Jumaat, 28 November 2014

ALLAH MAHA PENYEMBUH.

Oleh: M. Yusuf Shandy
Sore itu, usai melaksanakan shalat Ashar, Bu Fitri menyiapkan barang-barang bawaan yang akan dibawanya ke rumah sakit untuk menjenguk sepupunya yang dirawat di salah satu rumah sakit di Bandung. Sembari menyiapkan barang-barang, ia juga sibuk menjawab telpon dan SMS dari para tetangga yang akan berangkat bersamanya.
Setelah semuanya siap, rombongan pun menaiki kendaraan yang telah disiapkan oleh suami Bu Fitri. ”Pa, nanti jangan lupa mampir di warung Mang Udjo, tuk beli buah!” Bu Fitri mengingatkan suaminya sesaat setelah telah memasuki Kota Bandung.
Setelah beli buah, mobil terus meluncur menuju rumah sakit. Ketika rombongan sedang asyik ngobrol, tiba-tiba mereka dikagetkan oleh suara Ismi, putri bungsu Bu Fitri.
”Bunda...bunda!” Ismi memanggil ibunya.
”Iya, ada apa sayang?” sahut Bu Fitri yang duduk di jok bangian tengah.
“Bunda, kalau masuk masjid kan kita berdoa dulu, terus kalau mau masuk rumah sakit ada doanya juga gak Bunda?”
“Iya sayang, ada!”
“Terus kalo jenguk orang sakit doanya apa bunda?” Tanya Ismi lagi.
Keadaan yang tadinya riuh dan ramai tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Semua pasangan mata tertuju kepada Ismi yang berdiri di samping kiri ayahnya.
Mereka tampak kaget atas pertanyaan yang baru saja meluncur dari mulut anak kecil yang baru duduk di kelas dua sekolah dasar (SD). Tak lama kemudian pasangan-pasangan mata itu saling menatap satu sama lain diiringi dengan geleng-geleng kepala.
Ya...mereka baru saja mendengarkan pertanyaan yang seolah-olah tak pernah terlintas dalam pikiran mereka. Bagaimana dengan Anda?
@ @ @
Lalu, apa yang seharusnya kita baca ketika menjenguk orang sakit?
Melalui hadist-hadistnya, Rasulullah saw telah mengajarkan kepada kita sejumlah doa yang dapat kita baca ketika menjenguk orang sakit, antara lain;

1.  أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ    (7x) 
AS`ALULLAH AL-AZHIM RABBAL ‘ARSYIL AZHIM AN YASYFIYAKA (Saya mohon kepada Allah yang Maha Agung, yang menguasai 'Arasy yang agung, semoga Dia menyembuhkanmu)
Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang menjenguk orang sakit yang belum tiba ajalnya, lalu membaca doa ’As’alullaaha ... (doa di atas)’ di sisi orang sakit, sebanyak tujuh kali (7x), maka Allah akan menyembuhkan orang itu dari penyakit yang dideritainya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dari Ibnu Abbas ra.)

2. اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا
ALLAHUMMA RABBAN-NAS, MUDZHIBAL BA`SI, ISYFI ANTASY-SYAFI, LA SYAFIYA ILLA ANTA, SYIFA`AN LA YUGHADIRU SAQAMAN (Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, Yang Maha melenyapkan penyakit, sembuhkanlah, hanya Engkaulah yang Maha menyembuhkan. Tiada yang kuasa memberikan kesembuhan selain Engkau, (dengan) kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit apapun.”
Aisyah radhiyallahu ’anha mengatakan, Rasulullah saw menjenguk sebagian anggota keluarganya yang sakit, setelah sampai beliau saw mengusap orang yang sakit dengan tangan kanannya sambil memohon, ”Ya Allah, Tuhan sekalian manusia...(yakni doa di atas).” (Muttafaq ’Alaihi dari Anas ra.)

3. بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ أَوْ حَاسِدٍ اللَّهُ يَشْفِيكَ بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ
BISMILLAHI ARQIKA, MIN KULLI SYAI’IN YU’DZIKA, MIN SYARRI KULLI NAFSIN AW ’AININ HASIDIN, ALLAHU YASYFIIKA, BISMILLAAHI ARQIKA (Dengan nama Allah saya meruqyahmu/menjampi-jampimu, dari segala sesuatu yang menyakitimu, juga dari setiap jiwa dan mata yang pendengki. Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah, saya meruqyahmu).
Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ’anhu mengatakan, Jibril telah datang kepada Nabi saw. Jibril bertanya, ”Muhammad, kamu sedang sakit?” Rasulullah saw menjawab, ”Ya!
Setelah mendengarkan jawaban Rasulullah saw, Jibril pun membaca doa, ”Bismillaah arqiika...(yakni doa di atas).” (HR. Muslim dan Abu Daud)

4. Jika kita tidak mampu menghapal doa-doa sebelumnya, ada sebuah doa yang sangat pendek yang pernah diajarkan oleh beliau saw, yaitu:
(3x) اللَّهُمَّ اشْفِ ...
ALLAHUMMA ISYFI ... (Ya Allah sembuhkanlah...[sebutkan nama fasien, mislanya: Ya Allah, semubuhkanlah Ahmad]).
Sa’ad menceritakan, ketika dirinya sakit, Rasulullah saw datang menjenguknya. Setelah sampai beliau berdo’a, ”ALLAHUMMA ISYFI SA’DAN (Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad). (HR. Muslim)
Itulah antara lain doa-doa yang dapat kita baca saat menjenguk keluarga, sahabat, mitra kerja, atau siapapun yang sedang sakit.
Demikian...semoga Allah SWT menyembuhkan orang-orang sakit di antara kita.  Amin... Allahumma amin.  (M. Yusuf Shandy, Lc.)
Dengan Nama Allah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Wahai Tuhanku Maha Berkat Nama Engkau. Maka tidak boleh menyebut nama Engkau dengan sedikit melainkan menyebut sebanyak-banyaknya. Tidaklah kebaikan menjadi kurang melainkan Allah SWT menambahkan kebaikan itu dan memberi keberkatan padanya (dengan senantiasa menyebut namaNya). Dan tidaklah menimpa penyakit melainkan Allah SWT menghilangkannya. Dan tidaklah Syaitan itu datang melainkan Allah SWT menolaknya dengan menghalau lagi dijauhkannya. Barangsiapa meminta perlindungan denganNya, nescaya dia telah berlindung kepada pegangan yang kuat. Dan barangsiapa berpegang dengan Allah SWT, nescaya diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Seindah-indah pemberian di dalam hatiku adalah (hatiku) mengharap kepada Engkau. Dan yang paling menyukai sebanyak-banyak masa kepadaku adalah satu masa yang mana aku dapat menemui Engkau. Dan yang paling enak suatu kalam itu ke atas lisanku adalah berdoa kepada Engkau. Engkaulah Yang Maha Penyembuh. Tidaklah penyembuhan itu (berlaku) melainkan penyembuhan daripada Engkau. Sebagaimana firman Allah SWT: وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ‌ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا Dan Kami turunkan dengan beransur-ansur dari Al-Quran Ayat-ayat Suci yang menjadi ubat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya dan (sebaliknya) Al-Quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua. (82) [Al-Israk:82] Penyembuhan itu untuk siapa? Maka penyembuhan itu untuk (makhluk) manusia. Manusia itu ada jasad dan roh. Pada jasad itu ada sakit. Pada roh pula itu ada kepedihannya. Al-Quran itu ada (jalan) penyembuhan. Dan Allah SWT adalah Maha Penyembuh. Apakah tidak manusia itu memerhatikan kasih sayang Tuhan Yang Maha Pemurah dengan demikian itu? Sebagaimana firman Allah SWT: وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan penyakitku; (80) [As-Syu'ara':80] Benarlah Dia itu Maha Penyembuh. Tidaklah ada penyembuhan melainkan penyembuhan daripadaNya. Dia menyembuhkan kita dengan rahmatNya. Maka rahmatNya luas segala sesuatu. Dan Dia menyembuhkan dengan urusanNya. Maka milik Allah SWT sahajalah urusanNya daripada sebelum dan sesudahnya. Apabila Dia mengatakan jadilah engkau, lalu menjadilah ia. Sebagaimana firmanNya SWT: فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ ۥ كُن فَيَكُونُ Maka hanyalah Dia berfirman kepadanya: Jadilah engkau, lalu menjadilah ia. (35) [Maryam:35] Maka adakah selepas (Dia mengatakan) ini, maka kita dapati orang yang yang boleh menyempitkan keluasan (kekuasaanNya)? Dan adakah sesudah ini kita dapati orang yang menyekat di atas rahmat Allah SWT untuk menyehatkan tubuh badan seseorang itu dan ruhnya? Sebab itu jangan sekali-kali kita berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Mereka yang sebaik-baik amalnya adalah mereka yang berprasangka baik kepada Tuhan mereka. Sebagaimana firman Allah SWT: يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٌ۬ مِّن رَّبِّڪُمۡ وَشِفَآءٌ۬ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدً۬ى وَرَحۡمَةٌ۬ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepada kamu Al-Quran yang menjadi nasihat pengajaran dari Tuhan kamu dan yang menjadi penawar bagi penyakit-penyakit batin yang ada di dalam dada kamu dan juga menjadi hidayah petunjuk untuk keselamatan, serta membawa rahmat bagi orang-orang yang beriman. (57) [Yunus:57] Bukankah Dia itu Maha Hidup lagi Maha Berdiri Dengan SendiriNya dengan berkeadaan tidak mengantuk dan tidaklah tidur?!!! Bukankah luas KursiNya segala langit dan muka bumi?!!! Bukankah Dia yang memelihara kedua-duanya serta mengukuhkannya?!!! Bukankah Dia itu Maha Tinggi lagi Maha Hebat?!!! Maha SuciNya yang menghapuskan penyakit yang menimpa kita!!! Demi sesungguhnya Nabi Ayub berdoa dan merayu kepada TuhanNya sebagaimana Allah SWT merakamkannya di dalam Al-Quran: أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٲحِمِينَ Sesungguhnya aku ditimpa penyakit, sedang Engkaulah sahaja yang lebih mengasihani daripada segala (yang lain) yang mengasihani. (83) [Al-Anbiya':83] Lalu telah datang suatu berita gembira melalui firman Allah SWT di dalam menghapuskan penyakitnya: فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُ ۥ فَكَشَفۡنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ۬‌ۖ Maka Kami perkenankan doa permohonannya, lalu Kami hapuskan penyakit yang menimpanya. [Al-Anbiya':84] Ketika mana datang kepada kita penyakit, maka tiada seseorang pun yang boleh menyembuhkannya melainkan Tuhan semesta alam. Itulah Tuhan kita. Begitu juga Tuhan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Ayub 'Alaihimassalam. Firman Allah SWT: ٱلَّذِى خَلَقَنِى فَهُوَ يَہۡدِينِ وَٱلَّذِى هُوَ يُطۡعِمُنِى وَيَسۡقِينِ وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ Tuhan yang menciptakan daku (dari tiada kepada ada), maka Dialah yang memimpin dan memberi petunjuk kepadaku; (78) Dan Tuhan yang Dialah jua memberiku makan dan memberi minum, (79) Dan apabila aku sakit, maka Dialah yang menyembuhkan penyakitku; (80) [As-Syuara':78-80] Mengapa tidak kita bermuhasabah dengan kelemahan diri kita? Setakat mana kita mengharap kasih sayang Allah? Adakah kita mampu menyembuhkan seseorang? Adakah kita mengambil pedoman dari cahaya kebenaran yang Allah SWT kurniakan kepada kita dengan Allah, Rasul dan Islam sebagai rahmat daripadaNya? Sebagaimana firman Allah SWT: قَدۡ جَآءَڪُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٌ۬ وَڪِتَـٰبٌ۬ مُّبِينٌ۬ يَهۡدِى بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٲنَهُ ۥ سُبُلَ ٱلسَّلَـٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَـٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ۬  Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya kebenaran (Nabi Muhammad) dari Allah dan sebuah Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata keterangannya. (15) Dengan (Al-Quran) itu Allah menunjukkan jalan-jalan keselamatan serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut keredaanNya dan (dengannya) Tuhan keluarkan mereka dari gelap-gelita (kufur) kepada cahaya (iman) yang terang-benderang, dengan izinNya dan (dengannya juga) Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus. (16) [Al-Maidah:15-16] Dan firmanNya lagi: صِرَٲطِ ٱللَّهِ ٱلَّذِى لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۗ أَلَآ إِلَى ٱللَّهِ تَصِيرُ ٱلۡأُمُورُ Iaitu jalan Allah yang memiliki dan menguasai segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Ingatlah! Kepada Allah jualah kembali segala urusan. (53) [A-Syura:53] Oleh kerana itu, hendaklah kita senantiasa merenungi doa yang dipetik di dalam Surah Al-Mumtahinah ini. Sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT. Supaya dapat menetapkan hati ini dengan penuh keyakinan dan kepercayaan kita kepada Allah SWT. Bahawa segala urusan adalah daripada Allah SWT. رَّبَّنَا عَلَيۡكَ تَوَكَّلۡنَا وَإِلَيۡكَ أَنَبۡنَا وَإِلَيۡكَ ٱلۡمَصِيرُ Wahai Tuhan kami! Kepada Engkaulah sahaja kami berserah diri dan kepada Engkaulah kami rujuk bertaubat, serta kepada Engkaulah jua tempat kembali! (4) [Al-Mumtahinah:4] Demikianlah satu kesimpulan atau natijah yang mesti diambil. Kepada mereka yang sebaik-baik prasangka dengan Allah, maka baiklah amalnya. Kepada mereka yang berserah diri kepada Allah SWT adalah sebaik-baik penyerahannya. Maka mereka inilah yang menzahirkan cinta mereka. Dan mereka mengharapkan hasil buah faedah daripada Tuhannya yang Maha Mentadbir lagi Maha Mengurus. Maka mereka yang beriman dengan bahawasanya bagi tiap-tiap penyakit ada ubatnya. Bahawasanya yang menciptakan penyakit itu juga menciptakan ubat. Manusia itu ada jasad dan ruh. Dan bahawasanya bagi ruh itu memberi kesan pada jasad. Dan bahawasanya ruh itu daripada urusan Tuhan kita. Dan bahawasanya bagi tiap-tiap sesuatu itu ada sebab. Dan bahawasanya yang menciptakan segala sebab itu dan mengadakannya adalah Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pencipta, Maha Menentukan, Maha Melakukan apa sahaja bagi apa yang Dia kehendaki serta Tuhan Yang Maha Mempunyai Kuasa dengan firmanNya: فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ ۥ كُن فَيَكُونُ Maka hanyalah Dia berfirman kepadanya: Jadilah engkau, lalu menjadilah ia. (35) [Maryam:35] Alhamdulillah, ramai di kalangan peramal perubatan yang kita dapati dengan mereka dikurniakan oleh Allah SWT tentang ilmu pengetahuan berkait dengan perubatan Islam. Dan mereka yang mahir di dalam ilmu perubatan, mestilah memohon bantuan dengan Allah SWT di atas penyembuhan yang diredhaiNya. Wajib mempercayai dengan yakin pada permulaan dan penghabisan dengan bahawasanya Yang Maha Penyembuh itu adalah Allah SWT. Wallahu'alam.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Tiada ulasan:

Catat Ulasan


















KETURUNAN SIAM MALAYSIA.

Walaupun saya sebagai rakyat malaysia yang berketurunan siam malaysia,saya tetap bangga saya adalah thai malaysia.Pada setiap tahun saya akan sambut perayaan di thailand iaitu hari kebesaraan raja thai serta saya memasang bendera kebangsaan gajah putih.

LinkWithin