Oleh: M. Yusuf Shandy
Sore
itu, usai melaksanakan shalat Ashar, Bu Fitri menyiapkan barang-barang
bawaan yang akan dibawanya ke rumah sakit untuk menjenguk sepupunya
yang dirawat di salah satu rumah sakit di Bandung. Sembari menyiapkan
barang-barang, ia juga sibuk menjawab telpon dan SMS dari para tetangga
yang akan berangkat bersamanya.
Setelah semuanya siap, rombongan pun menaiki kendaraan yang telah
disiapkan oleh suami Bu Fitri. ”Pa, nanti jangan lupa mampir di warung
Mang Udjo, tuk beli buah!” Bu Fitri mengingatkan suaminya sesaat
setelah telah memasuki Kota Bandung.
Setelah
beli buah, mobil terus meluncur menuju rumah sakit. Ketika rombongan
sedang asyik ngobrol, tiba-tiba mereka dikagetkan oleh suara Ismi, putri
bungsu Bu Fitri.
”Bunda...bunda!” Ismi memanggil ibunya.
”Iya, ada apa sayang?” sahut Bu Fitri yang duduk di jok bangian tengah.
“Bunda, kalau masuk masjid kan kita berdoa dulu, terus kalau mau masuk rumah sakit ada doanya juga gak Bunda?”
“Iya sayang, ada!”
“Terus kalo jenguk orang sakit doanya apa bunda?” Tanya Ismi lagi.
Keadaan
yang tadinya riuh dan ramai tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Semua
pasangan mata tertuju kepada Ismi yang berdiri di samping kiri ayahnya.
Mereka
tampak kaget atas pertanyaan yang baru saja meluncur dari mulut anak
kecil yang baru duduk di kelas dua sekolah dasar (SD). Tak lama kemudian
pasangan-pasangan mata itu saling menatap satu sama lain diiringi
dengan geleng-geleng kepala.
Ya...mereka baru saja mendengarkan pertanyaan yang seolah-olah tak pernah terlintas dalam pikiran mereka. Bagaimana dengan Anda?
@ @ @
Lalu, apa yang seharusnya kita baca ketika menjenguk orang sakit?
Melalui
hadist-hadistnya, Rasulullah saw telah mengajarkan kepada kita
sejumlah doa yang dapat kita baca ketika menjenguk orang sakit, antara
lain;
1. أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ (7x)
AS`ALULLAH
AL-AZHIM RABBAL ‘ARSYIL AZHIM AN YASYFIYAKA (Saya mohon kepada Allah
yang Maha Agung, yang menguasai 'Arasy yang agung, semoga Dia
menyembuhkanmu)
Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang menjenguk orang sakit yang belum tiba ajalnya, lalu membaca doa ’As’alullaaha ... (doa di atas)’ di sisi orang sakit, sebanyak tujuh kali (7x), maka Allah akan menyembuhkan orang itu dari penyakit yang dideritainya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dari Ibnu Abbas ra.)
2. اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
ALLAHUMMA
RABBAN-NAS, MUDZHIBAL BA`SI, ISYFI ANTASY-SYAFI, LA SYAFIYA ILLA ANTA,
SYIFA`AN LA YUGHADIRU SAQAMAN (Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, Yang
Maha melenyapkan penyakit, sembuhkanlah, hanya Engkaulah yang Maha
menyembuhkan. Tiada yang kuasa memberikan kesembuhan selain Engkau,
(dengan) kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit apapun.”
Aisyah
radhiyallahu ’anha mengatakan, Rasulullah saw menjenguk sebagian
anggota keluarganya yang sakit, setelah sampai beliau saw mengusap orang
yang sakit dengan tangan kanannya sambil memohon, ”Ya Allah, Tuhan sekalian manusia...(yakni doa di atas).” (Muttafaq ’Alaihi dari Anas ra.)
3. بِسْمِ
اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ
أَوْ عَيْنٍ أَوْ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
BISMILLAHI
ARQIKA, MIN KULLI SYAI’IN YU’DZIKA, MIN SYARRI KULLI NAFSIN AW ’AININ
HASIDIN, ALLAHU YASYFIIKA, BISMILLAAHI ARQIKA (Dengan nama Allah saya
meruqyahmu/menjampi-jampimu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, juga
dari setiap jiwa dan mata yang pendengki. Allah menyembuhkanmu. Dengan
nama Allah, saya meruqyahmu).
Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ’anhu mengatakan, Jibril telah datang kepada Nabi saw. Jibril bertanya, ”Muhammad, kamu sedang sakit?” Rasulullah saw menjawab, ”Ya!”
Setelah mendengarkan jawaban Rasulullah saw, Jibril pun membaca doa, ”Bismillaah arqiika...(yakni doa di atas).” (HR. Muslim dan Abu Daud)
4.
Jika kita tidak mampu menghapal doa-doa sebelumnya, ada sebuah doa
yang sangat pendek yang pernah diajarkan oleh beliau saw, yaitu:
(3x) اللَّهُمَّ اشْفِ ...
ALLAHUMMA ISYFI ... (Ya Allah sembuhkanlah...[sebutkan nama fasien, mislanya: Ya Allah, semubuhkanlah Ahmad]).
Sa’ad
menceritakan, ketika dirinya sakit, Rasulullah saw datang
menjenguknya. Setelah sampai beliau berdo’a, ”ALLAHUMMA ISYFI SA’DAN
(Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad). (HR. Muslim)
Itulah antara lain doa-doa yang dapat kita baca saat menjenguk keluarga, sahabat, mitra kerja, atau siapapun yang sedang sakit.
Demikian...semoga Allah SWT menyembuhkan orang-orang sakit di antara kita. Amin... Allahumma amin. (M. Yusuf Shandy, Lc.)
Dengan Nama Allah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Wahai Tuhanku Maha Berkat Nama Engkau.
Maka tidak boleh menyebut nama Engkau dengan sedikit melainkan menyebut
sebanyak-banyaknya.
Tidaklah kebaikan menjadi kurang melainkan Allah SWT menambahkan
kebaikan itu dan memberi keberkatan padanya (dengan senantiasa menyebut
namaNya).
Dan tidaklah menimpa penyakit melainkan Allah SWT menghilangkannya.
Dan tidaklah Syaitan itu datang melainkan Allah SWT menolaknya dengan
menghalau lagi dijauhkannya.
Barangsiapa meminta perlindungan denganNya, nescaya dia telah berlindung
kepada pegangan yang kuat.
Dan barangsiapa berpegang dengan Allah SWT, nescaya diberi petunjuk
kepada jalan yang lurus.
Seindah-indah pemberian di dalam hatiku adalah (hatiku) mengharap kepada
Engkau.
Dan yang paling menyukai sebanyak-banyak masa kepadaku adalah satu masa
yang mana aku dapat menemui Engkau.
Dan yang paling enak suatu kalam itu ke atas lisanku adalah berdoa
kepada Engkau.
Engkaulah Yang Maha Penyembuh.
Tidaklah penyembuhan itu (berlaku) melainkan penyembuhan daripada
Engkau.
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬
لِّلۡمُؤۡمِنِينَۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا
Dan Kami turunkan dengan beransur-ansur dari Al-Quran Ayat-ayat Suci
yang menjadi ubat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman
kepadanya dan (sebaliknya) Al-Quran tidak menambahkan orang-orang yang
zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua. (82)
[Al-Israk:82]
Penyembuhan itu untuk siapa? Maka penyembuhan itu untuk (makhluk)
manusia. Manusia itu ada jasad dan roh. Pada jasad itu ada sakit. Pada
roh pula itu ada kepedihannya. Al-Quran itu ada (jalan) penyembuhan. Dan
Allah SWT adalah Maha Penyembuh. Apakah tidak manusia itu memerhatikan
kasih sayang Tuhan Yang Maha Pemurah dengan demikian itu?
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ
Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan penyakitku; (80)
[As-Syu'ara':80]
Benarlah Dia itu Maha Penyembuh. Tidaklah ada penyembuhan melainkan
penyembuhan daripadaNya. Dia menyembuhkan kita dengan rahmatNya. Maka
rahmatNya luas segala sesuatu. Dan Dia menyembuhkan dengan urusanNya.
Maka milik Allah SWT sahajalah urusanNya daripada sebelum dan
sesudahnya. Apabila Dia mengatakan jadilah engkau, lalu menjadilah ia.
Sebagaimana firmanNya SWT:
فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ ۥ كُن فَيَكُونُ
Maka hanyalah Dia berfirman kepadanya: Jadilah engkau, lalu menjadilah
ia. (35)
[Maryam:35]
Maka adakah selepas (Dia mengatakan) ini, maka kita dapati orang yang
yang boleh menyempitkan keluasan (kekuasaanNya)?
Dan adakah sesudah ini kita dapati orang yang menyekat di atas rahmat
Allah SWT untuk menyehatkan tubuh badan seseorang itu dan ruhnya?
Sebab itu jangan sekali-kali kita berprasangka buruk terhadap Allah SWT.
Mereka yang sebaik-baik amalnya adalah mereka yang berprasangka baik
kepada Tuhan mereka.
Sebagaimana firman Allah SWT:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٌ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ
وَشِفَآءٌ۬ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ
Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Quran yang
menjadi nasihat pengajaran dari Tuhan kamu dan yang menjadi penawar bagi
penyakit-penyakit batin yang ada di dalam dada kamu dan juga menjadi
hidayah petunjuk untuk keselamatan, serta membawa rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (57)
[Yunus:57]
Bukankah Dia itu Maha Hidup lagi Maha Berdiri Dengan SendiriNya dengan
berkeadaan tidak mengantuk dan tidaklah tidur?!!!
Bukankah luas KursiNya segala langit dan muka bumi?!!!
Bukankah Dia yang memelihara kedua-duanya serta mengukuhkannya?!!!
Bukankah Dia itu Maha Tinggi lagi Maha Hebat?!!!
Maha SuciNya yang menghapuskan penyakit yang menimpa kita!!!
Demi sesungguhnya Nabi Ayub berdoa dan merayu kepada TuhanNya
sebagaimana Allah SWT merakamkannya di dalam Al-Quran:
أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٲحِمِينَ
Sesungguhnya aku ditimpa penyakit, sedang Engkaulah sahaja yang lebih
mengasihani daripada segala (yang lain) yang mengasihani. (83)
[Al-Anbiya':83]
Lalu telah datang suatu berita gembira melalui firman Allah SWT di dalam
menghapuskan penyakitnya:
فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُ ۥ فَكَشَفۡنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ۬ۖ
Maka Kami perkenankan doa permohonannya, lalu Kami hapuskan penyakit
yang menimpanya.
[Al-Anbiya':84]
Ketika mana datang kepada kita penyakit, maka tiada seseorang pun yang
boleh menyembuhkannya melainkan Tuhan semesta alam. Itulah Tuhan kita.
Begitu juga Tuhan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ayub 'Alaihimassalam.
Firman Allah SWT:
ٱلَّذِى خَلَقَنِى فَهُوَ يَہۡدِينِ
وَٱلَّذِى هُوَ يُطۡعِمُنِى وَيَسۡقِينِ
وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ
Tuhan yang menciptakan daku (dari tiada kepada ada), maka Dialah yang
memimpin dan memberi petunjuk kepadaku; (78) Dan Tuhan yang Dialah jua
memberiku makan dan memberi minum, (79) Dan apabila aku sakit, maka
Dialah yang menyembuhkan penyakitku; (80)
[As-Syuara':78-80]
Mengapa tidak kita bermuhasabah dengan kelemahan diri kita?
Setakat mana kita mengharap kasih sayang Allah?
Adakah kita mampu menyembuhkan seseorang?
Adakah kita mengambil pedoman dari cahaya kebenaran yang Allah SWT
kurniakan kepada kita dengan Allah, Rasul dan Islam sebagai rahmat
daripadaNya?
Sebagaimana firman Allah SWT:
قَدۡ جَآءَڪُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٌ۬ وَڪِتَـٰبٌ۬ مُّبِينٌ۬
يَهۡدِى بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٲنَهُ ۥ سُبُلَ ٱلسَّلَـٰمِ
وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ
وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬
Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya kebenaran (Nabi Muhammad)
dari Allah dan sebuah Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata keterangannya.
(15) Dengan (Al-Quran) itu Allah menunjukkan jalan-jalan keselamatan
serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut keredaanNya dan
(dengannya) Tuhan keluarkan mereka dari gelap-gelita (kufur) kepada
cahaya (iman) yang terang-benderang, dengan izinNya dan (dengannya juga)
Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus. (16)
[Al-Maidah:15-16]
Dan firmanNya lagi:
صِرَٲطِ ٱللَّهِ ٱلَّذِى لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى
ٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِلَى ٱللَّهِ تَصِيرُ ٱلۡأُمُورُ
Iaitu jalan Allah yang memiliki dan menguasai segala yang ada di langit
dan yang ada di bumi. Ingatlah! Kepada Allah jualah kembali segala
urusan. (53)
[A-Syura:53]
Oleh kerana itu, hendaklah kita senantiasa merenungi doa yang dipetik di
dalam Surah Al-Mumtahinah ini. Sebagai orang yang beriman kepada Allah
SWT. Supaya dapat menetapkan hati ini dengan penuh keyakinan dan
kepercayaan kita kepada Allah SWT. Bahawa segala urusan adalah daripada
Allah SWT.
رَّبَّنَا عَلَيۡكَ تَوَكَّلۡنَا وَإِلَيۡكَ أَنَبۡنَا وَإِلَيۡكَ
ٱلۡمَصِيرُ
Wahai Tuhan kami! Kepada Engkaulah sahaja kami berserah diri dan kepada
Engkaulah kami rujuk bertaubat, serta kepada Engkaulah jua tempat
kembali! (4)
[Al-Mumtahinah:4]
Demikianlah satu kesimpulan atau natijah yang mesti diambil. Kepada
mereka yang sebaik-baik prasangka dengan Allah, maka baiklah amalnya.
Kepada mereka yang berserah diri kepada Allah SWT adalah sebaik-baik
penyerahannya. Maka mereka inilah yang menzahirkan cinta mereka. Dan
mereka mengharapkan hasil buah faedah daripada Tuhannya yang Maha
Mentadbir lagi Maha Mengurus.
Maka mereka yang beriman dengan bahawasanya bagi tiap-tiap penyakit ada
ubatnya. Bahawasanya yang menciptakan penyakit itu juga menciptakan
ubat. Manusia itu ada jasad dan ruh. Dan bahawasanya bagi ruh itu
memberi kesan pada jasad. Dan bahawasanya ruh itu daripada urusan Tuhan
kita. Dan bahawasanya bagi tiap-tiap sesuatu itu ada sebab. Dan
bahawasanya yang menciptakan segala sebab itu dan mengadakannya adalah
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Menentukan, Maha Melakukan apa
sahaja bagi apa yang Dia kehendaki serta Tuhan Yang Maha Mempunyai
Kuasa dengan firmanNya:
فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ ۥ كُن فَيَكُونُ
Maka hanyalah Dia berfirman kepadanya: Jadilah engkau, lalu menjadilah
ia. (35)
[Maryam:35]
Alhamdulillah, ramai di kalangan peramal perubatan yang kita dapati
dengan mereka dikurniakan oleh Allah SWT tentang ilmu pengetahuan
berkait dengan perubatan Islam. Dan mereka yang mahir di dalam ilmu
perubatan, mestilah memohon bantuan dengan Allah SWT di atas penyembuhan
yang diredhaiNya. Wajib mempercayai dengan yakin pada permulaan dan
penghabisan dengan bahawasanya Yang Maha Penyembuh itu adalah Allah SWT.
Wallahu'alam.
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Tiada ulasan:
Catat Ulasan