Babi adalah hewan yang sangat kotor
 karena biasanya memakan segala sesuatu yang diberikan kepadanya dari 
mulai bangkai, kotorannya sendiri sampai kotoran manusia. Secara psikis 
babi memiliki tabiat yang malas, tidak menyukai matahari, sangat suka 
makan dan tidur, memiliki sifat tamak, dan tidak memiliki kehendak dan 
daya juang, bahkan untuk membela diri sekalipun.
Secara
 fisik babi banyak menyimpan bibit penyakit. Babi dianggap hewan yang 
sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi. Di antara parasit-parasit itu 
adalah sebagai berikut:
Cacing Taenia Sollum
Parasit
 ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau 
berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan 
daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding gelembung 
ini akan dicerna oleh perut manusia. Peristiwa ini akan menghalangi 
perkembangan tubuh dan akan membentuk cacing pita yang panjangnya bisa 
mencapai lebih dari 3 meter. Cacing ini akan melekat pada dinding usus 
dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur makanan yang
 ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan darah dan
 gangguan pencernaan, karena cacing ini bisa mengeluarkan racun.
Apabila pada diri seseorang, 
khususnya anak-anak, telah diketahui terdapat cacing ini di lambungnya 
maka dia akan mengalami hysteria atau perasaan cemas. Terkadang larva 
yang ada dalam usus manusia ini akan memasuki saluran peredaran darah 
dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang 
belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi ini dapat menyebabkan penyakit 
yang mematikan.
Cacing Trichinia Spiralis
Cacing
 ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika 
seseorang mengkonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka 
gelembung-gelembung -yang mengandung larva cacing ini- dapat tinggal di 
otot dan daging manusia, sekat antara paru-paru dan jantung, dan di 
daerah-daerah lain di tubuh. Penyerangan cacing ini pada otot dapat 
menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan menyebabkan gerakan lambat, 
ditambah lagi sulit melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat 
tersebut akan mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir dengan 
kematian.
Bisa jadi, cacing jenis
 ini tidak akan membuat seseorang meninggal dalam waktu singkat. Namun 
patut diketahui bahwa cacing-cacing kecil yang berkembang di otot-otot 
tubuh seseorang setelah dia mengkonsumsi daging babi bisa dipastikan 
akan menetap di sana hingga orang itu meninggal dunia.
Cacing Schistosoma Japonicus
Ini
 adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang 
dilkenal di Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung
 cacing ini. Cacing ini dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh
 atau mencuci tangan dengan air yang mengandung larva cacing yang 
berasal dari kotoran babi. Cacing ini dapat menyelinap ke dalam darah, 
paru-paru, dan hati. Cacing ini berkembang dengan sangat cepat, dalam 
sehari bisa mencapai lebih dari 20.000 telur,
 serta dapat membakar kulit, lambung dan hati. Terkadang juga menyerang 
bagian otak dan saraf tulang belakang yang berakibat pada kelumpuhan dan
 kematian.
Fasciolepsis Buski
Parasit
 ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi 
percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk 
tertentu yang bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia.
 Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah China dan Asia Timur. 
Parasit ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare, dan 
pembengkakan di sekujur tubuh, serta bisa menyebabkan kematian.
Cacing Ascaris
Panjang
 cacing ini adalah sekitar 25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang 
paru-paru, radang tenggorokan dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak 
bisa dibasmi di dalam tubuh, kecuali dengan cara operasi.
Cacing Anklestoma
Larva
 cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika 
seseorang berjalan, mandi, atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa
 menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan 
terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh, 
pembengkakan tubuh, dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan
 dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa 
menyebabkan kematian.
Calornorchis Sinensis
Ini
 jenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi,
 yang merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini
 terdapat di China dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa 
memelihara dan mengkonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan 
pembengkakan hati manusia dan penyakit kuning yang disertai dengan diare
 yang parah, tubuh menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
Cacing Paragonimus
Cacing
 ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di China dan Asia
 Tenggara tempat di mana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing 
ini bisa menyebabkan radang paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan 
cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini 
tidak terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa 
menyebabkan pendarahan paru-paru kronis, di mana penderita akan merasa 
sakit, ludah berwarna cokelat seperti karat, karena terjadi pendarahan 
pada kedua paru-paru.
Wine Erysipelas
Parasit
 ini terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran 
pada kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. 
Parasit ini bisa menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan 
warna merah dan suhu tubuh tinggi.Sedang kuman-kuman yang ada pada babi 
dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah TBC, Cacar 
(Small pox), gatal-gatal(scabies), dan Kuman Rusiformas N.
Dalam
 berbagai argumentasi, sebagian orang berpendapat jika peralatan modern 
sudah jauh lebih maju dan bisa menanggulangi cacing-cacing ini sehingga 
tidak berbahaya lagi, karena panas tinggi yang dihasilkan oleh alat 
tersebut. Namun pengetahuan ini masih memerlukan kajian yang lebih 
mendalam. Sampai sekarang belum ada seorang ahli pun yang bisa 
memastikan dengan benar berapa derajat panas yang digunakan sebagai 
ukuran baku untuk membunuh cacing-cacing ini. Padahal menurut teori, 
memasak daging yang benar adalah tidak terlalu cepat namun juga tidak 
terlalu lama. Karena jika terlalu cepat dikhawatirkan parasit-parasit 
yang terdapat dalam daging tidak sempat mati sementara kalau terlalu 
lama semua kandungan gizi daging akan hilang dan hanya menyisakan toxic 
(racun). Kalau sudah demikian siapa yang berani menjamin kalau daging babi cukup aman untuk dikonsumsi?
Memang benar dalam tubuh sapi 
juga ada cacing. Cacing tersebut diberi nama T. Saginata. Tapi babi 
sendiri kadang-kadang juga menjadi sarang cacing jenis ini. Namun 
demikian ada perbedaan yang mendasar antara cacing yang terdapat pada 
sapi dan cacing yang ada pada babi. Saginata yang ada pada babi 
melangsungkan proses hidupnya dalam tubuh manusia sedangkan saginata 
yang ada pada sapi hanya dapat hidup di dalam sapi dan tidak hidup di 
dalam tubuh manusia, sekalipun sudah terlanjur masuk dalam tubuh 
manusia. Adapun keberadaan saginata dalam tubuh manusia mungkin 
disebabkan oleh proses masak yang tidak baik di dalam tubuh babi.
Ada eksperimen kecil tentang bahaya daging babi di rumah. Di YouTube, Anda bisa menemukan seabrek-abrek video eksperimen ini (eksperimennya sama) dengan mengetik kata kunci di kotak Search : “why muslim don’t eat pork”. Eksperimennya sangat mudah dan sederhana :
- Daging babi ditaruh di atas loyang, lalu dituangi Coca Cola sampai terendam benar (kebetulan daging babi di gambar adalah daging asal supermarket)
- Biarkan selama 2 jam di suhu ruang
- Anda akan melihat banyaknya cacing yang menggeliat-geliat muncul dari dalam daging babi itu.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tiada ulasan:
Catat Ulasan