Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang 
disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan 
peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis 
diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F
 dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung 
lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun 
disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis  B dan 
C.
A.  Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu 
penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini 
disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan 
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, 
kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker 
hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh
 atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
Adapun beberapa hal yang menjadi pola 
penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, 
hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat 
kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B 
dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia
 produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
- 1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala 
terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning 
(terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita 
hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, 
sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
- 2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk
 kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah.
 Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara 
pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara 
injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
- Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
Untuk
 yang sudah jenuh dengan pengobatan kimia salah satu obat alternatif 
alami terbaik untuk  hepatitis yaitu dengan jelly gamat gold d dan 
spirulina , alasan ilmiahnya
- 1. Jelly Gamat gold
Dokter Hariadi yang dihubungi Trubus 
menjelaskan kandungan kolagen pada teripang memiliki kemampuan 
menyembuhkan hepatitis-B dengan cepat. Hal itu disebabkan teripang mampu
 melakukan regenerasi sel secara singkat. Menurut dokter lulusan 
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro itu, gamat merupakan 
suplemen organik. Oleh karena itu, penyerapan dalam tubuh pun 
berlangsung lebih baik dan tidak menimbulkan efek samping.
Hal senada dijelaskan dr Merlyn di 
Surabaya. Hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6 
bulan sejak terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan 
berikutnya menjadi kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara 
bertahap merusak sel hepar itu. Gamat membantu memperbaiki fungsi hati 
secara tidak langsung. Apalagi ditunjang dengan makanan bergizi dan 
istirahat cukup, menjadikan perkembangbiakan virus dapat dicegah.
Jadi, bila ada obat yang bisa menghambat
 proses replikasi virus sangat disarankan, ucap Merlyn. Selama ini dunia
 medis mengenal interferon yang berfungsi memperbaiki hati. Meski di 
lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis-B 
sebanyak 40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Khasiat gamat memang luar biasa. 
Kandungan hewan laut filum Echinodermata itu efektif mencegah kehadiran 
atau bahkan memusnahkan virus patogen. Berbagai pemeriksaan dokter itu 
menguatkan bukti empiris khasiat gamat menumpas virus hepatitis yang 
dialami Wiwiek Ady Pramesti. Pantas jika para dokter itu sepakat untuk 
meresepkannya. Lantunan kesembuhan para penderita hepatitis pun seakan 
menemukan sandaran baru, si penyembuh ajaib dari teripang(Trubus,Edisi: 
Minggu, 02 Juli 2006 17:07:11)
Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, peneliti
 Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang 
mudah diuraikan menjadi enzim pepsin. Kandungan protein yang tinggi 
berperan sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh.
 Protein dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan 
memperkuat hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah 
larut dalam air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung 
terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak teripang 
membantu memperbaiki fungsi hati( Trubus,Rabu, Juli 01, 2009 09:14:06)
- 2. SPIRULINA
Manfaat Spirulina Penyakit Hepatitis (Hati)
 Hati
 yang sehat sangat penting bagi setiap orang. Setiap detik hati 
melakukan aktivitasnya. Hati yang sehat, akan membentuk asam amino untuk
 mempertahankan jaringan tubuh dan jika diperlukan akan mengubah protein
 menjadi gula dan lipid. Hati dapat juga menghasilkan lesitin dan 
kolesterol, kelenjar empedu dan albumin yang dapat membuang racun. Hati 
juga dapat menghasilkan trombin yang dapat membekukan darah, juga 
berbagai enzim dan enzim pendukung. Hati dapat mengubah gula menjadi 
glikogen dan sebaliknya ketika diperlukan. Di dalamnya juga tersimpan 
zat besi, tembaga, dan berbagai mineral, selain itu kaya dengan vitamin 
A, D, E, K dan B kompleks. Hati yang sehat juga dapat menguraikan 
berbagai unsur toksin dan toksin penyakit virus. Maka apabila hati 
terganggu, semua fungsi tersebut akan terganggu.
Hati
 yang sehat sangat penting bagi setiap orang. Setiap detik hati 
melakukan aktivitasnya. Hati yang sehat, akan membentuk asam amino untuk
 mempertahankan jaringan tubuh dan jika diperlukan akan mengubah protein
 menjadi gula dan lipid. Hati dapat juga menghasilkan lesitin dan 
kolesterol, kelenjar empedu dan albumin yang dapat membuang racun. Hati 
juga dapat menghasilkan trombin yang dapat membekukan darah, juga 
berbagai enzim dan enzim pendukung. Hati dapat mengubah gula menjadi 
glikogen dan sebaliknya ketika diperlukan. Di dalamnya juga tersimpan 
zat besi, tembaga, dan berbagai mineral, selain itu kaya dengan vitamin 
A, D, E, K dan B kompleks. Hati yang sehat juga dapat menguraikan 
berbagai unsur toksin dan toksin penyakit virus. Maka apabila hati 
terganggu, semua fungsi tersebut akan terganggu.
Pencemaran alam, pencemaran udara, sisa 
racun, obat-obatan, penyakit virus, dan toksin kimia yang masuk ke dalam
 tubuh akan menyebabkan penyerapan nutrisi terganggu. Semua itu juga 
akan menghabiskan nutrisi dalam tubuh. Kondisi demikian apabila terjadi 
dalam jangka panjang akan menyebabkan hati tidak dapat lagi berfungsi 
untuk membuang racun, maka untuk mengurangi kerusakan yang timbul 
makanan bergizi harus mencukupi.
Untuk hati bengkak, kolin akan 
dikeluarkan melalui air seni dan hatinya akan menjadi bengkak. Orang 
yang nutrisinya tidak seimbang, hatinya juga akan berlemak.
Menurut teori bio-kimia, kekurangan 
kolin akan menghambat pemindahan trigliserida dalam sel hati yang 
mengakibatkan hati berlemak. Apabila gejala demikian begitu kronis, maka
 hati akan mengalami penurunan fibrid yang akhirnya akan menyebabkan 
sirosis hati (hati yang kaku) dan kelesuan fungsi hati.
Apabila gangguan hati sangat parah, 
banyak sekali asam amino yang terkandung dalam protein akan dikeluarkan 
bersama air kencing. Pada saat itu, protein tambahan perlu diberikan. 
Spirulina justru kaya akan protein nabati yang sangat diperlukan bagi 
penderita penyakit hati. Selain itu Spirulina juga kaya akan metionin 
dan serin, dimana dengan bantuan magnesium dan vitamin B6 banyak 
menghasilkan kolin. Karena itu Spirulina mempunyai manfaat yang luar 
biasa terhadap hati berlemak dan sirosis hati, bahkan bermanfaat untuk 
mencegahnya.
Banyak enzim yang berasal dari protein. 
Namun, seandainya tidak ada vitamin B6 dan magnesium, hati tidak akan 
menghasilkan berbagai enzim. Begitu juga hormon akan dipengaruhi. 
Misalnya, kekurangan hormon yang dapat mengendalikan pengeluaran insulin
 akan menyebabkan insulin dalam, darah berlebihan, sehingga menyebabkan 
kadar gula darah menurun.
Sekarang ini, pemeriksaan kadar gula darah telah menjadi salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati.
Sekarang ini, pemeriksaan kadar gula darah telah menjadi salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati.
Kalium
 membantu dalam mengubah glukosa menjadi glikogen untuk disimpan. Jika 
diperlukan, glikogen baru dikeluarkan dan menghasilkan panas untuk 
tubuh.
Spirulina
 mengandung kalium yang tinggi, yang sangat bermanfaat untuk hati. 
Banyak penelitian di Jepang yang telah membuktikan bahwa Spirulina 
sangat bermanfaat untuk hati. Penderita yang GOT dan GPT-nya tinggi 
untuk jangka waktu yang panjang dan tidak berubah setelah diobati dengan
 spirulina, penyembuhannya sangat terlihat setelah menggunakan Spirulina
 hanya dalam waktu satu bulan. Dan setelah tiga bulan, GOT dan GPT 
penderita telah turun ke kadar normal.
Para penderita penyakit hati harus mementingkan makanan yang kaya dengan vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk hati.
- Hindari garam, makanan pedas, , gula pasir, minuman keras, dan jangan makan makanan berminyak untuk beberapa minggu.
- Makanan lain yang bermanfaat : lemon, timun, bawang putih, tauge, aprikot, sayuran berdaun hijau, susu kambing asli, hati hewan sehat, dan sebagainya.
- Vitamin dan mineral ; vitamin C, kolin, vitamin B6, vitamin B12 (6 g Spirulina mengandung 4,5-5 mcg vitamin B12, lebih kurang 150% dari kebutuhan harian), vitamin E, Vitamin A (Spirulina kaya dengan vitamin A, lesitin dan asam nikotinat.
sumber : http://pengobatan.wordpress.com/2007/01/17/manfaat-spirulina-iv-penyakit-hepatik-hati/
simak kisahnya sembuh dari hepatitis dengan jelly gamat dan spirulina:
Virus Hepatitis itu Telah Hilang Berkat Gamat
Sumber Trubus online Edisi: Minggu, 02 Juli 2006 17:07:11
Wiwiek Ady Pramesti tidak pernah 
menyangka kesibukannya bekerja mendatangkan penderitaan. Awalnya ia 
menganggap nyeri ulu hati yang beberapa kali menyerang adalah penyakit 
biasa. Makanya wanita bertubuh jangkung itu tak pernah memeriksakannya 
ke dokter. Toh hanya dengan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas 
di apotek, penderitaannya bisa diatasi.
Suatu sore di pertengahan Maret 1997, 
Wiwiek tengah mengikuti rapat perusahaan. Tiba-tiba ibu 1 anak itu 
menelungkupkan kedua tangan ke bagian ulu hati. Ulu hati sakit sekali 
serasa dicabik-cabik, kenang Wiwiek. Tak hanya itu, tubuh Wiwiek menjadi
 lemas disertai perut mual-mual, kembung, demam, nyeri sendi, dan 
bengkak pada perut kanan atas semakin menjadi-jadi. Oleh teman-teman 
sekantornya segera ia dilarikan ke rumahsakit terdekat di Surabaya, Jawa
 Timur.
Betapa kagetnya Wiwiek ketika ahli medis
 memvonis dirinya mengidap Hepatitis-B. Hal itu terbukti seminggu 
kemudian timbul gejala utama hepatitis-B: bagian putih pada mata dan 
kulit seluruh tubuh tampak menguning, serta air seni berwarna seperti 
teh.
Coba herbal
Rawat inap selama sebulan penuh terpaksa
 dijalani Wiwiek. Obat-obatan yang diresepkan dokter pun harus 
ditelannya. Demi mempercepat kesembuhan, Wiwiek rutin melakukan terapi. 
Sayang, hasilnya belum maksimal. Rasa lelah, letih, dan lesu kerap 
menyambanginya. Meski kurang efektif dan menimbulkan efek samping, ibu 
kelahiran 22 April 1957 itu tidak bisa menolak asupan obat dokter. Jika 
tidak, risiko sering mual-mual, menggigil, dan pegal-pegal harus 
diterimanya.
Namun, lama-kelamaan Wiwiek bosan 
mengasup obat-obatan yang berefek mual sampai lemas itu. Dalam 
kebimbangan, ia memutuskan mencari kesembuhan lewat jalur alternatif. 
Pijat refleksi dari ahli di Desa Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi pilihan
 pertama. Seminggu 3 kali ia rutin bertandang ke Banyuwangi.
Ibarat melempar kelereng ke dasar danau,
 perlahan gelombangnya menghilang. Namun, kelereng masih tetap berada di
 dalamnya. Sama halnya dengan usaha Wiwiek memulihkan kesehatan. Setelah
 dipijat, kondisi tubuh menjadi prima. Tubuh jadi tegar, tapi virusnya 
masih ada di dalam, tuturnya. Belakangan ia terpikat pada ramuan herbal 
yang ditawarkan teman sekantornya. Ramuan dalam bentuk serbuk itu 
berasal dari rimpang temulawak. Temulawak direbus dalam dua gelas air 
sampai mendidih dan tinggal satu gelas. Rebusan temulawak di minum 3 
gelas per hari. Hasilnya, dari bulan ke bulan ia merasakan perubahan. 
Kesehatannya meningkat drastis. Daya tahan tubuhnya membaik, tapi virus 
hepatitis enggan minggat dari tubuh.
Berkat gamat
Berdampingan dengan penyakit memang 
bukan pilihan menyenangkan. Sembilan tahun sebagai carier hepatitis 
dijalani Wiwiek. Selama itu pula hidupnya serasa tak berarti. Oleh 
karena itu, Wiwiek selalu berusaha mencari kesembuhan. Suatu ketika di 
penghujung September 2005 ia berjumpa dengan rekan lamanya di Semarang. 
Dari sanalah perkenalannya dengan gamat-sebutan teripang di 
Malaysia-berawal. Sejak itu Wiwiek mengkonsumsi gamat secara rutin.
Wiwiek yakin pilihannya kali itu tak 
meleset. Ia meneguk gamat 1-2 sendok makan 3 kali sehari tanpa 
didampingi konsumsi obat lain. Dalam hitungan minggu kondisi tubuhnya 
bertambah prima. Semangat beraktivitas terasa meluap-luap. Awal Mei 
2006, noktah cerah kesembuhan mulai tampak di mata wanita 49 tahun itu. 
Hasil tes SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) normal di kisaran 
15-17 IU dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) pun beranjak
 stabil di angka 17-20 IU.
Demikian pula tes virus/antivirus. Virus
 hepatitis dalam tubuhnya dinyatakan negatif alias telah musnah. Kurang 
yakin, tes laboratorium di lain tempat pun dilakoni. Serasa mendapat 
keajaiban, hasil serupa Wiwiek dapatkan. Pantas bila konsumsi gamat 
tetap saja dilakukan sebagai wujud syukur.
Diresepkan dokter
Kisah kesembuhan Wiwiek Ady Pramesti itu
 sebuah keniscayaan. Dokter Hariadi yang dihubungi Trubus menjelaskan 
kandungan kolagen pada teripang memiliki kemampuan menyembuhkan 
hepatitis-B dengan cepat. Hal itu disebabkan teripang mampu melakukan 
regenerasi sel secara singkat. Menurut dokter lulusan Fakultas 
Kedokteran, Universitas Diponegoro itu, gamat merupakan suplemen 
organik. Oleh karena itu, penyerapan dalam tubuh pun berlangsung lebih 
baik dan tidak menimbulkan efek samping.
Hal senada dijelaskan dr Merlyn di 
Surabaya. Hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6 
bulan sejak terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan 
berikutnya menjadi kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara 
bertahap merusak sel hepar itu. Gamat membantu memperbaiki fungsi hati 
secara tidak langsung. Apalagi ditunjang dengan makanan bergizi dan 
istirahat cukup, menjadikan perkembangbiakan virus dapat dicegah.
Jadi, bila ada obat yang bisa menghambat
 proses replikasi virus sangat disarankan, ucap Merlyn. Selama ini dunia
 medis mengenal interferon yang berfungsi memperbaiki hati. Meski di 
lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis-B 
sebanyak 40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Khasiat
 gamat memang luar biasa. Kandungan hewan laut fi lum Echinodermata itu 
efektif mencegah kehadiran atau bahkan memusnahkan virus patogen. 
Berbagai pemeriksaan dokter itu menguatkan bukti empiris khasiat gamat 
menumpas virus hepatitis yang dialami Wiwiek Ady Pramesti. Pantas jika 
para dokter itu sepakat untuk meresepkannya. Lantunan kesembuhan para 
penderita hepatitis pun seakan menemukan sandaran baru, si penyembuh 
ajaib dari teripang jeli…
Simak kisah nyata lainya :
Setelah Konsumsi Gold-G Selama 1 Minggu Hepatitis B Sudah Negatif
Nama                          : Agustina Ariyanti
Umur : 28 Tahun
Alamat : Madiun
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold G Sea Cucumber jelly dan spirulina
Umur : 28 Tahun
Alamat : Madiun
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold G Sea Cucumber jelly dan spirulina
obat hepatitisSaya menderita tiroid dan 
dokter menganjurkan untuk dioperasi. Sebelum operasi saya diminta untuk 
check up dan ternyata hasil check up menunjukkan bahwa saya positif 
menderita Hepatitis B.
Karena Hepatitis B tersebut, maka dokter
 tidak berani melakukan operasi pada tiroid saya. Setelah itu saya 
dianjurkan konsumsi produk Gold-G dan spirulina oleh Ibu Syamsiah, lalu 
saya konsumsi Gold-G 3x sehari. setelah konsumsi kurang lebih 2 bulan , 
saya kembali melakukan check up, dan ternyata hepatitis B sudah negatif,
 saya pun dapat menjalankan operasi pada tiroid saya.
Kemudian saya memiliki masalah dengan 
kulit wajah yang sering berjerawat, setelah saya mengoleskan dengan Gold
 G dan mengkonsumsi spirulina, serta rutin membasuh muka dengan air RO, 
akhirnya jerawat yang sering timbul di wajah saya sudah berkurang dan 
saya pun bisa mendapatkan kulit wajah yang semakin cerah dan sehat tanpa
 khawatir akan timbul jerawat yang selalu mengganggu penampilan saya.
SGOT Awal 1575 & SGPT 2227 Turun Menjadi SGOT 47 & SGPT 51
Nama                             : Dwijo Wasi Widyanto
Umur : 36 tahun
Alamat : Sukabumi
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold-G dan spirulina
Umur : 36 tahun
Alamat : Sukabumi
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold-G dan spirulina
Sebelum konsumsi  Gold-G dan spirulina, 
selama 1 tahun ini saya merasa cepat capek, susah makan, bangun tidur 
tidak merasa segar/masih lemas, kepala suka pusing, namun semua keluhan 
itu saya abaikan karena peran saya sebagai pelatih senam pernafasan 
Satria Nusantara.
Suatu saat saya merasa lemas dan badan 
terasa tidak enak. Lalu saya ke UGD, tempat saya bekerja dan ternyata 
saya harus dirawat. Awalnya didiagnosa dan saya menderita tipes dengan 
widal 1/40 1/80 1/640, seminggu kemudian tes SGOT dan SGPT dengan hasil 
SGOT nya 1575 dan SGPT 2227. Dari Hbs Ag (+), rasanya sama seperti 
divonis terkena penyakit AIDS.
Suatu saat saya diperkenalkan oleh teman
 saya yang bernama Bpak Johan Safari dengan produk Gold-G Sea Cucumber 
Jelly dan spirulina. Setelah saya konsumsi produk tersebut, 1 minggu 
kemudian saya kembali melakukan tes SGOT dan SGPT. Hasilnya SGOT saya 
menjadi 47 dan SGPT saya jadi 51. Air kencing jernih melebihi sebelum 
saya sakit dan bangun tidur terasa sangat segar.
Walau disarankan dokter istirahat, 
tetapi saya merasa kondisi saya sudah membaik dan tidak ada masalah 
lagi, herannya lagi, kata rekan-rekan saya, wajah saya jadi lebih segar 
dan tambah percaya diri.
2. Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit 
hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya 
melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga
 yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. 
Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan 
tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian 
sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% 
dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan 
merusak hati bertahun-tahun.
- 1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang 
yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi 
telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar 
diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin 
menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut “jaundice”
 (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan 
enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita 
Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
- 2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C 
dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated 
interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C
 adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk 
mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. 
Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama 
bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu 
perlu penanganan pada stadium awalnya.
Salah satu alternatif Penjinak penyakit  Hepatitis C
sumber trubus online  Rabu, Juli 01, 2009 09:14:06
BAGAI TERSISA KULIT MEMBALUT TULANG . 
BEGITULAH KONDISI WASKITO DUA TAHUN LALU. SEKADAR MENEGAKKAN TUBUH PUN 
IA PERLU BANTUAN ORANG LAIN. OLEH KARENA ITU IA LEBIH BANYAK 
MENGHABISKAN WAKTU DI ATAS PEMBARINGAN. HEPATITIS C AKUT MENGGEROGOTI 
KESEHATAN PRIA 66 TAHUN ITU. ‘KAMI SEKELUARGA RELA JIKA BAPAK DIPANGGIL 
TUHAN ,’ UJAR DEWI HANDAYANI, ANAK SULUNG WASKITO.
Napas tersengal-sengal pada malam 25 
Juni 2007 itu menjadi awal petaka Waskito. Malam itu Waskito sulit 
bernapas sehingga keluarga melarikannya ke sebuah rumahsakit di 
Surakarta, Jawa Tengah. Hasil diagnosis dokter, Waskito positif 
paru-paru basah. Sebelas hari lamanya ia opname di rumahsakit itu 
sembari mengkonsumsi antibiotik jenis streptomycin. Namun, kondisi ayah 5
 anak itu tak kunjung membaik.
Muka pucat, tubuh kerap letih, dan nafsu
 makan berkurang. Selain itu demam dan batuk menghampiri tubuh Waskito 
yang kian ringkih. Suami Nuk Sudaryanti itu pun segera dilarikan ke 
sebuah rumahsakit di Jakarta. Di rumahsakit itulah dokter mendiagnosis 
hepatitis C. Peningkatan kadar SGOT dan SGPT 20 – 40 kali dari ambang 
normal menandakan adanya kerusakan hati. Ambang normal SGOT 17 – 20 IU 
dan SGPT 12 – 17 IU.
Penyakit lama
Penyakit lama
SGPT (Serum Glutamic Pyruvic 
Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) 
merupakan parameter untuk mengetahui kesehatan hati akibat infeksi virus
 atau bakteri. Hasil cek laboratorium juga menunjukkan kadar bilirubin 
mencapai 3,48 mg%. Padahal, kadar normal maksimal 1 mg%. Peningkatan 
bilirubin menyebabkan urin berwarna kemerahan – seperti teh kental – 
serta bola mata dan kulit kekuningan.
Sayang, kondisi Waskito yang dirawat di 
Jakarta tak ada perubahan berarti. Oleh karena itu keluarga memutuskan 
untuk membawanya pulang ke Surakarta. Nuk Sudaryanti, sang istri, rutin 
memberikan 7 butir putih telur atas anjuran seorang dokter. Itu untuk 
memasok kebutuhan albumin bagi tubuh. Kadar albumin penderita hepatitis 
umumnya rendah.
Namun, upaya itu belum menyembuhkan. 
Virus hepatitis C masih bercokol di tubuhnya. Virus itu sebenarnya telah
 lama mendekam di tubuh Waskito. Pada 1983 ia divonis positif hepatitis 
C. Saat itu Waskito bekerja di pelabuhan sebagai tukang las. Waskito 
kurang memperhatikan kebersihan makanan yang disantap dan kurang 
berolahraga.
Virus hepatitis kembali menyerang 
Waskito pada awal 2007 seperti kisah di atas. Pemilik bengkel motor itu 
kerap kesemutan di bagian kaki. Jika rasa itu datang, pria kelahiran 
Surakarta 29 September 1949 itu hanya bisa terduduk. Berat badannya pun 
turun.
Teripang
Menurut dr Primal Sudjana SpPD-KPTI, 
spesialis penyakit dalam Rumahsakit Hasan Sadikin Bandung, hepatitis 
akibat serangan virus. Bila dibiarkan hingga 6 bulan, menyebabkan 
hepatitis akut. Enam bulan berikutnya, berubah menjadi sirosis atau 
pengerasan hati. Dalam perkembangannya sirosis berpotensi menjadi kanker
 hati.
Setelah berbagai jalan penyembuhan 
ditempuh, Waskito kemudian teringat ekstrak teripang yang teronggok 
selama 3 bulan di lemari es. Pada Juli 2008 ia mulai mengkonsumsi 
ekstrak hewan laut filum Echinodermata. Dosisnya 2 sendok makan 2 kali 
sehari. Ia merasa segar setelah mengkonsumsi ekstrak teripang. Tiga
 bulan rutin mengkonsumsi teripang, Waskito merasa segar bugar. Itu 
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ia 
negatif hepatitis. Kadar bilirubin Waskito kini 1,1 mg%, kadar SGPT dan 
SGOT juga kembali normal. Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, peneliti 
Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang 
mudah diuraikan menjadi enzim pepsin.
Kandungan protein yang tinggi berperan 
sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh. Protein 
dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan memperkuat
 hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam 
air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di 
hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak teripang membantu 
memperbaiki fungsi hati.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tiada ulasan:
Catat Ulasan