Jumaat, 7 September 2012

KIAMAT 2012

If this is only a scenario played by some masterminds : "blowing the issues that the World will end in catasthropic disaster in 21 December 2012", then they succeed in planting attractor to the system of the universe. At least they succeed to distract my attention greatly. And they did it in a proven and sophisticate scientific theory.
Sulit untuk tidak mempercayai bukti-bukti ilmiah yang mengarah pada keunikan tahun 2012. Yang paling populer tentu saja penanggalan Maya dan Kitab I Ching yang menyatakan bahwa tahun 2012 adalah penutup dari siklus kehidupan bumi saat ini. Yang bisa berarti awal dari siklus hidup Kelima. Masalahnya adalah apa yang akan terjadi di akhir siklus ini, mengingat akhir siklus ketiga adalah letusan Gunung Toba yang memusnahkan 90 % populasi makhluk hidup di dunia.
Lalu siklus hidup sebelumnya? Beberapa mengatakan itu adalah banjir besar Nabi Nuh dan lainnya adalah kepunahan Dinosaurus . Diantara siklus itu ada Jaman Es yang sepertinya lucu di film Ice Age. Yah sepertinya aku harus belajar bermain ski
Buku Apocalypse 2012 (Kiamat 2012) memang menyajikan perspektif-perspektif yang secara tidak disengaja semua mengarah pada tahun 2012 sebagai puncak dari skenario terburuk. Tapi tanpa buku itupun (diterbitkan tahun 2007) artikel-artikel ilmiah mengenai skenario itu telah banyak dipublish terlebih dahulu. Isu lain antara lain : Badai matahari tahun 2011-2012, letusan supervulcano, perubahan kutub magnet yang berarti matahari terbit di barat, mini blackhole dan tentunya Sebuah kebetulan yang sempurna dan diverifikasi oleh bidang keilmuan masing-masing. 
Simpul dari worst scenario - 2012
Dan entah mengapa tahun 2012 menjadi simpul dari semua worst scenario untuk setiap sub system penunjang kehidupan di Bumi :
1. Global Warming
Ini sudah merupakan isu dunia, disadari oleh para pemimpin negara, bahkan sudah dibuatkan kesepakatan untuk melakukan mitigasi. Secara resmi disebut dengan perubahan iklim (Climate Change). Kesepakatan tertuang dalam kerangka UNFCCC dan diatur dalam Protocol Kyoto.
It is not a joke or fashion trend. It's based on scientific finding. If you think the ice self on Kilimanjaro melting, suhu udara di perkotaan semakin panas (Surabaya pernah tembus 40 derajat Celcius), atau mengapa ice self bisa pecah sebesar kota Manhattan cuma sekedar kebetulan then you should not read this. Probably too heavy material for your brain.
Dengan pemanasan global dan laju pencairan es di kutub diperkirakan lapisan es di Arktik akan habis di tahun 2012. Maka ramalan bahwa Jakarta akan tenggelam akibat banjir rob oleh Bapak Emil Salim jadi sesuatu yang harus dipikirkan kembali.
Daftar belanja wajib : perahu karet :-p
(Hollywood version : Eleventh Hour, An Unconvenient Truth, The Day After Tomorrow)
2. Mini Blackhole (Large Hadron Collider-link)
This kind a hard to explain.
Lubang hitam adalah material super padat yang dihasilkan dari sisa bintang yang telah habis bahan bakar fusi nuklirnya. Ada dua kemungkinan terhadap bintang tersebut, apabila diameternya melebihi ambang Chandra Sekar (penerima Nobel fisika atas temuan ini) maka bintang ini akan mengembang dan meledak menjadi Supernova.
Namun apabila diameter bintang ini lebih rendah, maka gravitasi bintang akan menghisap seluruh materi ke dalam satu massa kaya inti atom dengan kepadatan sangat tinggi. Tingginya gravitasi dari materi ini menyebabkan seluruh partikel tersedot termasuk partikel cahaya. Akibatnya cahaya tidak akan sampai ke mata kita dan tampak hanya sebagai lubang hitam.
Sebuah team dari 10000 scientist di Europe (CERN, pusat pengembangan nuklir eropa) telah membangun terowongan sepanjang 27 km disebut dengan Large Hadron Collider (penumbuk atom raksasa). Salah satu kontroversi yang terjadi adalah tumbukan atom ini dapat menghasilkan partikel superpadat mikroskopis yang disebut dengan microscopic black hole. Dan yang ditakutkan adalah partikel ini menyedot seluruh partikel di sekitarnya, mengembang besar dan menghisap bumi dalam satu titik kegelapan tanpa dimensi waktu.
Baca penjelasan lebih lengkap tentang Large Hadron Collider oleh pakar Cosmic ;-p
3. Solar Storm - (Diulas di Kompas, 26 Nov 08)
This also need physical knowledge. Simply to say, Sun is having anomaly for the last 3 years. It send us proton storm with the intensity break the record for the last 11000 years. That happened in 2005, the same period with Hurricane Katrina, Rita, Wilma, and other name in Scoobidoo movie. It will reach the peak in 2012. If you think today is hot than prepare for another 30 persen increase because of this. May be Hollywood still preparing for this issue.
4. Virus Epidemic
Mutasi kecil dari virus flu burung sehingga dapat menginfeksi manusia dengan perantara manusia akan mengakibatkan epidemis global. Apabila saat ini pemerintah mengendalikan virus flu burung dengan pembantaian secara besar-besaran terhadap perantara unggas, apa yang akan dilakukan pemerintah apabila perantaranya adalah manusia ??
Tinggal menunggu waktu kita akan menghadapi strain virus pembunuh. Karena proses alamiah, atau karena ilmuwan yang gila...
5. Magnetic Pole Shift
NASA mengatakan dalam beberapa dekade terakhir kutub utara bumi sudah bergeser dalam derajat yang signifikan, artinya kompas kita sebenarnya sudah tidak lagi menunjuk ke arah yang sama dengan 50 tahun yang lalu. Bumi yang bagaikan telur dimana cairan telur adalah material vulkanik, seperti planet dan bintang lainnya, mempunyai siklus pertukaran kutub magnet dalam kisaran 740000 tahun, dan sejak pertukaran yang terakhir sepertinya bumi sudah melewati deadline-nya.
Jika kita berpendapat tidak mungkin, matahari telah melakukannya tahun 2001. Tapi karena kita tidak tinggal di matahari kita tidak merasakannya. Nah sialnya siklus perputaran ini memilih tahun 2012
6. Supervulcan
Kita tahu bahwa penutup dari siklus bumi terakhir dikatakan adalah letusan mahadashyat Gunung Toba. Ya benar, Danau Toba di Sumatera itu adalah sisa letusan terdahsyat yang pernah terjadi di bumi. Jauh lebih dahsyat dari letusan Krakatau atau Gunung Helena (Skala 8 Vulcanic Eruption Index).
Letusannya melemparkan material vulkanik yang menutupi bumi dari sinar matahari, debu yang bertahan selama beberapa dekade dan menyebabkan bumi mengalami jaman es. Beberapa artikel di Tempo dan Kompas pernah mengulas kisah ini.
Dan sebuah supervulcano dengan cadangan magma terbesar yang tercitra oleh satelit sedang mengintai dan menunjukkan tanda-tanda keaktifan yang tidak normal.
Somehow, piece by piece we will be able to reveal 2012 puzzle (At World End, 2012)
Wether it leads to extermination or glorius ascencion, the point is finally we know the grand picture. The truth - the absolute truth...
Satu persatu kepingan puzzle tentang tahun 2012 terverifikasi secara resmi. Sebuah artikel dari KOMPAS mengulas tentang tahun 2012 dari satu perspektif yaitu Solar Proxima - periode anomali matahari paling extreme di titik balik musim dingin tahun 2012. Matahari, yang kita tahu sebagai bintang di sistem tata surya, mempunyai periode anomali tertentu untuk proses fusi nuklirnya. Dan akan mencapai puncak pada tahun 2012, dimana panas yang akan diterima bumi bisa mencapai 30 % dari kondisi normal akibat badai proton.
Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.
sumber :Isu Kiamat Tahun 2012 yang Meresahkan (Kompas, 26 November 2008)
Unik jika melihat bahwa anomali-anomali yang muncul bersamaan di tahun 2012 berasal dari disiplin ilmu yang berbeda-beda. Dengan verifikasi masing-masing, secara independen dan tidak ada hubungannya dengan ramalan kiamat 2012. Justru ramalan ini diperkuat oleh perspektif-perspektif unik yang secara independep muncul ke permukaan. Baca juga tentang ramalan kiamat 2012, perubahan kutub magnet, letusan supervulcano, global warming yang semuanya mengerucut ke anomali-anomali aneh di tahun 2012.
Dan bayangkan sebuah sistem bumi yang ditunjang oleh beberapa sub system (tata surya, ekosistem, geology, medan magnet bumi, perkembangan teknologi dan lain-lain). Satu kerusakan pada sub system saja dapat mengakibatkan kehancuran total. Dan kita memahami beberapa sub sytem diperkirakan akan mengalami anomali. Satu saja kepakan kupu-kupu (Butterfly Effect) di saat yang tepat akan memicu tombol chaos (sistem mengalami disorientasi penuh ketidakberaturan).
Artikel ini melengkapi verifikasi dari bidang keilmuan masing-masing mengenai anomali-anomali di sekitar tahun 2012 - atau yang ditakutkan dalam bahasa jawanya sebagai End of Days.

Magnetic Pole Shift - And where the Sun will rise?

"Tidak akan tiba hari kiamat sebelum matahari terbit dari barat"
Investigasi lanjutan mengenai anomali-anomali 2012 tiba pada verifikasi ilmiah yang paling menggetarkan : Prediksi NASA bahwa dalam beberapa tahun ke depan ada kemungkinan terjadi perubahan kutub magnet bumi-yang merupakan siklus ribuan tahun dari planet dan bintang. Meski sulit dipercaya, sebagai contoh NASA mengatakan bahwa pada tahun 2001 bintang kita -matahariku, yang dinyanyikan Agnes- telah mengalami perubahan kutub tersebut. Namun karena massa matahari relatif uniform dan kita tidak tinggal disana maka manusia relatif tidak merasakan perubahan ini.
Seperti kita ketahui bumi dapat diibaratkan sebutir telur dimana kulit telur adalah daratan dan lautan tempat kita berpijak, dan cairan telur adalah material vulkanis logam cair dan inti bumi adalah kuning telur yang merupakan logam padat bersuhu tinggi. Dan inti bumi inilah yang memiliki medan magnet yang keluar dari kutub utara menuju kutub selatan yang dikenal dengan Sabuk Van Hallen. Medan magnet ini melindungi bumi dari sinar kosmis matahari yang memungkinkan kehidupan berjalan dengan normal.
(images from : NASA)
Dalam beberapa dekade terakhir dinyatakan kutub utara telah bergeser dalam derajat yang signifikan, dan tidak ada yang bisa memastikan kapan terjadi pergeseran total kutub Utara menjadi kutub Selatan ini. Bisa dalam hitungan tahun, atau masih ratusan tahun lagi (ref:NASA). Bukan berarti bumi yang berputar balik, tapi karena inti bumi dan kerak bumi diisi oleh cairan, posisi inti dan keraklah yang sebenarnya berputar (Seperti kuning telur berputar didalam telur yang sedang diam)
Jadi apakah efeknya terhadap kehidupan di dunia ini? Selain mungkin menambah stress dan takut orang-orang yang sedang mengalami krisis dan takut kena PHK ("mau kutub ganti kek, mau presiden ganti kek, yang penting buruh harus sejahtera. Turunkan harga beras, turunkan harga BBM!!", ref: Bang Jalal, kepala benjut habis demo). Satu hal yang bisa dipastikan adalah jarum kompas kita tidak akan lagi menunjuk ke arah utara namun mengikuti kutub magnet Utara yang sudah pindah di Selatan.
(image from : NASA)
That's it? Cuma jarum kompas berubah arah? Mungkin saja. Worst scenarionya malah kemungkinan terjadi sedikit gangguan magnetik yang bisa merusak peralatan elektronik, satelit, pembangkit listrik atau piranti teknologi lainnya. Ooh, jadi sebenarnya kita tidak perlu khawatir kan? Seperti prediksi badai matahari di tahun 2012 yang diulas kompas, upaya pemerintah mungkin lebih kepada mitigasi terhadap kerusakan peralatan GPS dan sarana telekomunikasi.
Jadi benarkah kita tidak perlu khawatir? Coba dipikirkan lagi, apabila kutub magnetik Utara bumi ada di Selatan, darimanakah Matahari kita akan terbit? 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan