks pada anak. Ia membagi cara pengajaran pendidikan seks pada anak dalam beberapa tingkatan. (1) Untuk anak berusia 7-10 tahun, anak diajari tentang sopan santun dan meminta izin masuk rumah orang lain dan santun cara memandang. (2) Pada usia 10-11 tahun, ketika anak memasuki masa pubertas, anak harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat membangkitkan hawa nafsu dan birahinya. (3) Pada usia 14-16 tahun, yang disebut dengan usia remaja, anak harus diajari etika bergaul dengan lawan jenis bila ia sudah matang untuk menempuh perkawinan. (4) Setelah melewati masa remaja, yang disebut dengan masa pemuda, anak harus diajari etika menahan diri bila ia tidak mampu kawin. Rasulullah SAW mengajarkan berpuasa. (5) Pada usia yang sudah cukup, segeralah menikahkan anak.
Bolehkah mengajarkan pendidikan seks pada anak sejak usia dini? Pertanyaan ini kerap diajukan masyarakat mengenai pendidikan seks pada anak. Mereka khawatir bila pendidikan seks diajarkan sejak dini, setiap anak akan mencoba melakukannya. Apalagi, tidak setiap saat anak berada dalam pengawasan.

Menurut Ulwan, boleh saja mengajarkan pendidikan seks pada anak sejak usia dini. Namun, harus dengan cara yang benar dan hati-hati. Menurutnya, ada pendidikan seks yang boleh diajarkan sejak dini dan ada yang tidak perlu disampaikan.
Karena itu, jelas Ulwan, dibutuhkan kehati-hatian orang tua dalam mengajarkan pendidikan seks.

PENDIDIKAN SEKS WAJAR DI AJAR PERINGKAT SEKOLAH RENDAH DAN MENENGAH







Menurut Kamus Dewan (1994), perkataan "seks" bermaksud sifat-sifat yang membezakan lelaki dan perempuan (jantina) atau keinginan syahwat. Secara umumnya, perkataan seks memberikan gambaran tentang suatu keadaan iaitu wujudnya hubungan berlainan jantina antara lelaki dan perempuan. Pendidikan seks adalah suatu istilah digunakan untuk menjelaskan mengenai anatomi seksual, pembiakan seksual, perhubungan seks, dan aspek-aspek lain kelakuan seksual manusia.

Di dalam Islam, isu tentang pendidikan seks bukanlah sesuatu yang asing. Ia telah pun dibincangkan oleh para ilmuan Islam secara meluas berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Antaranya ialah tentang kehidupan berumah tangga, zina dan seks songsang (Kaum Nabi Lut). Daripada perspektif agama, orang yang mampu mengelakkan diri daripada berzina merupakan orang yang mempunyai kekuatan dalaman (spiritual) dan daya tahan diri yang kuat.

Sebagaimana di dalam hadith Nabi s.a.w : Tidak akan berzina seseorang itu dalam keadaan dia beriman..(Riwayat Bukhari)

Pendidikan seks menurut Islam bermatlamatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Perbincangan tersebut mestilah berlandaskan kepada Al-Quran dan Sunnah. Hasil daripada perbincangan tersebut sepatutnya mampu menghasilkan satu garis panduan yang jelas untuk menggubal dasar etika dan adab yang berkaitan dengan kekeluargaan, seksualiti dan reproduktif yang bercirikan Islam.

Di dalam Al-Quran juga terdapat tentang isu-isu seksualiti dan kekeluargaan. Antaranya:
- Maruah diri, perkahwinan dan institusi kekeluargaan
- Seks luar nikah
- Hadath
- Batas serta adab hubungan antara lelaki dan perempuan
- Hubungan kedua ibubapa dan anak-anak.

Islam juga menekankan bahawa pendidikan harus dimulakan daripada peringkat bawah supaya kanak-kanak dapat memahami perbezaan jantina yang wujud di antara mereka. Pada umur 10 tahun lagi, ibu bapa digesa supaya mengasingkan tempat tidur anak lelaki dan perempuan. Apabila mereka sudah baligh, arahan supaya menutup aurat dan membataskan hubungan antara lelaki dan perempuan pula diwajibkan.

Begitu juga, Islam telah memberi garis panduan untuk kehidupan seksual umatnya. Penekanan yang diberikan adalah sebagai langkah pencegahan awal seperti wajib menutup aurat, melarang pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan, dan menetapkan mekanisme penyaluran keperluan seksual yang sah melalui institusi perkahwinan yang amat digalakkan dalam Islam.

Menurut tokoh ilmuan Islam seperti Al-Ghazali dan Nasih 'Ulwan, objektif am Pendidikan seks menurut Al-Quran ialah :
- Untuk memastikan pelajar dapat menghayati kesyumulan ajaran Islam dalam menangani segala permasalahan manusia.
- Untuk menambahkan lagi keinginan dan keimana pelajar terhadap kebesaran dan keagungan Allah s.w.t.
- Untuk membuka minda pelajar berkaitan dengan kesihatan dan etika seksualiti serta kepentingan institusi keluarga.
- Untuk memberikan maklumat yang betul dan jelas berkaitan dengan seksualiti dengan menyediakan kurikulum pendidikan seksualiti yang standard berkaitan dengan kebaikan dan keburukan serta halal dan haram bertepatan dengan ajaran Islam.

Islam merupakan agama yang syumul, seksualiti bukanlah suatu benda yang baru bahkan sudah ditekankan dan diajar dalam Islam sejak kecil iaitu sebelum seseorang memasuki alam persekolahan lagi. Keluarga memainkan peranan yang penting untuk mendidik anak-anak supaya mereka dapat membezakan halal dan haram sewaktu bergaul dengan rakan yang berlainan jantina.


Pada pendapat saya, guru-guru Pendidikan Islam perlu memperkuatkan usaha untuk mengajar generasi masa kini dengan ajaran Islam sepenuhnya. Al-Quran sendiri telah membincangkan tentang kekeluargaan dan seksualiti. Islam itu sudah lengkap, hanya umat Islam itu sahaja yang tidak mengaplikasikannya dalam kehidupan seharian. Jika Pendidikan Seks itu diajar di sekolah-sekolah, ia mestilah berpaksikan kepada Al-Quran dan Sunnah. Hal ini supaya para pelajar dapat menginsafi diri dan takut akan azab Allah bagi sesiapa yang melanggar perintahNya. Jika tidak, seks luar nikah masih lagi akan berlaku..cuma mereka akan menggunakan cara yang selamat.

PENDIDIKAN SEKS AMAT PENTING KEPADA REMAJA YANG BERAGAMA ISLAM

Perlunya pendidikan seks secara Islami dimaksudkan agar anak dapat mengerti tentang seks yang benar dan sesuai dengan landasan atau dasar agama
pendidikan seks bagi remajaDalam islam, pendidikan seks bagi anak yang mendasar adalah perbaikan-perbaikan sikap bagi orang tua dalam melakukan hubungan seks, dengan kata lain islam menganjurkan bagi orang tua untuk selalu memperhatikan sekitarnya ketika hendak melakukan hubungan badanPerlunya pendidikan seks secara Islami dimaksudkan agar anak dapat mengerti tentang seks yang benar dan sesuai dengan landasan atau dasar agama. Tanpa ada landasan agama yang kuat, generasi anak bangsa ini akan  hancur terjerumus ke dalam lembah kehinaan. Islam sangat memperhatikan penyaluran hasrat seksual sesuai aturan dan etika yang benar. Karena itu, Islam melalui syari’atnya mengajarkan pernikahan sebagai pintu yang menyucikan hubungan seksual. Islam juga mengingatkan para remaja agar menjauhi khalwat (berduaan dengan wanita atau laki-laki bukan muhrimnya).
Pendidikan seks bagi remaja dalam pandangan islam dilakukan dengan cara, diantaranya:
Pertama, Selalu menegakkan tata aturan baik aturan agama maupun aturan dalam keluarga.
Remaja yang memiliki iman yang kuat, memahami ajaran Islam secara sempurna akan memiliki budi pekerti yang baik dan memiliki kemampuan untuk menghindari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Mereka selalu menjauhi jalan menuju kesesatan, karena secara sadar takut akan siksa yang disebabkan perbuatan menyimpang tersebut.
Demikian juga aturan dalam keluarga, orang tua selalu mengajarkan agar berpakaian yang rapi dan sopan sehingga tidak mengundang fitnah. Berpakaian yang rapi dan sopan, dalam ajaran Islam telah dijelaskan yaitu agar wanita-wanita menutup auratnya dengan menggunakan jilbab. Dengan memakai jilbab akan menghindarkan diri dari fitnah dan dapat menjaga diri dari hal-hal yang mengarah kepada perbuatan zina.
Kedua, Selalu diberi bimbingan tentang seks dan fungsinya, serta cara menanggulangi diri dari penyimpangan seks.
Pendidikan seks bagi remaja, diberikan jika mereka benar-benar siap dan ingin mengetahui tentang seks dan problematikanya. Oleh karena itu selain diberikan tentang pendidikan seks dan fungsi reproduksi, juga perlu diberikan upaya penanggulangan secara Islam, yaitu menghindarkan diri dari segala sesuatu yang mengundang fitnah dan kesesatan.pendidikan seks remaja
Ketiga, Selalu dibiasakan menjaga diri dalam keluarga, sehingga mereka mampu memiliki iman yang kuat dan budi pekerti yang luhur. Dalam hal ini peran orang tua dituntut agar menjadi teladan yang baik bagi anggota keluarganya, khususnya bagi anak-anaknya yang sedang menginjak remaja. Anak-anak harus selalu diberi bimbingan tentang perilaku yang baik dan menghindarkan diri dari perilaku yang tidak sopan dan mengarah kepada pergaulan bebas, karena hal itu sangat dilarang oleh Islam.
Keempat, Memberi pengetahuan dan bimbingan tentang perkembangan biologisnya.
Memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada anak khususnya menyangkut seks dan auratnya yang sedang dialami anak-anak mereka, sehingga anak-anak tersebut tidak akan mengalami salah pergaulan yang mengarah kepada pelanggaran seksualitas.
Dengan pengetahuan seperti ini, mereka akan semakin siap dan mampu menjaga diri serta memiliki pengetahuan yang cukup untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan yang cerah, khususnya persiapan untuk berumah tangga.
Kelima, Selalu menanamkan pemahaman bahwa dibolehkannya melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya jika telah melaksanakan akad nikah atau perkawinan, karena hal ini memiliki tujuan yang utama yaitu membentuk keluarga bahagia dan sejahtera. Dalam hal ini remaja dibekali tentang larangan hubungan seks sebelum nikah, dan dibekali pula kewajiban-kewajiban seorang pria atau wanita jika telah berkeluarga.
Keenam, Memberi penjelasan bahwa pemenuhan hasrat seks tidak sekedar mendapatkan kesenangan saja, tetapi agar ditanamkan pula bahwa seks merupakan kodrat Allah yang harus kita lakukan dengan mengikuti aturan yang telah ditentukan agar tetap berada dalam jalan kebenaran.
Para remaja juga bisa dibekali tentang hidup berumah tangga yang baik dan cara-cara membentuk sebuah rumah tangga yang bahagia dan terhidar dari segala fitnah yang menyengsarakan.

KUBUR BERASAP


Assalamualaikum, semoga peristiwa benar ini menjadi iktibar kepada kita yang masih bernyawa lagi ini.. Mayat dan iktibar – Kuburnya berasap!
Seusai solat subuh pagi tadi, imam Taib menghulurkan 1 bungkusan plastik dari kocek jubahnya. ” Tapa, jangan lupa maklumkan pada Hassan, ada jenazah nak kita uruskan sebelum tengahari ini. Solat jenazah jam 11 pagi. Jika boleh awal sikit korek liang tu..! ” pesan Imam Taib.
Ini kerana Hassan sudah 3 hari demam selepas kejadian hari itu. Maka sudah 3 hari juga dia tidak dapat bersolat subuh bersama. Mungkin masih terkejut dengan apa yg dialaminya mungkin.
Pesan imam Taib disampaikan kepada Hassan, alhamdulillah..Hassan sedikit pulih dan mengiyakan mampu utk melaksanakan kerja2 korek liang pagi itu. Lebih kurang jam 7.30 pagi selesai minum kopi di warung Hj. Hamad, maka bergerak lah mereka berdua dengan memikul cangkul dan penyodok ke tanah kubur di belakang masjid.
Demi melangsungkan amanah waris, jenazah pagi ini mahu dikebumikan disebelah pusara ibunya yang telah 5 tahun pergi ke alam baqa. Setibanya ke kawasan kubur,
” San, cuba kamu tengok…! Itu..kubor yang kita korek 3 hari lepas..!! ” tiba-tiba gementar yang bukan kepalang menyelinap ke seluruh tubuh Tapa. ”
Subhanallah…!! asap apa yang keluar tu..!! ”
” San..itu bukan asap orang bakar rumput, asap tu keluar dari kubur San..! ” gersik Tapa dengan suara terketar-ketar. Hassan yang dari tadi terus tegak berdiri, terkejut tanpa menguit sedikit pun dengan apa yang dilihatnya didepan mata. Matanya tajam terarah ke kubor yang digalinya 3 hari lepas.
Kubor itu milik jenazah wanita yang tanahnya keras macam batu, yang runtuh bila siap digali, dan menyempit bila keranda siap mahu diturunkan, digenangi air entah dari mana terbitnya..Allahuakbar ! Benar kata Tapa, kubur wanita itu memang berasap. Asap itu dari dalam tanah. Dari dalam kubur !
Hari itu gempar orang ramai di kampung itu tentang misteri asap keluar dari kubor. Apa tidaknya, aib itu tidak dapat dielakkan kerana pagi itu ramai yang datang ke masjid dan tanah perkuboran kerana ada mayat yg mahu dikebumikan. Ini kerana kubor itu terus mengeluarkan asap tanpa berhenti.
Iktibar apa yang mahu ditunjukkan oleh Allah swt. atas aib ini ? Maha Besar Allah swt. yang Berkuasa. Petang itu imam Taib segera menziarahi suami arwah serta keluarganya. Rupanya khabaran itu telah pun diketahui awal lagi oleh keluarganya.
Sehari selepas mayat arwah isterinya dikebumikan. Kebetulannya, sehari selepas itu suaminya datang menziarahi pusara arwah isterinya di situ. Dan ketika ziarah itu, perkara benar itu dilihat, asap memang sudah mula keluar dari dalam tanah kubor betul2 dari lubang lahat jenazah arwah isterinya itu dikebumikan.
Dari apa yang diceritakan kepada imam Taib, sepanjang hidup arwah isterinya itu di dunia dapatlah diringkaskan seperti dibawah sebagaimana dimaklumkan oleh ibunya serta suaminya bahawa :
Isterinya itu selalu melawan suami. Derhaka kepada ibunya sendiri. Malah arwah isterinya juga seringkali memberitahu bahawa dia sering berzina dengan kawan-kawan lelakinya tanpa pengetahuan suami. Makan luar ! Itu perkataan tepatnya. Dia tidak puas bersama suaminya. Dan ketagihan zina itu berterusan.
Malah kegiatan itu sudah mendarah daging lagi sejak sebelum berkahwin dengan suaminya. Hal itu diceritakan oleh rakan2 arwah setelah berita kubornya berasap heboh tersebar di daerah itu. Sungguh benar, wanita yang juga arwah isterinya itu memang cantik dan putih orangnya. Tetapi oleh kerana sikap buas dan bebasnya itu maka kehidupan sosialnya sangat melampaui batas.
Oleh kerana arwah itu cantik dan seksi, maka ia cukup digilai oleh ramai lelaki termasuklah bos-bos besar kilang ditempatnya bekerja. Siapa yang tidak kenal Pulau Pinang yang terkenal dengan industri dan ‘minah kilang’ di era tahun 80-an dan 90an dahulu ? Kebetulan perisitiwa ini berlaku di negeri itu di daerah paling selatan dan bersempadan pula dengan negeri Perak.
Malah aktiviti ‘makan luar’ isterinya itu berterusan berlaku selepas berkahwin. Bukan hanya melayu, malah cina, benggali, mat saleh pun pernah menjamah tubuh seksi dan cantik arwah. Sehingga suatu ketika, arwah pernah termengandung anak haram, tetapi digugurkan di sebuah klinik swasta berhampiran Bayan Baru. Orang Penang mesti tahu klinik itu. Suaminya betul-betul seperti orang gajinya sahaja.
Ditambah lagi dengan sikap kurang ajar dengan ibunya sendiri, arwah terus jadi lupa daratan. Ibunya tidak ubah hanya dijadikan ‘hamba’nya dirumah, pernah beberapa kali ibunya ditampar dan dipukul oleh arwah atas beberapa kesilapan kecil yang berlaku.
Ketika dimaklumkan bahawa kubor arwah anaknya berasap, ibunya hanya mampu menangis. Ini kerana dosa arwah terhadap ibunya itu memungkinkan dosanya tidak diampunkan oleh ibunya sendiri.
Setelah bermuafakat, bacaan yaasin dan tahlil diadakan pada setiap malam. Ini kerana kubor itu terus berasap hampir sebulan lamanya. Asap yang keluar pula berbau busuk. Seperti bau daging dipanggang. Alhamdulillah, setelah hampir sebulan bacaan yaasin dan tahlil diadakan, serta perbincangan keluarga antara suami dan ibu arwah, pada hari yang ke 33 tidak ada lagi asap keluar dari bumi, dari lubang kuboran arwah.
Kisah yang sungguh mengemparkan di daerah itu. Malah hampir 2 tahun kuburan itu tidak ditumbuhi sebarang rumput. Tanahnya hitam seperti terbakar. Permukaan tanahnya kontang dan merekah seperti dilanda kemarau yang panjang.
Iktibar yang dituliskan pada paparan hari ini sungguh besar untuk dimanfaatkan oleh pembaca ABO. Ia kisah benar dan telah terjadi. Jauhi zina, jangan derhaka kepada ibu sendiri, taati ibu kerana syurga itu dibawah tapak kaki ibu. Hormati dan taatlah kepada suami, jangan berlaku curang, kerana kecurangan itu tanda berat untuk dosa yang lebih besar. Jangan derhaka kepada suami.
Dan Ingatlah bahawa balasan Allah swt. atas hambanya yang melampaui batas itu tidak terhijab, malah ketika saat hidup di dunia fana ini, serta saat masuk ke barzah lagi telah ditunjukkannya buat manusia yang berfikir. Takutlah akan azab Allah swt. Azabnya sangat pedih. Allah Yang Maha Besar.
Saya pegang nisan di kubur arwah abang Hamid yang baru saja kami kebumikan sebentar tadi. Fikiran saya berputar ligat.
“Aii.. menung nampak? Kenapa?” tanya Bakar, kawan baik saya yang turut sama menjadi penggali kubur di Bakri, Muar, Johor.
Tak ada apa-apa. Saja tengok kain ni, dah kotor sikit kena tanah,” saya berdalih, cuba menyembunyikan perkara yang berasak-asak datang ke kepala.
“Mari pergi kat pondok… mandur nak jumpa. Dia nak cakap fasal kerja, gaji, overtime. Pak Dolah, kawan-kawan lain dah pergi dah,” tambah Bakar sambil memikul cangkul dan botol airnya.
“Pergilah dulu, nanti aku datang,” balas saya lantas duduk termenung.
Sepeninggalan Bakar, saya duduk di pinggir kubur Abang Hamid. Saya termenung. Ada satu perkara yang sedang menyucuk-nyucuk fikiran saya. Sebenarnya sudah lama ia bermain-main di benak tapi sekarang ini makin mendesak.
Orang ramai sudah balik, Munkar dan Nakir sudah datangkah menyoal Abang Hamid, hati saya bertanya. Kata orang, selepas tujuh langkah kita tinggalkan pusara, maka akan datanglah dua malaikat itu untuk menyoal simati. Kalau bagus amalannya semasa hidup, berbahagialah. Tapi kalau bergelumang dengan kemungkaran, bersiap sedialah…
Saya teringat cerita kononnya ada orang yang menekap telinga ke kubur dan dengar bunyi dentuman tapak kaki di dalam. Konon cerita, lepas itu terdengar pula bunyi hentaman dan si mati menjerit-jerit.
Eee… seramnya. Macam mana agak-nya rupa Munkar dan Nakir. Besarkah badannya, garangkah rupanya atau berjubah dan maniskah wajahnya? Kalau dibelasahnya kita, tentu sakitnya tak terperi. Kalau lipan, jengking datang habislah kita disepit. Nak lari tak boleh, nak mengadu tak boleh, kita seoranglah menanggung sakit pedih. Astaghfirullahal azim…
Saya masih lagi duduk melangut di pinggir kubur Abang Hamid. Jiwa muda saya makin menggaru-garu. Kian lama saya termenung kian ia mengganas dan mengacau fikiran.
Pergi… pergi sekarang! Johar, masa inilah kalau nak cuba. Kawan-kawan dah tak ada, cepat, ia berbisik di telinga saya.
Jari-jemari saya bergerak-gerak. Lutut dah mula menggeletar manakala kepala rasa berpusing. Saya beristighfar beberapa kali mententeramkan jiwa yang bergelora, namun bisikan itu makin kuat berkumandang di telinga.
Cepat, cepat, cepat! Inilah masanya. Johar, apa engkau tunggu lagi?’ Kan engkau nak tau sangat, jangan tercegat lagi. Kau takut? Allah, bukannya kena tangkap, bukannya boleh mati…
Jadi bisu? Sakit, lepas tu mereng sampai mati? Jangan pedulilah, tu cerita orang saja. Entah ya entah tidak. Engkau orang muda, kuat semangat, apa nak takut. Cepat Johar, cepat, cepaaaaat!
Dimulai lafaz bismillah dan selawat kepada Nabi, saya terus bangun dan terjun ke dalam kubur di sebelah pusara Abang Hamid. Ia baru saja digali sebab di sini, kami biasanya sudah gali lebih kurang 10 kubur sebagai persediaan.. Maklumlah, Bakri ni kawasan besar, kalau ada banyak kematian sekali gus, taklah timbul masalah.
Di dalam lahad saya berbaring dan meratib, lailahaillallah,
lailahaillallah, lailahaillallah…
Saya pejamkan mata, menggigil tengok dinding lahad di depan mata. Bau tanah dan sempitnya ruang di dalam lahad itu menyebabkan saya betul-betul gemuruh.
Munkar, Nakir, ular, jengking, api tinggi menggulung, nanah, darah dan segala seksaan yang pernah didengar daripada guru-guru agama terbayang di depan mata.
Saya juga teringat pada alunan suara seorang wanita membaca al-Quran dari salah sebuah kubur di sini yang saya dengar beberapa bulan lalu. Jeritan, tangisan dan raungan dari kubur-kubur lain yang didengar pada malam-malam selepas itu juga pantas menyerbu fikiran.
Suara-suara aneh dari kubur itulah yang sebenarnya menggaru-garu jiwa saya untuk menyaksikan sendiri keadaan di alam barzakh. Bunyinya memang gila, mana boleh manusia hidup menycberangi ke alam barzakh, tapi saya ingin juga merasainya.
Lailahaillallah..
Lailahaillallah..
Lailahaillallah..
Saya terus meratib dan meratib hinggalah tiba-tiba dunia menjadi kelam dan sedetik kemudian bergema satu bunyi yang amat menakutkan.
GGRUUMMM… PPPRRAAAPPP!!
Tanah di kubur Abang Hamid tiba-tiba bergerak. Setelah itu satu lagi sisi tanah kuburnya berganjak diiringi bunyi yang amat menggerunkan.
“Ya Allaaaaahhh… apa yang berlaku ini?” saya menggeletar kerana bunyi itu datang dari dua arah dan saling rapat merapati. Air mata seperti hendak mengalir.
GGGRRRRUUUMMM…
Tanah di kubur Abang Hamid bergerak lagi saling himpit menghimpit. Saya menggigil mendengar bunyi itu yang dentumannya lebih dahsyat daripada tanah runtuh. Saya cuba menekup telinga kerana tidak tertahan dengan bunyi yang bingit itu, tapi tangan saya tiba-tiba kaku.
Ingin saja saya melompat dari kubur, pun demikian kaki bagai dipaku ke tanah, tak dapat bergerak akibat terlalu terkejut.
ARGGHKKK… ERRRKKKKKKK! ! !
Terdengar pula suara seorang lelaki mengerang. Suaranya laksana dia sedang menahan kesakitan yang amat sangat tapi seperti tersekat di kerongkong. Nafas saya sudah tidak tentu arah, takut yang amat sangat.
AARRKKK…. UUURRRKKGGH!!!
Saya menggigil apabila dia mengerang-ngerang lagi. Perasaan simpati tak dapat dibendung. Ingin rasanya saya menarik lelaki itu keluar daripada terus dihimpit, tapi di sebelah saya cuma lapisan tanah yang tidak mampu ditembusi.
Saya masih lagi terbaring dengan nafas turun naik apabila tiba-tiba…
PPPR-RRAAPPPPP!!!… bunyi papan patah berderai.
PRRAAKK… TTAAPP… PRRAAPP!
Kepingan demi kepingan papan tersebut patah hingga hancur berkecai lalu disudahi dengan suara lelaki tersebut mengeruh. Serentak itu, kedengaran pula tulang-temulang patah!
Air mata saya meleleh. Di ketika ini hati saya berkata, mungkin inilah yang Nabi maksudkan bahawa tanah dan dinding kubur akan menghimpit tubuh orang-orang yang mengkufuri Allah hingga berselisih tulang selangkanya. Aduh, tidak terbayang peri sakitnya lelaki yang sedang mengerang itu. Jantung saya bagai hendak tercabut dan darah terasa kering apabila mendengar dia mengerang-ngerang dan tulang-temulangnya patah berderap-derap.
Di saat saya terbungkam dengan apa yang berlaku, tiba-tiba satu deruan angin yang maha dahsyat datang menerpa. Desingannya menyakitkan telinga.
Seiring dengan ribut taufan itu juga, hadir sesuatu berwarna hitam seperti asap, makin lama makin membesar lalu membentuk lembaga hitam yang teramat besar. Di tangannya tergenggam sebatang besi yang sedang membara, merah menyala.
Tiba-tiba lembaga itu menghayun besi tersebut. Pantas saya menepis, namun sebaik besi itu menyentuh lengan, saya menjerit kesakitan. Aduh, panasnya menyebabkan kulit tangan saya ini bagai tersiat dan dagingnya masak.
“ARGGGHHHH” Jangan pukul aku lagiiiii!!!”, saya meraung apabila lembaga itu memukul kaki saya.
Saya cuba mengelak, tapi pukulan itu tetap singgah ke sasaran. Bagai hendak tercabut anak tekak saya menjerit kerana kehangatan besi itu membakar daging paha saya.
“Arrgghhh… sakit, sakiiittt!!”, saya meraung-raung, tapi lembaga hitam besar hingga sayup mata memandang itu terus menghayunkan besi panasnya ke kepala, kaki, tangan, badan dan perut saya.
Dalam pada itu, tanah di kubur sebelah terus-terusan bergerak himpit menghimpit. Bumi tempat saya berpijak bergegar hebat laksana dilanda gempa.
Suara lelaki mengerang dan tulang-temulangnya patah berderap bagai dahan sekah, tetap kedengaran. Dalam hati saya meraung, matilah aku kejap lagi, patahlah tulang aku, renyuklah badan aku dibelasah dengan besi panas.
Saya menjerit, menepis, mengelak hinggalah tiba-tiba saya terasa sesuatu yang amat sejuk menyimbah ke tubuh saya. Serentak itu lembaga hitam hilang entah ke mana dan bunyi bumi bergegar serta lelaki mengerang lenyap serta-merta. Suasana terasa hening.
“Johar… Johar!!”, sayup-sayup nama saya dipanggil.
Dengan susah payah, saya membuka mata. Tapi saya tidak larat, badan terlalu letih. Wajah seseorang berbalam-balam di mata.
“Johar… bangun, bangun!”, nama saya dipanggil lagi, badan digoncang-goncang.
Saya buka mata sedikit. Ooo… rupa-rupanya Bakar. Bersama-sama Pak Dollah, mereka mengangkat saya keluar dari kubur.
Selepas diberi air, badan dikipas, barulah saya segar semula. Bakar beritahu, selepas menunggu lama di pondok, dia dan Pak Dollah serta mandur mencari saya untuk membayar wang kerja lebih masa. Lama mencari, akhirnya dia jumpa saya di dalam kubur sedang bersilat seorang diri.
“Engkau menepis sana , mengelak sini. Habis tanah kubur tu engkau tumbuk. Aku ambil air. Aku simbahlah”, kata Bakar sambil menunjukkan baldi yang digunakannya lalu disambut gelak tawa kawan-kawan.
Saya hanya tersenyum tawar. Tak terdaya saya hendak ceritakan apa yang telah berlaku sebentar tadi, bimbang mereka tidak percaya.
Selepas kejadian itu saya terlantar selama beberapa bulan akibat badan penuh dengan lebam-lebam. Mungkin lebam akibat menumbuk dan menendang tanah, mungkin juga akibat pukulan besi panas itu. Saya juga dibawa berjumpa bomoh untuk memulihkan semangat.
Keluarga dan kawan-kawan menggeleng kepala dengar cerita saya. Mereka berebut-rebut menyuruh saya menceritakan pengalaman menakutkan itu. Ada yang insaf, ada juga yang mengatakan semua itu karut, mainan syaitan, mimpi dan igauan semata-mata.
Lantaklah apa kata mereka, tapi saya puas hati. Akhirnya saya telah saksikan sendiri seksaan di dalam kubur. Sama ada apa yang dilihat itu adalah keadaan yang sebenarnya berlaku di alam barzakh atau hanya mimpi semata-mata akibat terlelap semasa meratib, itu saya tidak kisah.
- See more at: http://fuh.my/kisah-benar-pengalaman-melihat-azab-kubur/#sthash.v93yDWka.dpuf

Ahad, 29 September 2013

DOA AKAN MAKBUL OLEH ALLAH SWT

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad  S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Berdoa adalah amalan yang dituntut oleh Islam. Seorang hamba yang merasa hina di sisi Tuhannya akan memanjatkan permohonan dan doa kehadrat Allah SWT. agar ditunaikan segala hajat yang diperlukannya. Ia merasa amat kerdil dan tidak ada pergantungan dan pengharapan yang lain melainkan ditujukan kepada Allah yang Maha Esa.

Mohonkanlah kepada Allah SWT untuk mengatasi apa jua masalah yang ditanggung, sama ada berkaitan diri sendiri, keluarga, masyarakat, bahkan negara. Allah SWT tidak menyukai orang yang bermasalah, tetapi sombong untuk bermohon kepadaNya, sebaliknya sanggup pula bermohon kepada makhluk-makhluk yang tidak mempunyai sebarang kuasa, walaupun untuk mencipta seekor lalat.

Tiada masalah yang tidak boleh didoa pada Allah SWT, Dia yang mempunyai kerajaan, Dia yang memberi kekuasaan kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya dan Dia juga yang mencabut kekuasaan daripada sesiapa yang dikehendaki-Nya. Kita selalu mengulangi pengakuan ini setiap kali selesai menunaikan solat. Atas dasar ini, kita tidak harus bakhil untuk berdoa untuk kemaslahatan dan tertunai segala hajat untuk diri kita, keluarga, jiran tetangga, sahabat handai, saudara mara dan para alim ulama dan para pendakwah semoga di beri kejayaan dan kekuatan oleh Allah SWT untuk menyelesaikan semua masaalah yang di hadapi di dunia ini.

Sebagai seorang mukmin yang yakin di atas qadak dan qadar Allah SWT. kita kena berfikiran positif dan yakin apa sahaja keputusan Allah SWT. adalah keputusan yang terbaik, yang mana hanya Allah SWT. sahaja Maha Mengetahui di atas kehidupan kita pada masa yang lepas, masa sekarang dan pada masa akan datang. Terdapat tiga keadaan doa kita di sisi Allah SWT. iaitu seperti berikut :

Pertama : Apabila Allah cepat makbulkan doa kalian, maka Dia menyayangimu.

Jika ia seorang pesakit, penderitaannya dirayu terus kepada Allah SWT melalui doanya agar mengafiatkan penyakitnya. Jika ia seorang miskin, maka kemiskinannya dirayu pada Allah SWT yang Maha Kaya dan mampu mengatasi kemiskinannya. Kedudukan yang begitu rapat antara manusia dengan Allah melalui doa, dinyatakan dalam firman-Nya yang bermaksud: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu mengenai Aku, maka beritahu kepada mereka: 'Sesungguhnya Aku sentiasa hampir kepada mereka. Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku: (Surah al-Baqarah ayat 186).

Kedua : Apabila Dia lambat makbulkan doamu, Dia ingin mengujimu.

Menurut al-Khatabi : "Jika Allah tidak menjawab doa seseorang, Dia akan memberikan kepadanya ketenangan dan kelapangan dalam hatinya atau mengelakkan dirinya daripada kecelakaan, atau menggantinya dengan pahala."

Menurut hukama : "Manusia menyangka doa mereka tidak dimakbulkan, sedangkan sebenarnya ia dimakbulkan melebihi daripada apa yang dipohon atau ia menolak dengan musibah atau penyakit lebih banyak daripada apa yang dipinta, atau diberikan ganjaran pada hari kiamat.”

Sehubungan itu, Rasulullah SAW. bersabda yang maksudnya: “Sesungguhnya, besarnya pahala sesuai dengan besarnya cubaan. Sesungguhnya, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang reda dengan musibah itu maka baginya keredaan Allah. Dan barang siapa yang marah (tidak reda) dengan musibah berkenaan, maka baginya kemurkaan Allah.”
(Hadis riwayat Tirmidzi)

Sabda Rasulullah lagi yang maksudnya: “Setiap sesuatu itu mempunyai hakikat dan tidaklah seorang hamba mencapai hakikat iman sehingga dia menyedari musibah yang menimpanya bukan untuk menyalahkannya dan kesalahan yang dilakukannya bukan sebab untuk ditimpakan musibah kepadanya.”

Sebelum Allah SWT menunaikan hajat hamba-Nya kadangkala diuji-Nya dengan berbagai dugaan, yang penting kita perlu bersabar dan yakin dengan janji Allah SWT, setiap kesusahan itu akan ada kebaikan dan kejayaan.

Ketiga : Apabila Dia tidak makbulkan doamu, maka Dia merancang sesuatu yang lebih baik untukmu.

Firman Allah SWT. yang bermaksud : “Boleh jadi kamu benci kepada sesuatu padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu suka kepada sesuatu padahal ia buruk bagi kamu. Dan (ingatlah), Allah jua Yang Maha Mengetahui (semua itu), sedang kamu tidak mengetahuinya.”
(Surah al-Baqarah ayat 216).
Allah SWT berfirman maksudnya : "Tidak luput darpada pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarah di bumi atau pun di langit.  Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu melainkan (semuanya tercatat) dalam kitab yang nyata
(loh mahfuz)" (Surah Yunus ayat 61)

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : "Allah SWT berfirman maksudnya :  'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku'."
(Hadis RiwayatAl-Bukhari)

Berdasrkan hadis di atas hanya doalah satu-satu cara yang boleh di buat untuk merubah apa yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Ulama mencadangkan bahawa bila kita berdoa perlu berulang-ulang kali jangan jemu-jemu dan berserah bulat kepada Allah SWT.

Maksud hadis qudsi "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku"

Bahawa bila kita yakin Allah  SWT akan beri kebahagiaan untuk membina  rumah tangga muslim dan dikurniakan anak-anak yang soleh dan solehah, maka keyakinan itu akan ditunaikan oleh Allah SWT.

Bila kita yakin Allah SWT akan mengampunkan dosa-dosa kita dan dimasukkan dikalangan hamba-hamba-Nya yang berjaya di dunia dan akhirat maka keyakinan ini akan ditunaikan oleh Allah SWT.

Bila kita yakin bahawa Allah SWT mencintai dan mengasihi kita dan di jauhi dari musibah yang pernah kita alami dengan kekecewaan dan truma sebelum ini, maka keyakinan ini akan ditunaikan oleh Allah SWT.

Bila kita yakin kita akan diberi rahmat oleh Allah SWT. dan terpelihara iman dan akidah kita dan mendapat kematian yang baik iaitu husnul khatimah (mati dalam mengucap kalimah syahadah), maka keyakinan ini akan ditunaikan ole Allah SWT.

 Sahabat yang dimuliakan,
Selain daripada doa-doa yang kita pohon untuk memenuhi hajat-hajat kita kepada Allah SWT mengenai urusan duniawi, ada beberapa doa yang diajarkan Nabi SAW untuk kita ulang-ulangkan setiap pagi dan petang adalah membaca doa berikut :

"Allahuma innanauzubika min annusrika bika syaian naklamuhu wanas taghfiruka limaa laa naklamu"
(Ya Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu agar tidak menyekutukan-Mu kepada sesuatu, sedang kami mengetahuinya, dan kami memohon ampun terhadap apa-apa yang tidak kami ketahuinya."
(Hadis Riwayat Ahmad)

"Allahumma laayakti bil hasanaati illah anta walaa yazhab bissaiaati illah anta walahaulaa kuwataillah billa"
(Ya Allah! Tiada yang mendatangkan kebaikan melainkan Engkau, dan tiada yang menghilangkan keburukan melainkan Engkau, tiada upaya melainkan dengan Allah)
(Hadis Riwayat Tirmizi)

Eloklah kita sentiasa membacanya setiap hari selepas solat Subuh dan Asar, memohon kepada Allah SWT. agar terselamat daripada syirik kepada-Nya dan sentiasa diberi kesihatan dan terhindar daripada musibah.

Oleh itu marilah kita jadikan doa-doa dan munajat kita kepada Allah SWT sebagai keperluan dan diulang-ulangkan setiap masa hingga tidak ada sesuatu pun yang kita perlukan melainkan kita meminta kepada Allah SWT. Jika kita lapar, haus, sakit, sedih, gembira, perlu kepada kewangan, perlu kepada isteri atau suami dan sebagainya terus minta kepada Allah SWT kerana hakikatnya kita hamba yang lemah dan perlu kepada yang Maha Kaya, Maha Berkuasa dan Maha Pengasih dan Penyayang iaitu Allah SWT. Yakinlah doa-doa kita semuanya akan ditunaikan oleh Allah SWT samaada tahap pertama, kedua atau ketiga seperti yang dinyatakan di atas.

HIKMAH BALA DAN MUSIBAH KEPADA HAMBA-HAMBANYA

ALLAH menjanjikan Syurga bagi hambaNYA yang menjalani hidup dengan baik. Hidup di dunia tidak akan sentiasa menyenangkan. Setiap manusia digilirkan untuk merasai perkara yang disukai dan yang dia benci. Ini kerana dunia adalah tempat ujian bagi manusia untuk membuktikan siapa di kalangan hamba Allah yang benar imannya dan siapa yang berdusta.
Firman ALLAH, “Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan Dia pasti mengetahui orang yang dusta.” (Al-Ankabut: 3)
Imam Ibnu Katsir rh. menjelaskan dalam tafsirnya: “(Agar dibezakan) orang yang benar dalam pengakuannya dari orang yang dusta dalam ucapan dan pengakuannya. Sedangkan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Allah juga mengetahui cara terjadi sesuatu bila hal itu terjadi. Hal ini adalah ijma’ para imam Ahlus Sunnah wal Jamaah.”
Antara bentuk ujian yang dihadapi manusia adalah seperti firman Allah, “Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar iaitu yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kita milik ALLAH dan kepadaNYA kita dikembalikan).” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah yang mendapat petunjuk.” (Al-BAqarah: 155-158)
Ayat ini menjelaskan bahawa orang yang sabar ketika ditimpa musibah mendapat tiga keutamaan sekaligus; selawat Allah, rahmat dan petunjukNya. Allah SWT tidak pernah mengumpulkan tiga keutamaan sekaligus dalam satu ayat kecuali dalam ayat ini iaitu keutamaan bagi orang yang sabar ketika mendapat musibah. Makna selawat Allah kepada orang yang sabar ketika mendapat musibah adalah: Allah memuji orang tersebut di hadapan para malaikatNya yang suci, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Abu Al-‘Aliyah Al-Rayyahi rhm. (Syarh Al-Mumti’, Ibnu Al-Utsaimin)
Orang beriman percaya bahawa semua takdir ALLAH itu baik dan ada hikmahnya, kerana Allah tidak menjadikan sesuatu sia-sia. Mereka mengharap pahala darinya dan hanya orang yang sabar dicukupkan pahala tanpa batas, iaitu orang yang sabar semata-mata kerana Allah, bukan kerana terpaksa. Ini kerana sabar yang diganjari pahala adalah sabar di awal musibah.
Rasulullah SAW pernah melewati di sebelah seorang wanita yang menangisi kematian anaknya. Baginda berkata kepadanya, “Takutlah kepada Allah dan bersabarlah.” Wanita itu berkata, “Engkau tidak rasa musibah yang aku alami.” Ketika Rasulullah SAW berlalu dari situ ada sahabat berkata kepada wanita itu bahawa orang yang menasihati tadi adalah Rasulullah SAW. Alangkah terkejutnya wanita itu, dia segera pergi ke rumah Rasulullah SAW dan berdiri pintunya. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, tadi aku tidak mengenalmu. Sekarang aku sabar.” Rasulullah SAW bersabda, “Sabar itu di awal musibah.” (Bukhari dan Muslim)
BERITA GEMBIRA BAGI ORANG YANG SABAR DAN MENGHARAP PAHALA
Hikmah terbesar di sebalik musibah adalah dihapuskan dosa dan diganjari pahala sehingga dia beroleh Syurga ALLAH SWT. Nabi SAW bersabda, “Sungguh pahala yang besar bersama ujian yang besar. Apabila Allah mencintai seseorang, Dia memberi ujian kepadanya, siapa yang redha maka Allah redha padanya, dan siapa yang murka maka Allah murka padanya.” (Sahih. Riwayat Al-Tirmidzi)
Dari Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda, “Apabila Allah menginginkan kebaikan pada hambaNya, disegerakan baginya hukuman di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan pada hambanya, ditahan baginya balasan dosanya hingga akan disempurnakan pada hari kiamat.” (Hasan sahih. Riwayat Al-Tirmidzi)
Wuhaib bin Al-Ward rh. berkata, “Apabila ALLAH SWT ingin memuliakan hambaNya, Dia menimpakan kepadanya sesuatu yang tidak disukainya, kesakitan pada tubuhnya, dan ketakutan (yang menghapus dosanya), sehingga kematian datang kepadanya dan dia masih memiliki dosa, kematian dijadikan sangat sukar baginya disebabkannya (untuk menghapus dosa yang masih berbaki), menyebabkan dia bertemu ALLAH tanpa dosa. Dan apabila seseorang itu tidak bernilai pada ALLAH (disebabkan keingkarannya), ALLAH menjadikannya sihat, meluaskan tujuan hidupnya dan menjadikan dia merasa aman (ganjaran kebaikan yang dilakukannya dibalas ketika di dunia). Hingga kematian datang dan dia masih ada sisa kebaikan (yang belum dibalas), maka kematian dijadikan ringan baginya disebabkan kebaikannya, dan dia bertemu ALLAH tanpa apa-apa.” (Al-Mujalasah wa Jawahir Al-Ilmi)
Rasulullah SAW bersabda: “Ujian selalu bersama orang beriman lelaki dan perempuan, baik pada diri, anak dan hartanya, sampai dia bertemu Allah dalam keadaan tidak mempunyai satu kesalahan pun.” (Sahih. Riwayat Al-Tirmidzi)
Betapa manusia sangat memerlukan ampunan dari Allah, kerana setiap anak Adam tidak lepas dari dosa. Jadi mengapa harus mengeluh apabila ditimpa musibah?  Jauhilah ucapan yang dimurkai, hindarilah mengeluh dan mengadu kepada manusia kerana mengeluh kepada makhluk adalah perbuatan hina. Sebaliknya mengadulah pada ALLAH sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Yaakub, “Sungguh aku mengadu kesusahan dan kesedihanku hanya kepada ALLAH.” (Yusuf: 86)
Nabi SAW berkata, “Mereka (para Nabi) sangat gembira dengan musibah seperti kalian gembira dengan kemudahan.” (Sahih. Riwayat Ahmad). Mengapa tidak, “Tidaklah seorang muslim terkena musibah penyakit atau yang lainnya kecuali Allah menghapuskan kesalahannya seperti pokok menggugurkan daun-daunnya.” (Bukhari dan Muslim). Bahkan Nabi berkata, “Manusia pada hari Kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia kerana melihat betapa besarnya pahala orang yang tertimpa musibah di dunia.” (Sahih. Riwayat Baihaqi)
Ketahuilah, Allah tidak sesekali menimpakan ujian kecuali sesuai kemampuan hambaNya. “Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan apa yang dia mampu.” (Al-Baqarah: 286). Allah juga berfirman, “Tiada satu musibah yang menimpa di bumi dan dirimu melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sungguh demikian itu mudah bagi Allah, supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang hilang darimu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. (Al-Hadid: 22-23)
Nabi SAW bersabda dalam hadis qudsi: “Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jika engkau bersabar dan mengharap pahala sejak awal tertimpa musibah maka Aku tidak rela memberi pahala untukmu selain Syurga.” (Hasan. Riwayat Ibnu Majah)
Jika dibanding ujian yang kita hadapi, tidaklah ia lebih berat dari apa yang menimpa umat Islam terdahulu, yang digergaji kepalanya hingga terbelah dua, disikat badannya dengan sikat besi sehingga nampak tulangnya, Sumayyah yang ditusuk kemaluannya hingga tembus ke punggungnya oleh Abu Jahal, dan banyak lagi. Mereka diuji sesuai tahap keimanan dan darjat mereka, dan kita diuji sesuai tahap keimanan kita. Hendaklah kita bersyukur selama mana ujian itu tidak menimpa agama dan tidak membuat kita berburuk sangka kepada ALLAH. Sabda Rasulullah, “Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah.” (Riwayat Muslim)

ISU PENGGUNAAN PARABOLA TVRO

Pihak kerajaan dan Astro perlu berfikir dalam soal isu pengharaman penggunaan Parabola Asing terutama sekali di Sabah dan Sarawak. Isu terbaru adalah pengharaman dan denda  terhadap penggunaan parabola asing,  atas alasan berikut:-
  • Golongan muda yang mudah terpengaruh apabila menonton siaran televisyen yang mengandungi unsur lucah
  • Siaran yang berbentuk hasutan
Bagi saya pengguna parabola asing adalah terdiri daripada pelbagai golongan ba...
Persoalan sekarang adalah  kenapa ramai memasang parabola asing terutama di Sabah dan Sarawak?
1. Bayaran perkhidmatan Astro bagi saya amat mahal, walaupun kita melanggan pekej         
    murah    namun kita akan terkejut dengan "Hidden Payment" yang kenakan dalam bill.
           2. Kita boleh menikmati banyak channel dari luar negara.

           3. Bayar hanya sekali seumur hidup tak perlu pening tentang bil bulanan.
           4. Siaran berbayar yang ada sekarang ini pun, dah ketinggalan dari segi masa. 
          
           5. harga parabola antaranya  RM400 atau RM500, dan boleh di pasang  di mana-mana di   
               
                Malaysia.  Undang-undang fikir kemudian.
Kerajaan dan Astro perlu memikirkan soal perkhidmatan yang sangat mahal ini. Jangan hanya memikirkan untung berlebihan. Apa yang perlu adalah biaralah perkhidmatan Astro ini mesra kepada rakyat terutama sekali di Sabah dan Sarawak.

Sabtu, 28 September 2013

9 JENIS IBLIS MERASUK MANUSIA TERUTAMANYA KAUM ISLAM

Jenis Iblis yang menjerumuskan manusia ke dalam jurang kesesatan itu banyak sekali.
Bahkan ada ulama yang berpendapat bahwa dalam menyesatkan manusia Iblis itu mem­punyai spesifikasi keahlian tersendiri sesuai dengan bidangnya. Yang ahli menggoda orang shalat tugasnya hanya menggoda orang shalat, yang ahli mengkufurkan orang yang beriman tugasnya hanya mengkufurkan dengan berbagai tipu daya dan propaganda yang menyesatkan, begitu seterusnya.

Mengenai hal ini ada keterangan yang bersumber dari Umar bin Khatab ra Bahwa Keturunan Iblis yang mempunyai tugas menggoda dan menjerumuskan manusia (ke lembah kesesatan) itu ada sembilan, yaitu:

Iblis Zailatun (زَيْلَة ٌ )
Iblis ini bertugas untuk menjerumuskan para pedagang di pasar agar berdusta, mau me­ngurangi timbangan, membuat onar diantara para pedagang, dan melakukan bujuk rayu kepada para pedagang agar melakukan pe­nyimpangan dan kecurangan dalam aqad jual beli, dengan diiming-imingi agar cepat kaya.

Ajakan Iblis diatas itu jelas bertentangan dengan syari'ah, merusak ekonomi umat, menanamkan mental binatang yang segala cara dalam meraih kesuksesan, serta me­numbuhkan jiwa egoistisme dan material­isme yang membabi-buta. Kalau ini sudah ditanamkan oleh Iblis, maka dengan sendiri­nya orang itu akan senang-berenang dalam lumpur kemaksiatan dan kedurhakaan.

Karena itu, ada ancaman berat bagi siapa saja yang mengikuti ajakan Iblis Zailatun untuk melakukan kecurangan dalam jual beli.

Ada keterangan yang bersumber dari Abu Dzar ra., ia berkata: Rasulullah saw pemah bersabda:

ثَلاَثَةُلاَيَنْظُرُاللهُ اِلَيْهِِِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِوَلاَ يُزكِّيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْم

Ada tiga orang dimana Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat (tidak memberikan rahmat), tidak membersihkan dosa mereka, dan mereka (juga) akan mendapat siksaan yang amat pedih. Abu Dzar ra berkata : "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan (hal tersebut) sampai tiga kali "Aku berkata: Mereka akan menyesal dan merugi, siapa mereka itu Ya Rasulullah?. Lalu beliau bersabda: a). Orang yang menurunkan kain­nya (hingga menutupi kedua mata kakinya) b). Orang yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya. c). Dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu. (HR. Muslim)

Larangan untuk melakukan kecurangan dalam jual beli juga disebutkan dalam Al­-Qur'an

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain, mereka mengurangi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan." (QS. Al-Muthaffifiin :1-6)

Itulah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Zailatun, yang melaku­kan kecurangan dalam berdagang.

Cara Iblis Zailatun menjerumuskan para pedagang adalah dengan menakut-nakuti kebangkrutan jika berbuat jujur dalam berdagang, dan mengiming-imingi akan cepat kaya, cepat berhasil dan sukses jika mau berbuat curang dalam berdagang. jika orang yang berdagang itu lemah imannya, ambi­sius dan materialistis tentu ia akan mudah terjebak dalam bujuk rayu Iblis Zailatun. Akhimya ia akan menjadi pengikut setia Iblius Zailatun.

Iblis Wawatsin
Iblis Wawatsin dalah Iblis yang bertugas menggoda dan menjerumuskan orang yang beriman agar selalu menggerutu, tidak sabar dan tidak ikhlas setiap kali menerima musi­bah, atau cobaan dari Allah Ta'ala.

"Sesungguhnya wanita-wanita yang merintih (lantaran menerima musibah) ini akan dijadikan kelak di hari kiamat dua barisan dalam neraka jahannam, satu barisan berada disebelah kanan penduduk neraka dan satu barisan lagi berada disebelah kiri, akhirnya mereka menggonggong kepada penduduk ahli neraka, sebagai­mana layaknya anjing-anjing yang menggonggong." (HR. Ath-Thabrani).

Padahal orang yang meratapi musibah dengan menggerutu sampai merobek-robek pakaiannya adalah dosa. Tmdakan seperti ini merupakan cermin dari ketidak-ikhlasan atas takdir Allah, sepertinya ia menyalahkan Allah, yang menghilangkan kesenangan dirinya, padahal semua apa yang ada di alam ini telah ditentukan oleh Allah masanya atau kehancurannya. Oleh karena itu, sya­ri'ah memerintahkan untuk bersabar dan ikhlas setiap kali menerima cobaan dan mu­sibah dari Allah Ta'ala, sebab setiap musibah itu ada hikmah yang terkandung didalam­nya. Allah mengancam akan menyiksa terhadap orang yang tidak bersabar dalam menerima musibah. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam hadits yang lain disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

"Tidak termasuk umat kami yang sempurna orang yang menampari pipinya sendiri (ketika menerima musibah), merobek-robek leher bajunya sendiri dan meratapi mayat, sebagaimana kebiasaan orang-orang jahiliyah". (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikianlah diantara ancaman siksa bagi orang yang mengikuti Iblis Wawatsin. Se­hingga ia selalu mengerutu setiap kali menerima musibah. Iblis ini dalam menjerumus­kan orang yang beriman ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran adalah dengan menanamkan rasa ketidak-puasan terhadap takdir Allah, mempengaruhi jiwanya agar memberontak ketika menerima musibah, membakar emosinya dan menghilangkan sifat sabarnya.

Jika seseorang sudah tidak mampu mengendalikan emosinya, maka Iblis dengan mudah menjerumuskan dinnya ke dalam perbuatan munkar. Hanya keima­nan dan ketakwaan yang kuat serta kesa­baran yang tinggi yang dapat menangkal­nya dari gangguan dan bujuk rayu Iblis Wawatsin.

Iblis Akwan
lblis ini bertugas menyesatkan dan mem­pengaruhi para remaja dan pimpinan umat supaya selalu berbuat dzalim, menjauhi hal-­hal yang ma'ruf, menanamkan kesenangan berbuat munkar dan maksiat.

Cara yang digunakan oleh Iblis Akwan da­lam menjerumuskan remaja yang beriman ke dalam lembah kemaksiatan adalah bermacam-macam. Perbuatan yang jelas mun­karnya itu dikemas dengan baik sehingga tidak terkesan sebagai perbuatan maksiat, hal ini dilakukan-oleh Iblis Akwan untuk menarik simpati dari remaja beriman agar mau melakukannya. Termasuk memper­halus istilah-istilah yang berbau maksiat dan munkar, ini dilakukan untuk menghilang­kan kesan maksiat, dengan demikian remaja akan mudah dibujuk dan dirayu untuk di­jebloskan ke dalam dunia sesat yang jauh dari tuntunan agama.

Hal ini telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

"... tetapi setan (Iblis) menjadikan umat-umat itu memandang baik perbutan meeka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka adzab yang sangat pedih. (QS. An-Nahl 16:63)

Dalam menyesatkan para pemimpm umat, Iblis Akwan selalu mendorong para pemim­pin itu untuk berbuat dzalim, merampas hak rakyat, bertindak sewenang-wenang, korupsi, manipulasi, serta Iblis Akwan juga mena­namkan rasa ketakutan dihati para pemimpin akan kemiskinan jika mereka tidak mau berbuat dzalim, curang dalam bertindak, mumpung masih berkuasa agar kekuasaan­nya itu digunakan sebaik mungkin untuk berbuat munkar dan maksiat, baik teihadap rakyatnya maupun terhadap Allah. Kalau ini sudah berhasil, maka Iblis Akwan akan lebih mudah lagi menenggelamkan mereka ke­dalam lumpur kemaksiatan, akhimya jadilah mereka pemimpin yang durhaka.

Untuk para pemimpin yang berbuat dzalim seperti diatas itu, Allah mengancam akan menyiksanya dengan siksaan yang amat pe­dih. Sebagaimana disebutkan dalam Firman­Nya:

"Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat adzab yang pedih". (QS. Asy-Syuura 42:42)

Itulah diantara ancaman siksa bagi siapa yang berbuat dzalim di muka bumi ini dan mengikuti jejak Iblis Akwan.

Iblis Hafaf
Iblis ini bertugas menyesatkan dan menje­rumuskan kaum muslimin ke lembah nista yang berlumur dosa dengan cara melakukan tipu daya dan bujukan agar kaum muslimin melanggengkan minum khamer. Sebab jika seseorang sudah minum khamer dan mabuk, maka segala bentuk kemung­karan yang lain dengan mudah ia laksana­kan. Seperti berzina, membunuh, berbuat aniaya, mencuri dan segala kemungkaran yang lain. Karena tingkah laku orang yang sedang mabuk itu tidak dapat dikendalikan oleh otaknya, jiwanya dan perasaannya sudah dikuasai oleh Iblis. Untuk itu, ia mudah dibimbing oleh Iblis guna dijeblos­kan ke dalam kemaksiatan dan kekufuran. Banyak sekali orang yang tadinya tidak berani membunuh, merampok dan berzina, akan tetapi setelah ia menenggak khamer dan mabuk, maka segala bentuk kemak­siatan di atas itu dapat dilakukannya dengan mudah, sepertinya tidak ada beban baginya.

Agar tidak mudah tertipu oleh bujuk rayu Iblis Hafaf, Allah telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak meminum kha­mer, karena khamer adalah identik dengan setan. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (memi­num) khamer, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-­perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah 5:90)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

"Jauhilah khamer, sesungguhnya khamer itu adalah sumber segala kejahatan (kemaksiatan).
Didalam hadits lain yang bersumber dari Anas ra, dikatakan sebagai berikut:
Rasulullah sShallallahu 'Alaihi wa Sallam melaknati sepuluh orang karena khamer, yaitu
1. Orangyang memeras bahan khamer.
2. Orang yang minta diperaskan bahan khamer untuk diminumkan kepada orang lain.
3. Orang yang minum khamer
4. Orang yang membawa khamer
5. Orang yang dituju untuk dibawakan khamer kepadanya.
6. Orang yang menuangkan khamer ke gelas atau lainnya.
7, Orang yang menjual khamer.
8. Orang yang memakan harta hasil penjualan khamer.
9. Orang yang membeli khamer.
10. Orang yang dibelikan khamer.
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Demikianlah ancaman bags orang yang me­ngikuti Iblis Hafaf, yang mau menenggak khamer dan benda yang memabukkan lain­nya.

Iblis Wamurah
Iblis Wamurah ini bertugas menjerumus­kan para penyanyi agar mendendangkan lagu yang penuh maksiat, mengajak berbuat munkar, serta lagu-lagu yang bersyair ke­bebasan tanpa etika. Juga menjerumuskan para penyanyi agar berpenampilan seronok, yang dapat mengundang luapan nafsu dan maksiat. Dengan demikian orang akan mudah digiring untuk dijebloskan dalam dunia munkar dan maksiat. Nyanyian dan biduanitanya itu termasuk salah satu alat Iblis yang paling ampuh untuk menjerumuskan orang ke dalam jurang kesesatan yang penuh dengan lumuran dosa. Banyak sudah orang yang melakukan kemaksiatan karena terpengaruh oleh syair lagu-lagu maksiat, atau dikarenakan men­contoh tingkah laku artis yang diidolakan yang senang berbuat munkar, bergaul bebas dan akhlaknya yang buruk.

Oleh karena itu, untuk menangkal bujuk rayu dan propaganda yang menyesatkan yang ditiupkan oleh Iblis Wamurah adalah dengan menanamkan aqidah yang kuat dan akhlak yang mulia. Sebab dengan ber­pegang teguh pada kedua faktor diatas Insya Allah diri akan selamat dari godaan Iblis Yang jahat ini.

Iblis Laqwas
Iblis Laqwas adalah Iblis yang bertugas mempengaruhi manusia agar tetap kafir, tetap musyrik dan tetap menyembah ber­hala atau sesembahan lainnya selain Allah. Sudah banyak orang yang disesatkan oleh Iblis Laqwas, terkadang ia mengganti ben­tuknya seperti seorang syekh lalu memberi­kan pelajaran atau tuntunan yang meng­arah kepada kemusyrikan dan pemurtadan dengan berbagai dalih serta promosi yang mengikat, sehingga banyak orang yang le­mah imannya keluar dari jalur Islam karena mengikuti saran Iblis Laqwas, hanya demi mendapatkan sesuap nasi, jabatan, kedu­dukan, pekerjaan, fasilitas, bahkan ada yang rela melepaskan keimanannya demi sang kekasih.

Orang yang menyembah selain Allah, berarti dirinya menjadikan Iblis sebagai pelindung­nya, yang harus diikuti tingkah lakunya. Mereka tidak sadar kalau dirinya telah di­sesatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan ke dalam jurang kekufuran. Sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:

'Sesungguhnya mereka menjadikan seran-setan pelin­dung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.' (QS. Al-A'raf 7:30)

Di dalam ayat yang lain Allah Ta'ala telah memperingatkan kepada umat manusia agar tidak mudah ditipu oleh setan maupun Iblis, sebab makhluk jahat ini dalam menyesatkan dan mengkufurkan manusia menggunakan bujuk rayu dan tipu muslihat yang sangat memikat, maka tidak heran bila banyak orang yang lemah imannya menjadi korban tipu muslihatnya.

Mengenai hal ini Allah Ta'ala berfirman:

"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga. (QS. Al-A'raf 7:27)

Meskipun ada peringatan ayat diatas, masih banyak saja orang yang mengikuti Iblis Laqwas melakukan kekufuran dan kemusyrikan. Mereka mengira bahwa apa yang mereka perbuat itu merupakan jalan yang benar dan dapat memberi petunjuk kepada mereka, padahal jalan yang mereka tempuh itu sesat dan dapat mendatangkan siksa Allah. Itulah gambaran orang yang telah dijerumuskan oleh Iblis Laqwas ke­dalam kesesatan.

Iblis A'war
Iblis ini bertugas untuk mempengaruhi dan menggoda laki-laki dan wanita untuk melakukan perbuatan zina, atau melakukan perbuatan maksiat lainnya.

Iblis A'war menggunakan "Pandangan Mata" sebagai cara yang paling ampuh untuk mem­bakar nafsu kaum lelaki dan wanita untuk berbuat maksiat.

Mujahid berkata : Ketika wanita itu meng­hadap, maka Iblis duduk di kepalanya untuk menghiasi Wajah wanita tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya, dan jika wanita itu berpaling ke belakang, maka Iblis duduk di pantatnya untuk meng­hiasi pantat tersebut agar tampak menarik bagi orang yang melihatnya.

Apa yang dikatakan oleh Mujahid diatas itu memang benar, sebab umumnya lelaki bila melihat wanita ketika berhadapan, maka yang pertama kali diperhatikan adalah wajahnya, sedangkan ketika melihat wanita yang berjalan didepannya, maka yang pertama kali diperhatikan adalah pantatnya, karena itu memang tempatnya Iblis.

Nabi Yahya as pernah ditanya: "Apa yang menjadi penyebab perzinaan?". Nabi Yahya as menjawab: "Yang menjadi penyebabnya adalah memandang wanita, lalu timbul dalam hati keinginan untuk berzina dengan­nya. Zina mata itu termasuk dosa kecil, dan hal ini dapat mendekat­kan pada perbuatan dosa besar, yaitu zina farji. Oleh karena itu, barangsiapa yang tidak mampu menundukkan pandangannya, maka niscaya ia tidak akan mampu menjaga farjinya". Demikian jawaban Nabi Yahya as ­terhadap penanya tadi.

Nabi Isa as pernah berkata: 'Takutlah kamu memandang (wanita), karena sesungguh­nya memandang itu dapat menumbuhkan syahwat didalam hati, dan ini sudah cukup mendatangkan fitnah".

Berkatalah Sa'ad bin Jubair ra: "Sesungguh­nya fitnah yang menimpa Nabi Daud as adalah dari memandang (wanita)".

Dan masih banyak orang laki-laki maupun wanita yang berbuat zina yang diawali dari kebiasaan memandang lawan jenisnya yang bukan muhrimnya. Karena memandang merupakan panah Iblis yang sangat ampuh untuk menjerumuskan laki-laki dan wanita ke dalam perbuatan nista yang penuh dengan dosa. Sekarang tidak sedikit orang yang men­jadi budak Iblis A'war karena ingin melampiaskan nafsunya. Semoga kita dijauhkan oleh Allah dari godaan lblis ini.

Iblis ini tugasnya mengencingi orang supaya malas bangun untuk beribadah. Jika orang sudah malas bangun malam untuk beribadah berarti dirinya mementingkan tidur­nya, tidak memikirkan tentang kehidupan­nya nanti di akhirat, tidak mau bermunajat kepada Allah berarti ada hal yang lebih pen­ting selain bermunajat, apakah itu tidur atau kegiatan-kegiatan lain yang berbau duniawi­yah. Kalau hal ini sudah menjadi kebiasaan seorang hamba, maka akan mempermudah Iblis menjauhkan dia dari kegiatan agama, lama kelamaan dirinya akan bisa meninggalkan aktivitas ibadah. Kalau sudah begini, Iblis tinggal menggiring dia untuk dijeru­muskan ke dalam jurang kemaksiatan dan kekufuran.

Iblis Al-Wasnan
Banyak orang terjerumus menjadi ahli mak­siat, bahkan dirinya sampai rela menanggal­kan aqidahnya yang disebabkan oleh malas beribadah.

Malas beribadah itu menunjuk­kan lemah keimanannya, bahkan keimanan­nya bisa sebagai lipstik belaka, sebagai pe­manis bibir saja, buktinya ia mengaku ber­iman tetapi tidak mau beribadah, bahkan perintah agama ia tentang, larangannya ia terjang. Orang-orang seperti inilah yang setia menjadi pengikut Iblis Al-Wasnan, yang malas beribadah tetapi senang bermaksiat. Al-Qur'an telah memperingatkan kaum muslimin agar tidak mengikuti langkah-­langkah Iblis, sebab Iblis itu menyesatkan, menyauhkan orang agar tidak beribadah ke­pada Allah Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-An'am 142:

"Dan janganlah kamu mmglkuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al An'am 6:142)"

Dengan demikian, bila ada orang malas ber­ibadah, senang berbuat munkar, maka dia telah menjadi teman Iblis.

Iblis Dasim
Iblis yang satu ini~bertugas untuk mempe­ngaruhi, menggoda dan mendorong suami istri untuk melakukan penyelewengan. Dengan terjadinya penyelewengan, maka sudah barang tentu rumah tangganya akan menjadi berantakan, tidak harmonis, jauh dari kebahagiaan yang pada akhimya nanti akan terjadi perceraian. Inilah yang diingin­kan oleh Iblis Dasim.

Dengan terjadinya perceraian, maka orang akan mudah untuk digiring berbuat munkar dan maksiat, meskipun tidak sedikit orang yang tidak menikah juga tenggelam dalam dunia maksiat. Setidak-tidaknya orang yang sudah bercerai itu dapat dimanfaatkan oleh Iblis untuk dijerumuskan dalam perbuatan nista, seperti zina dan perbuatan munkar lainnya, karena ia sudah tidak mempunyai tempat untuk menyalurkan kebutuhan bio­logisnya secara halal. Karena diantara tujuan pernikahan adalah untuk menundukkan pandangan mata, menyalurkan kebutuhan biologis secara halal, untuk memperoleh keturunan, disamping menjalankan Sun­nah Rasulullah saw. Dan masih banyak lagi bahaya atau madlarat yang disebabkan tidak menikah, dan keadaan inilah yang dimanfaat­kan oleh Iblis Dasim untuk menjerumus­kan kaum muslimin ke lembah nista yang penuh dengan dosa.

Oleh karena itu, Iblis sangat membenci ter­hadap keluarga yang rukun, damai dan sejahtera. Sebab kondisi keluarga seperti ini akan mendapat limpahan rahmat dan ber­kah dari Allah Ta'ala.

Itulah nama-nama Iblis yang dikatakan oleh Umar bin Khathab yang bertugas menye­satkan manusia untuk dijerumuskan ke dalam kefasikan, kemaksiatan, kemusyrikan dan keku­furan, yang nanti menjadi temannya di dalam neraka. Semoga Allah menjauhkan dan menyela­matkan kita dari segala tipu daya Iblis ini.

MALAYSIA ADA ALAT KECANGGIHAN TAPI TIDAK MEMBANTU NEGARA-NEGARA ISLAM

Bercakap mengenai dakwaan bahawa kenapa kita tidak menghantar jet pejuang kita untuk menolong mereka di Mesir misalnya, kenapa tidak menghantar kereta kebal kita misalnya untuk menolong rakyat Palestin, kenapa kita tidak menghantar askar-askar kita untuk menolong kaum Rohingya. Saya rasa ini adalah pemikiran mereka yang dunggu akalnya. Kenapa saya bertanya demkian? Mari, saya ajak kalian untuk berfikir. 
Dalam isu ini, bukan jet pejuang kita yang menjadi persoalan tetapi bagaimanakah kita mahu menghantar jet tersebut tanpa ditembak oleh negara lain kerana menceroboh ruang udara mereka sebelum sempat sampai ke Gaza dan negara-negara yang berkaitan? Pernah dengar tak mengenai Air Invasion, Sea Invasion, DAN Land Invasion? Kalau kita hantar jet pejuang kita, menceroboh ruang udara negara-negara yang akan kita lalu ketika melintasi negara-negara lain, sudah pastinya kita akan ditembak oleh roket mereka. Tak perlu sampai Israel pun sebab perbuatan bodoh hasil cadangan beliau. 
Malaysia tak ada aircraft carrier dan tak ada satu negara Islam pun didunia yang mampu membina aircraft carrier ni. Ohh, kamu tahu ke aircraft carrier ni apa ? Hehehehe... Untuk pengetahuan ustaz, aircraft carrier adalah nama dalam bahasa Inggeris untuk ‘Kapal Pengangkut Pesawat’. Bentuknya sebegini, dan ini adalah contohnya:

Nak tahu ini kapal apa? Inilah aircraft carrier bertenaga nuklear, Kelas Nimitz. Tahu berapa harganya? US$4.5billion.
Negara yang mempunyai aircraft carrier yang paling banyak ialah Amerika Syarikat dengan 11 aircraft carrier manakala 9 negara lain sekadar menmpunyai dua atau 1 sahaja aircraft carrier. Hanya ada 10 sahaja negara di dunia yang mempunyai aircraft carrier. Dan Persekutuan Rusia pun hanya mempunyai dua sahaja, kelas Admiral Kuznetsov.
Nabi sendiri mengajar kita untuk berperang menggunakan strategi, bukannya melulu macam cadangan MELEIS yang akan memberikan semua hak yang diperlukan pentadbiran Amerika Syarikat untuk merogol kedaulatan tanahair kita yang tercinta ini. Nabi tak akan dapat menawan Kota Khaibar, kota yang menjadi rebutan Rom dan Parsi daripada umat Islam kalau tanpa strategi dan taktikal, bukannya nabi suruh kita melulu berani mati. Begitu juga dengan sekarang, kita harus membuat analisis dan strategi untuk menyerang. Tanpa analisis, anda hanya turun untuk mati dalam peperangan. Jom kita buat analisis. Analisis itu ialah salah satu taktikal perang.
Hayati bagaimana Sultan Muhammad Al-Fateh mahu menawan Kota Konstatinople, bukan sehari dua perancangan. Sudha banyak raja-raja sebelum ini yang tewas dan tidak berjaya menawan kubu kuat umat Kristian itu. Apakah kita melulu untuk pergi menyerang? Tidak! Sultan Muhammad Al-Fateh memastikan askar-askarnya menjadi antara yang terhebat dengan latihan demi latihan. Bahkan bukan dengan itu sahaja, baginda turut melengkapkan askarnya dengan teknologi canggih seperti Meriam yang dicipta oleh rakyat Byzantine yang memeluk Islam. Sultan Muhammad Al-Fateh membuat kajian demi kajian mengenai kelemahan-kelemahan kota yang disebutkan. 
Mengenai isu Mesir, tahukah yang berlaku di sana adalah isu dalaman? Apabila kita masuk campur, maka ini bermakna kita mencabul kehormatan negara demikian. Kita bukannya negara seperti USA yang mempunyai kuasa VETO. Kita hanya boleh masuk tanpa diserang oleh tentera-tentera bersekutu PBB melalui tentera pengaman yang akan dibentuk oleh PBB sendiri. Apabila ini berlaku, tahukah anda bahawa Malaysia tidak pernah terlepas dalam membantu umat Islam? 
Tentera pengaman di Bosnia, Somalia dan Lubnan misalnya, siapakah yang negara yang menjadi wira menyelamatkan umat Islam bahkan menyelamatkan tentera USA dalam pertempuran? Malaysia! Siapakah yang mengajar anak-anak Bosnia ilmu pengetahuan mengenai dunia bahkan akhirat? Malaysia! Siapakah yang menghantar pasukan komando Khas ke Bosnia untuk membuat kerja 'kotor'? Malaysia! 
Tolonglah fahami bahawa JIHAD itu bukan BERMAKSUD, ANDA "BERBOGEL" memasuki negara orang lalu mengajak berperang! Ya, tentera Islam memenangi peperangan dengan bantuan ALLAH. Tetapi ingatkah kalian janji ALLAH bahawa ALLAH tidak akan membantu sesuatu bangsa andai bangsa itu tidak mengubahnya? 
Tentera Islam dulu berperang bukan dengan semangat sahaja, tetapi TEKNOLOGI DAN AKAL! Pedang lengkung yang digunakan oleh umat Islam mampu memotong BENANG SUTERA! Akal fikiran nabi Muhammad, Khalid Al-Walid dan Sultan Muhammad Al-Fateh merancang taktikal dalam peperangan itu membantu umat Islam!
Tolong! Saya seru kita jangan jadi MEREKA YANG RENDAH IQ! Anda bijak! Saya tahu! Gunakan akal sebelum bercakap mengenai satu perkara!
Islam mengajar kita jangan mencampakkan diri ke dalam kebinasaan. Tetapi kenapa cara kalian berfikir sebaliknya? 
Hayati kata-kata dari genius yang merangka strategi perang: