Sudah berapa banyak ilmu yang sudah kita dapatkan?
Sudah berapa banyak pengetahuan yang sudah kita miliki?
Pasti sudah banyak ilmu dan pengetahuan yang kita miliki
Tapi sudahkah ilmu itu bermanfaat bagi kita?
Mari coba kita ukur,
Sudahkahkan ilmu itu barokah?
Sudahkan ilmu yang kita dapatkan bisa membimbing kita dalam kerendahan?
Atau malah sebaliknya, ilmu itu justru menuntun kita pada kesombongan dan ketakaburan, merasa aku.. aku.. dan aku? sehingga menjadi senjata untuk berdebat dan menjatuhkan orang lain?
Ingat Allah tidak melihat orang dari berapa banyak ilmu itu, akan tetapi ilmu itu apakah bermanfaat atau tidak!
Dan orang yang paling celaka di akhir zaman ini bukanlah pelacur, bukan juga seorang koruptor tapi orang yang paling celaka yaitu orang yang berilmu akan tetapi ilmunya itu digunakan sebagai alat untuk mengadu domba, sebagai alat untuk menjatuhkan orang, sebagai alat untuk membuat dirinya bangga. (Al Hadist)
Banyak sejarah mencatat bukan jaminan orang yang berilmu akan selamat, masih ingatkah sesosok ulama gadungan bernama Snouck Hurgronje? dia adalah seorang spionase dari belanda yang hafal al quran dan ribuan hadist, akan tetapi ilmu yang ia dapatkan bukan malah menjadikan hikmah untuk membangun kesadaran jiwa akan tetapi malah ilmunya sebagai penyebar finah dan mengadu domba antar umat Muslim, khususnya bagi kaum Muslimin Indonesia, terutama kaum Muslimin Aceh.
Tentang keislamannya, Snouck pernah berkomentar ringin tanpa dosa:
"Saya masuk Islam hanya pura-pura. Inilah satu-satulnya jalan agar saya bisa diterima masyarakat Indonesia yang fanatik. "
Begitupula dengan Iblis, sesosok malaikat yang sangat alim alamah, pernah menjabat sebagai pimpinan para malaikat, akan tetapi kealimannya membuat di sombong, ketika Allah memerintahkan untuk sujud kepada adam, dia menolak untuk sujud seraya berucap "Aku lebih mulia daripada adam", saat itulah ia di cap sebagai iblis laknatullah, sehingga iapun keluar dari surga.
Dan banyak lagi kisah tentang jatuhnya manusia karena ilmunya, maka tidak ada jaminan orang berilmu akan selamat, tidak ada jaminan orang alim juga akan masuk surga!
Mari kita koreksi dengan sejujur-jujurnya, dimana posisi kita saat ini?
Ingat…!!!
Ketika muncul perasaan aku, iblis siap menancapkan bendera aku didalam hatimu!
Ketika muncul perasaan bangga, iblis tak sungkan-sungkan menyesatkanmu!
Ketika muncul perasaan sombong, iblispun siap membawamu kepada kehancuran!
Maka jangan cari ulama-ulama pembimbing yang bisa membawa kepintaran, karena kepintaran itu bisa membuatmu bangga, akan tetapi carilah ulama yang bisa membimbingmu bisa membawa kerendahan, sehingga kamu tahu akan kelemahan dan cacatnya dirimu.
Sudah berapa banyak pengetahuan yang sudah kita miliki?
Pasti sudah banyak ilmu dan pengetahuan yang kita miliki
Tapi sudahkah ilmu itu bermanfaat bagi kita?
Mari coba kita ukur,
Sudahkahkan ilmu itu barokah?
Sudahkan ilmu yang kita dapatkan bisa membimbing kita dalam kerendahan?
Atau malah sebaliknya, ilmu itu justru menuntun kita pada kesombongan dan ketakaburan, merasa aku.. aku.. dan aku? sehingga menjadi senjata untuk berdebat dan menjatuhkan orang lain?
Ingat Allah tidak melihat orang dari berapa banyak ilmu itu, akan tetapi ilmu itu apakah bermanfaat atau tidak!
Dan orang yang paling celaka di akhir zaman ini bukanlah pelacur, bukan juga seorang koruptor tapi orang yang paling celaka yaitu orang yang berilmu akan tetapi ilmunya itu digunakan sebagai alat untuk mengadu domba, sebagai alat untuk menjatuhkan orang, sebagai alat untuk membuat dirinya bangga. (Al Hadist)
Banyak sejarah mencatat bukan jaminan orang yang berilmu akan selamat, masih ingatkah sesosok ulama gadungan bernama Snouck Hurgronje? dia adalah seorang spionase dari belanda yang hafal al quran dan ribuan hadist, akan tetapi ilmu yang ia dapatkan bukan malah menjadikan hikmah untuk membangun kesadaran jiwa akan tetapi malah ilmunya sebagai penyebar finah dan mengadu domba antar umat Muslim, khususnya bagi kaum Muslimin Indonesia, terutama kaum Muslimin Aceh.
Tentang keislamannya, Snouck pernah berkomentar ringin tanpa dosa:
"Saya masuk Islam hanya pura-pura. Inilah satu-satulnya jalan agar saya bisa diterima masyarakat Indonesia yang fanatik. "
Begitupula dengan Iblis, sesosok malaikat yang sangat alim alamah, pernah menjabat sebagai pimpinan para malaikat, akan tetapi kealimannya membuat di sombong, ketika Allah memerintahkan untuk sujud kepada adam, dia menolak untuk sujud seraya berucap "Aku lebih mulia daripada adam", saat itulah ia di cap sebagai iblis laknatullah, sehingga iapun keluar dari surga.
Dan banyak lagi kisah tentang jatuhnya manusia karena ilmunya, maka tidak ada jaminan orang berilmu akan selamat, tidak ada jaminan orang alim juga akan masuk surga!
Mari kita koreksi dengan sejujur-jujurnya, dimana posisi kita saat ini?
Ingat…!!!
Ketika muncul perasaan aku, iblis siap menancapkan bendera aku didalam hatimu!
Ketika muncul perasaan bangga, iblis tak sungkan-sungkan menyesatkanmu!
Ketika muncul perasaan sombong, iblispun siap membawamu kepada kehancuran!
Maka jangan cari ulama-ulama pembimbing yang bisa membawa kepintaran, karena kepintaran itu bisa membuatmu bangga, akan tetapi carilah ulama yang bisa membimbingmu bisa membawa kerendahan, sehingga kamu tahu akan kelemahan dan cacatnya dirimu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan