Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa hari 
kiamat benar-benar akan terjadi. Allah ta'ala berfiman (yang artinya), 
"Allah mengatur ususan (mahluk-nya), menjelaskan tanda-tanda 
(kebesaran-nya) supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Rabbmu." (QS.
 Ar ra'du : 2).
Tanda-tanda 
semakin dekatnya kiamat, sudah muncul semenjak diutusnya Nabi 
Shallallahu 'Alaihi Wa sallam. Diantara tanda-tandnya yang sudah 
terjadi. Seperti terbelahnya bulan di zaman nabi (QS. Al Qamar : 1 dan 
HR. Bukhari no. 4864). Juga ada tanda yang akan bermunculan dan berulang
 hingga hari kiamat. Seperti keadaan banyak wanita berpakaian tapi 
telanjang (pakaian ketat dan mengumbar aurat) (HR,Muslim no. 2128) dan 
bermunculan beberapa orang yang mengaku sebagai nabi (HR. Bukhari no. 
3609 dan Muslim no. 157). Inilah yang menandakan semakin dekat hancurnya
 dunia.
Nabi
 shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengisyaratkan jarak waktu umat 
ini dengan hari kiamat dengan sabda beliau, "Jarak antara aku diutus 
dengan datangnya hari kiamat adalah bagaikan dua jari ini." Beliau pun 
berisyarat dengan jari tengah dengan jari telunjuknya (HR. Bukhari 
no.6054 dan Muslim 2951, dari Anas bin Malik). Gambarannya, jari tengah 
itu adalah umur kehidupan di dunia ini hingga hari kiamat. Sedangkan 
jari telunjuk adalah lamanya waktu mulai dunia ini hingga pengutusan 
nabi Muhammad SAW. Adapun jarak pengutusan Nabi kita dengan hari kiamat 
adalah selisih antara jari tengah dan telunjuk. Bandingkanlah umur dunia
 ini hingga nabi kita diutus hingga hari kiamat! Jika kita bandingkan, 
waktu terjadinya kiamat itu sangatlah dekat dengan umat Muhammad.
Manusia
 mungkin merasakan kiamat itu masih sangat lama. Namun itulah pemikiran 
dan pandangan manusia yang dangkal. "Telah pasti datangnya ketetapan 
Allah maka jangan kamu meminta agar disegerakan (datang) nya."(QS. An 
Nahl : 1) "Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap 
mata atau lebih cepat (lagi)."(QS. An Nahl: 77) (Lihat keterangan Dr. 
Sulaiman Al Adyqor dalam kitab beliau "Al Yaumul Akhir: Al Qiyamah Ash 
Shughro", hal 115-117, terbitan Daarun Nafa-is, cetakan kempat, 1411 H). 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tiada ulasan:
Catat Ulasan