Pada umumnya satu antena parabola digunakan untuk satu resiver/ TV. namun bila dalam rumah kita terdapat 2 atau 3 atau 4 TV
bagaimana caranya agar tiap-tiap tv dapat menangkap acara yang
berbeda-beda? tentunya pada tiap-tiap tv harus memakai resiver
sendiri-sendiri.
tiap-tiap resiver diatas tidak bisa serta-merta disambungkan secara paralel ke lnb karena pada lnb yang sekarang menggunakan sistem LNB-F yang artinya dalam satu lnb terdapat 2 polarisasi vertikal dan horisontal yang dipisahkan dengan switch. jika dari beberapa resiver secara langsung diparalel/ disambungkan jadi satu, maka akan terjadi tabrakan switch yang tentunya akan dimenangkan oleh polarisasi horisontal karena switch ini menggunakan tegangan arus, yaitu Horisontal = 18v dan Vertikal = 13v. belum lagi kalau parabola kita menggunakan lebih dari satu lnb yang menggunakan switch 22k atau dseq-C tentu akan ribet dan terjadi pertarungan switch.
untuk menghindari hal-hal diatas, tentunya harus menggunakan komponen-komponen yang sesuai atara lain: lnb LNB 2R atau 4R, switch, dan power divider. power divider ini digunakan untuk memparalel lnb telkom 1, karena pada satelit telkom yang ada channel FTAnya hanyalah horisontal sehingga untuk menghemat biaya, bisa cukup hanya menggunakan LNB engkel biasa. sedangkan satelit lainnya harus menggunakan LNB 2R atau 4R.
Pada lnb 2R atau 4R terdapat 2 atau 4 output yang masing-masing outputnya bisa berpolarisasi vertikan dan horisontal tanpa mengganggu antara satu dan yang lainnya. sedangkan untuk satelit telkom bisa menggunakan lnb engkel biasa dan agar outputnya bisa menjadi dua atau empat, anda bisa menggunakan divider 2 out atau 4 out.
sedangkan cara pemasangannya sama seperti lnb biasa. agar lebih bagus pemasangan switch antara resiver satu dengan lainnya disamakan saja. misalnya pada resiver satu, satelit palapa menggunakan dseq 1/a, maka resiver lainnyapun satelit palapa juga dseq 1/a. ini dilakukan agar tidak terjadi saling pengaruh antara switch satu dengan lainnya.
tiap-tiap resiver diatas tidak bisa serta-merta disambungkan secara paralel ke lnb karena pada lnb yang sekarang menggunakan sistem LNB-F yang artinya dalam satu lnb terdapat 2 polarisasi vertikal dan horisontal yang dipisahkan dengan switch. jika dari beberapa resiver secara langsung diparalel/ disambungkan jadi satu, maka akan terjadi tabrakan switch yang tentunya akan dimenangkan oleh polarisasi horisontal karena switch ini menggunakan tegangan arus, yaitu Horisontal = 18v dan Vertikal = 13v. belum lagi kalau parabola kita menggunakan lebih dari satu lnb yang menggunakan switch 22k atau dseq-C tentu akan ribet dan terjadi pertarungan switch.
untuk menghindari hal-hal diatas, tentunya harus menggunakan komponen-komponen yang sesuai atara lain: lnb LNB 2R atau 4R, switch, dan power divider. power divider ini digunakan untuk memparalel lnb telkom 1, karena pada satelit telkom yang ada channel FTAnya hanyalah horisontal sehingga untuk menghemat biaya, bisa cukup hanya menggunakan LNB engkel biasa. sedangkan satelit lainnya harus menggunakan LNB 2R atau 4R.
Pada lnb 2R atau 4R terdapat 2 atau 4 output yang masing-masing outputnya bisa berpolarisasi vertikan dan horisontal tanpa mengganggu antara satu dan yang lainnya. sedangkan untuk satelit telkom bisa menggunakan lnb engkel biasa dan agar outputnya bisa menjadi dua atau empat, anda bisa menggunakan divider 2 out atau 4 out.
sedangkan cara pemasangannya sama seperti lnb biasa. agar lebih bagus pemasangan switch antara resiver satu dengan lainnya disamakan saja. misalnya pada resiver satu, satelit palapa menggunakan dseq 1/a, maka resiver lainnyapun satelit palapa juga dseq 1/a. ini dilakukan agar tidak terjadi saling pengaruh antara switch satu dengan lainnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan