Isnin, 19 November 2012

SALAM MAAL HIJRAH

Bismillah-hir-rahman-nir-rahim

Sememang benar terdapat perselisihan pendapat dikalangan Umat Islam berhubung dengan kedatangan ke Dua insan yang bernama Isa Al Masih Putera Maryam. Sungguh berliku perjalanan Baginda sehingga Allah SWT terpaksa ' menyerupakan" seseorang dengan nya  untuk menyelamatkan beliau dari " fitnah" dan 'disalib'. Begitulah kehendak Allah SWT terhadap ketentuanNya terhadap Isa Al Masih Putera Maryam. Diharap para sahabat dapat meniliti beberapa 'potongan ayat" yang menjurus kepada diri Baginda dari lahir sehingga diangkat ke sisi Allah SWT.


MARYAM DUDUK BERSANDAR DIPANGKAL POKOK KURMA  LALU DIA BERKATA " ALANGKAH BAIK KALAU AKU MATI SEBELUM INI DAN MENJADILAH AKU SESUATU YANG DILUPAKAN ORANG DAN TIDAK DIKENANG-KENANG".
                                         

(Maryam 19:23) 

(Ketika ia hendak bersalin) maka sakit beranak itu memaksanya (pergi bersandar) ke pangkal sebatang pohon tamar (kurma); ia berkata alangkah baiknya kalau aku mati sebelum ini dan menjadilah aku sesuatu yang dilupakan orang dan tidak dikenang-kenang!


(Maryam 19:24)

Lalu ia diseru dari sebelah bawahnya:" Janganlah engkau berdukacita (wahai Maryam), sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan di bawahmu sebatang anak sungai.


(Maryam 19:29) |

Maka Maryam segera menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata (dengan hairannya): "Bagaimana kami boleh berkata-kata dengan seorang yang masih kanak-kanak dalam buaian?"


(Maryam 19:30)

Ia menjawab:" Sesungguhnya aku ini hamba Allah; Ia telah memberikan kepadaku Kitab (Injil), dan Ia telah menjadikan daku seorang Nabi.


(Maryam 19:31)

Dan Ia menjadikan daku seorang yang berkat di mana sahaja aku berada, dan diperintahkan daku mengerjakan sembahyang dan memberi zakat selagi aku hidup.


(Maryam 19:33)

Dan segala keselamatan serta kesejahteraan dilimpahkan kepadaku pada hari aku diperanakkan dan pada hari aku mati, serta pada hari aku dibangkitkan hidup semula (pada hari kiamat)".

Surah Az-Zukhruf ayat 61

Dan sesungguhnya Nabi Isa menjadi tanda kedatangan hari kiamat, maka janganlah kamu ragu-ragu tentang (hari kiamat) itu, dan turutlah (petunjukKu); inilah jalan yang lurus.

Surah Ali’ Imran, Ayat 45

(Ingatlah ) ketika malaikat berkata : “Wahai Maryam! Bahawasanya Allah memberikan khabar yang menggembirakanmu , dengan (mengurniakan seorang anak yang engkau kandungkan semata-mata dengan) Kalimah daripada Allah, nama anak itu: Al-Masih Isa Ibni Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan ia juga dari orang-orang yang didampingkan (diberi kemuliaan di sisi Allah).”

 “Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. ”An Nisa': 157-159)


 Ali Imran: 55) 

“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku.”


Ayat Pertama
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (QS. Az Zukhruf: 61) 
Ayat Kedua
وَإِنْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisa': 159) 

Pandangan dan kefahaman Tokoh Islam
Tafsiran pertama: “... kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud sebelum kematiannya adalah sebelum kematian Isa. Maksudnya adalah sebagaimana penjelasan Ibnu Jarir Ath Thobari, “Mereka seluruhnya akan membenarkan Nabi Isa ketika ia turun ke dunia untuk membunuh Dajjal. Sehingga ketika itu agama hanya ada satu yaitu agama Islam yang lurus, agama Ibrahim.”6 
Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah sebelum kematian Isa bin Maryam. 
Abu Malik mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ketika Isa bin Maryam turun, yaitu tidak ada satu pun ahli kitab yang tersisa kecuali mereka akan beriman pada Nabi Isa. 
Al Hasan mengatakan bahwa maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan -demi Allah- Isa saat ini masih hidup, berada di sisi Allah. Ketika beliau turun lagi ke bumi, semua pasti akan mengimani beliau. 
Qotadah mengatakan maksud ayat ini adalah sebelum kematian Isa dan jika beliau turun ke muka bumi, semua agama akan beriman pada beliau. 
Ibnu Zaid mengatakan bahwa ketika Isa bin Maryam turun lagi ke bumi, ia akan membunuh Dajjal. Lalu tidak akan tersisa lagi seorang pun Yahudi kecuali akan beriman padanya. 
Ath Thobari mengatakan, “Jika Isa turun ke muka bumi, maka orang Yahudi akan beriman padanya.”

Tafsiran kedua: “... kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya”, yang dimaksud adalah sebelum kematian ahli kitab tersebut. 
Ibnu Jarir Ath Thobari menjelaskan, "Setiap orang yang didatangi maut (kematian), jiwanya tidak akan lepas sampai jelas padanya kebenaran dari kebatilan yang ada dalam agamanya." 
Ibnu 'Abbas mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali mereka akan beriman kepada Isa. 
Ibnu 'Abbas juga mengatakan bahwa tidaklah seorang Yahudi itu mati kecuali ia akan bersaksi bahwa Isa adalah hamba dan utusan Allah, walaupun ia dalam keadaan diancam dengan pedang. 
Mujahid mengatakan tentang maksud ayat di atas bahwa setiap ahli kitab akan beriman kepada Isa sebelum kematian ahli kitab tersebut.7

Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di menjelaskan bahwa menurut tafsiran ini, setiap ahli kitab yang akan didatangi maut (kematian), ia telah jelas kebenaran sebenarnya. Ia pun akan beriman pada Isa 'alaihis salam, akan tetapi iman ketika itu tidaklah manfaat karena itu hanyalah iman karena terpaksa. Maka maksud ayat ini adalah sebagai ancaman bagi ahli kitab bahwa mereka akan menyesal sebelum kematian mereka. Bagaimanakah lagi nasib mereka pada saat dibangkitkan pada hari kiamat nanti?!8

Di antara dua tafsiran di atas yang lebih tepat adalah tafsiran pertama. Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, 
"Tidak ragu lagi bahwa pendapat (tafsiran pertama) itulah yang lebih tepat. Karena tafsiran ini adalah maksud dari konteks ayat sebelumnya yang membicarakan mengenai keyakinan Yahudi bahwa mereka telah membunuh Isa dan menyalibnya. Orang-orang Nashrani yang jahil pun membenarkan hal ini. Lalu Allah memberitahukan bahwa keadaan senyatanya adalah tidak demikian. Sesungguhnya yang dibunuh adalah yang diserupakan dengan Isa dan mereka tidak mengetahui hal ini. Allah mengabarkan bahwa Isa akan diangkat ke langit, beliau masih hidup dan akan turun sebelum hari kiamat sebagaimana diceritakan dalam banyak hadits (hadits mutawatir)."9

Tiada ulasan:

Catat Ulasan