Sepanjang sejarah makhluk yang bernama manusia dimuka bumi dengan segala kisahnya,
ternyata masih banyak menjadi misteri.
Sosok Adam sebagai manusia pertama dimuka bumi, menyimpan 1001 kisah.
Kisah ini mencoba menguak secuil misteri tentang penciptaan Nabi Adam, dan disajikan untuk anda sekalian.
ADAM
dalam bahasa Ibrani = אָדָם , dalam bahasa arab = آدم
berarti tanah, manusia, atau cokelat muda
hidup sekitar 5872-4942 SM
adalah dipercaya oleh agama-agama Samawi sebagai manusia pertama, bersama dengan istrinya yang bernama Hawa.
Menurut Agama Samawi pula, merekalah orang tua dari semua manusia yang ada di dunia.
Rincian kisah mengenai Adam dan Hawa berbeda-beda antara agama Islam,
Yahudi, Kristen, maupun agama lain yang berkembang dari ketiga agama
Abrahamik ini.
ADAM MENURUT AGAM ISLAM
BAHWA BANGSA ATLANTIS ATAU PUN DINASTI RAMA BUKANLAH DARI RAS MANUSIA KETURUNAN ADAM
DARI GOLONGAN 3 UMAT TERDAHULU ITULAH BUMI INI PERNAH MENGALAMI 3X KIAMAT
DIALAH YG DI NAMAKAN 3 UMAT TERDAHULU SEBELUM NABI ADAM YAITU:
DARI GOLONGAN JIN YG TERAKHIR MALAH BERBADAN DAN BERDARAHDARI GOLONGAN 3 UMAT TERDAHULU ITULAH BUMI INI PERNAH MENGALAMI 3X KIAMAT
mungkin dalam hati Kalian pernah terbesit pertanyaan Siapakah Makhluk Sebelum Adam?
Kalau menurut kepercayaan Islam, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”
Sebelum
nabi adam turun ke bumi diceritakan bahwa yang menempati bumi ini
adalah bangsa jin yang dikelompokan menjadi abal jan dan banul jan dan
dari 2 kelompok tersebut bertempur terus tidak pernah bersahabat,
kemudian malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat orang untuk
menjadikan kholifah dibumi yang selalu yasfiquddima (pertumpahan darah),
akhirnya Allah memerintah yang bernama ‘azajil yang memimpin para
malaikat jibril mikail izroil dan malaikat yang lainnya, untuk
menaklukan abal jan dan janul jan dibumi ini, kemudian setelah
ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara ‘azajil,
malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk
menjadikan kholifah dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian
tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah untuk
sujud penghormatan kepada Adam “fasajaduu illa Iblis”,
akhirnya semuanya sujud kecuali ‘azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang “aba wastakbaro”.
manusia
tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi,
sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk
pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia
sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, yaitu abal jan dan banul
jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.
Bentuk
basyariahnya tak jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan
bahwa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia,
yaitu banul jan, anak turun Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka
ketika bumi rusak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh
malaikat, hingga mereka berlari terbirit-birit dan mencari tempat yang
jauh dari anak Adam.
Spoiler forKalau dari segi Archeology:
Berdasarkan
fosil-fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia.
Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai karakteristik yang lebih
primitif. Otak mereka lebih kecil. Oleh karena itu, kemampuan mereka
berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu
mereka bunyikan. Kelompok ini dinamakan Neanderthal.
Kemudian
datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens.
Menurut Wikipedia, Homosapiens mulai ada sekitar 200 ribu tahun lalu.
Sedangkan Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia
lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum
Homosapiens muncul. Tapi yang pasti, Homosapiens bukanlah evolusi dari
Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada
sebelum kita (manusia Homo sapiens) ada.
Mungkin
tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori
berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin sebagai bagi
yang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh.
Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum jin. Ada juga yang
mengatakan bahwa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya
dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang
berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan
ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai “man yufsidu feehaa wa
yasfiku al-dimaa’: golongan yang membuat kerusakan dan menumpahkan
darah” seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam ayat al-Quran 2: 30.
Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi.
Sesungguhnya
manusia yang pertama kali di jadikan oleh Alahh SWT adalah ” ADAM AS “.
Beliau di jadikan dari tanah yang di bentuk manusia, lalu di tiupkan
roh kepadanya lantas jadilah berupa manusia ( berupa darah , daging , ruh
)berupa Nabi Adam As.
SEBELUM NABI ADAM
Sebelum Allah SWT mewujudkan Nabi Adam As ( manusia pertama ) Allah SWT sudah menjadikan dua mahkluk yang berakal , berupa :
1. Mahkluk yang berupa malaikat
2. Mahkluk yang berupa Banul-Jan/Iblis
Adapun asal mula kejadian kedua mahkluk tersebut adalah :
Malaikat
: di jadikan dari Nur ( cahaya ) yang suci yang berupa ruh dan akal
tidak ada syahwatnya. Kerena itu malaikta tidak makan , minum dan juga
tidak beristri ( lain dengan manusia ), hidup malaikta semata-mata hanya
melaksanakan perintah Allah SWT, laiya tidak di laksanakan.
Banul-Jan
: Dijadikan dari api. Berbentuk sebagai manusia membutuhkan makan ,
minum dan beristri dan juga mempunyai keturunan yang banyak sekali.
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun.
Al-Quran memuat kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah [2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.
Menurut ajaran agama Abrahamik, anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan
secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki dilahirkan bersamaan dengan
seorang bayi perempuan.
Adam menikahkan anak lelakinya dengan anak
gadisnya yang tidak sekembar dengannya.
Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq, dan Salamah
anak-anak Adam adalah:
Qabil dan Iqlima,
Habil dan Labuda,
Sith dan
Azura,
Ashut dan saudara perempuannya,
Ayad dan saudara perempuannya,
Balagh dan saudara perempuannya,
Athati dan saudara perempuannya,
Tawbah
dan saudara perempuannya,
Darabi dan saudara perempuannya,
Hadaz dan
saudara perempuannya,
Yahus dan saudara perempuannya,
Sandal dan saudara
perempuannya,
dan Baraq dan saudara perempuannya.
Total keseluruhan
anak Adam sejumlah 40.
WUJUD ADAM
Menurut Hadits Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Adam
memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang lebih 27,432
meter).
Hadits mengenai ini pula ditemukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda.
Sosok Adam digambarkan sangat beradab sekali, memiliki ilmu yang tinggi
dan ia bukan makhluk purba.
Ia berasal dari surga yang berperadaban
maju.
Turun ke muka bumi bisa sebagai manusia
dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas dari
peradaban manusia sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah menunjuknya
sebagai Khalifah (pemimpin) di muka bumi.
Dalam gambarannya ia adalah makhluk yang teramat cerdas, sangat
dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan yang sempurna dibandingkan
makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam bentuk yang terbaik.
Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang berbunyi:
...dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (Al Israa' 17:70)
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang berbunyi:
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (At Tiin 95:4)
Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam as baru selesai
diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah
Allah, lantaran kemuliaan dan
kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi
di tengah makhluk yang pernah ada.
Sama sekali berbeda jauh dari
gambaran manusia purba menurut Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya.
MAHLUK SEBELUM ADAM
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al-Qur'an:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat;
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”.
Mereka
bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata):
“Adakah
Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan
membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami
senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?”
Tuhan
berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak
mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)
Menurut syariat Islam, Adam tidak diciptakan di Bumi, tetapi
diturunkan dimuka bumi sebagai manusia dan diangkat /ditunjuk Allah
sebagai Khalifah (pemimpin/pengganti /penerus) di muka bumi atau sebagai
makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan
kata lain adalah Adam 'bukanlah makhluk berakal pertama' yang memimpin di Bumi.
Dalam Al-Quran disebutkan tiga jenis makhluk berakal yang diciptakan
Allah yaitu manusia, jin, dan malaikat.
Manusia dan Jin memiliki tujuan
penciptaan yang sama oleh karena itu sama-sama memiliki akal yang
dinamis dan nafsu namun hidup pada dimensi yang berbeda.
Sedangkan
malaikat hanya memiliki akal yang statis dan tidak memiliki nafsu karena
tujuan penciptaanya sebagai pesuruh Allah.
Tidak tertutup kemungkinan
bahwa ada makhluk berakal lain selain ketiga makhluk ini.
Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah
makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di
atas.
Dalam Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia.
Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memiliki karakteristik yang primitif dan tidak berbudaya.
Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu,
kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara
vowel yang mampu mereka bunyikan.
Sebagai contoh Phitecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc,
sementara Homo Sapiens
memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600
cc).
Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun
yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang
mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam.
Surah Al Hijr ayat 27 berisi:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr 15:27)
. Dari ayat ini, sebagian lain ulama berpendapat bahwa makhluk berakal
yang dimaksud tidak lain adalah Jin seperti dalam kitab tafsir Ibnu
Katsir mengatakan:
"Yang dimaksud dengan makhluk sebelum Adam diciptakan
adalah Jin yang suka berbuat kerusuhan."
Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah
satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari
golongan jin.
Walaupun begitu pendapat ini masih diragukan karena manusia dan jin
hidup pada dimensi yang berbeda.
Sehingga tidak mungkin manusia menjadi
pengganti bagi Jin.
PENCIPTAAN ADAM
Setelah Allah SWT menciptakan bumi, langit dan malaikat, Allah SWT
berkehendak untuk menciptakan mahluk lain yang nantinya akan dipercaya
menghuni, mengisi, serta memelihara bumi tempat tinggalnya.
Saat Allah SWT mengumumkan para malaikat akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk
tersebut nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan
kerusakan di muka bumi.
Berkatalah para malaikat kepada Allah SWT :
Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S.Al-Baqarah :30)
Allah SWT kemudian berfirman untuk menghilangkan keraguan para malaikat-Nya :
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah :30)
Dalam Al Quran, Allah SWT
menjelaskan penciptaan suatu makhluk dengan dua cara, dengan seketika atau
langsung dan dengan proses bertahap. Proses penciptaan langsung misalnya yang berkaitan
dengan mukjizat yaitu ular (dari tongkat nabi Musa as) dan unta betina nabi
Shaleh as (yang keluar dari sebuah batu).
Penegasan penciptaan langsung ini
disebutkan dalam Al Quran surat Al Waqiah (56) ayat 35.
QS 56.35. “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung”
Sedangkan proses penciptaan
bertahap adalah seperti penciptaan nabi Adam as.
Proses atau metode terciptanya
nabi Adam as disebutkan dalam satu ayat dalam surat Nuh (71) ayat 17. Uniknya adalah
ayat dalam surat Nuh ini berada dalam urutan terakhir (urutan ke-19) dari
seluruh ayat yang menyebutkan tentang penciptaan nabi Adam as yang tersebar
dalam Al Quran. Seolah-olah ayat ini merangkum seluruh proses penciptaan nabi
Adam as yang disebutkan ayat-ayat sebelumnya.
QS 71.17. “Dan Allah menumbuhkan (anbata)
kamu dari bumi (ardh) dengan sebaik-baiknya (nabaatan)”
Kata nabaatan diterjemahkan ‘dengan sebaik-baiknya’. Menurut saya kata
tersebut adalah akar kata nabati (tumbuhan) jadi seharusnya diterjemahkan
‘seperti tumbuhan’. Bagaimana cara tumbuhan tumbuh? Tentu dengan cara bertahap
(perlahan/dengan proses). Begitu jugalah nabi Adam diciptakan. Kata anbata (menumbuhkan) dapat diartikan
menghadirkan atau menciptakan dengan suatu proses yang bertahap.
Rincian
Tahap Penciptaan
Dalam Al Quran disebutkan bahwa
manusia yang saat ini ada adalah keturunan dari Adam as.
Manusia disebutkan
berasal dari saripati tanah, artinya manusia berkembang dari saripati Adam as
yang notabene diciptakan dari tanah.
Saripati tanah = saripati Adam as, artinya
disini dari air mani nabi Adam as-lah seluruh manusia dimasa ini berasal.
Ayat-ayat Al Quran yang menjelaskan penciptaan nabi Adam as secara berurutan
dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut (berjumlah 14 ayat):
1. QS 3.59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa
di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam
dari tanah (turaab), kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah"
(seorang manusia), maka jadilah dia.
2. QS 6.2. Dialah Yang menciptakan kamu
dari tanah (thiyn), sesudah itu ditentukannya ajal……
3. QS 7.12. Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah
(thiyn)".
4. QS 15.26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia (Adam) dari tanah liat kering
(shalshal) dari lumpur hitam (hamaain)
yang diberi bentuk.
5. QS 15.28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering
(shalshal) dari lumpur hitam (hamaain) yang
diberi bentuk,
6. QS 15.33. Berkata Iblis: "Aku
sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya
dari tanah liat kering (shalshal) dari lumpur hitam (hamaain) yang
diberi bentuk"
7. QS 17.61. …..mereka sujud kecuali iblis. Dia
berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan
dari tanah (thiyn)?"
8. QS 18.37. ……"Apakah kamu kafir kepada
(Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah
(turaab), kemudian dari setetes air
mani…..”
9. QS 20.55. …… Darinya (bumi/tanah(ardh)) itulah
Kami menciptakan kamu…..
10. QS 22.5. ….Kami telah menciptakan
kamu dari tanah (turaab), kemudian dari setetes mani…..
11. QS 23.12. ….Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (sulaatin)
dari tanah (thiyn).
12. QS 30.20. …Dia menciptakan kamu dari
tanah (turaab), kemudian tiba-tiba kamu …….
13. QS 32.7. …. Dia ciptakan sebaik-baiknya dan
Yang memulai penciptaan manusia dari tanah (thiyn).
14. QS 35.11. Dan Allah menciptakan kamu
dari tanah (turaab) kemudian dari air mani….
15. QS 37.11. …… Sesungguhnya Kami telah menciptakan
mereka dari tanah liat (thiynillaazib).
16. QS 38.71. …. kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah (thiyn)"
17. QS 38.76. ….. Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah
(thiyn)".
18. QS 40.67. Dialah yang menciptakan kamu dari tanah (turaab) kemudian dari setetes mani…
19. QS 53.32. ...Dia menjadikan kamu dari tanah (ardh) dan ketika kamu masih janin …
20. QS 55.14. Dia menciptakan manusia
dari tanah kering (shalshal) seperti tembikar (fakhkhaar)
21. QS 71.17. “Dan Allah menumbuhkan (anbata) kamu dari bumi (ardh) dengan
sebaik-baiknya”
Berdasarkan
uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Penciptaan nabi Adam as dilakukan secara
bertahap, seperti tumbuhnya tumbuhan dari dalam bumi. Bertahap artinya
berproses, tidak serta-merta “cling” ada dari ketiadaan.
b. Al Quran sudah menyebutkan komposisi kimiawi
tubuh manusia dari zat-zat makro dan mikro antara lain :
1.
Thiyn sebagai simbol hydrogen (H)
2.
Turaab sebagai simbol oksigen (O)
3.
Hamaa-in sebagai simbol nitroten (N)
4.
Shalshal sebagai simbol karbon (C)
5.
Ardh dan Thiynillaazib sebagai simbol
mineral-mineral mikro
Menurut berbagai
literature, unsur yang paling banyak dalam tubuh manusia adalah karbon, karena
ketika manusia maninggal unsur ini tetap bertahan. Namun sebenarnya jika
diperhatikan berat tubuh manusia hidup didominasi oleh air yang mengandung
unsur hidrogen dan oksigen.
c. Semua
proses perubahan adalah dengan kehendak Allah SWT, sehingga dari unsur-unsur
yang mati dapat tercipta sebuah bentuk unsur yang hidup. Hal ini dapat terjadi
karena adanya factor ‘kehendak Allah SWT’, artinya jika proses ini dilakukan di
laboratorium selama umur bumi pun, jika Allah SWT tidak menghendaki, tidak akan
tercipta apapun, bahkan satu rantai molekul protein atau lemak yang sangat
sederhana.
d. Manusia tidak akan dapat meniru kerja Allah SWT.
Mengubah dari bentuk turaab menjadi kulit, tanah, daging, dan darah adalah
proses yang ilmunya hanya dimiliki oleh Allah SWT.
TEMPAT TINGGAL ADAM
Saat semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan keagungan Allah
SWT itu, hanya Iblis dari bangsa Jin yang membangkang dan enggan
mematuhi perintah Allah SWT karena merasa dirinya lebih mulia, lebih
utama, dan lebih agung dari Adam.Hal itu disebabkan karena Iblis merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur.
Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah SWT menghukum Iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak.
Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah SWT untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat.
Allah SWT memperkenankan permohonannya itu.
Iblis mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga.
Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya.
Allah SWT kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
Allah SWT hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi,
maka Allah SWT memerintahkan malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda.
Para malaikat tidak sanggup menjawab firmanAllah SWT untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam,
berfirmanlah Allah SWT kepada mereka bahwa hanya Allah SWT lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis.
Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan langsung oleh Allah SWT saja.
Adam diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk tinggal di Surga dulu sebelum diturukan ke Bumi.
Allah SWT menciptakan seorang pasangan untuk mendampinginya.
Adam memberinya nama, Hawa.
Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah SWT dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya.
Allah SWT berfirman kepada Adam:
Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah:35)
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah SWT dari surga akibat pembangkangannya, Iblis mulai berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia disurga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka.
Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa mengapa Allah SWT melarang mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan apabila memakannya.
Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut.
Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah SWT sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi.
Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah:36)
Mendengar firman Allah SWT tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya.
Mereka lalu bertaubat kepada Allah SWT dan setelah taubat mereka diterima, Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu dari Syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Adam dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup disurga.
Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di Sri Lanka di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Arabia.
Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah 40 hari berpisah.
Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga.
Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Di bumi pasangan Adam dan Hawa bekerja keras mengembangkan keturunan.
ADAM MENURUT YAHUDI DAN KRISTEN
Kisah
tentang Adam terdapat dalam Kitab Kejadian pada Torah dan Alkitab pasal
2 dan 3, dan sedikit disinggung pada pasal 4 dan 5.
Beberapa rincian lain tentang kehidupannya dapat ditemukan dalam kitab kitab apokrif, seperti Kitab Yobel, Kehidupan Adam dan Hawa dan Kitab Henokh.
Menurut kisah di atas, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai
Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di sekitar wilayah irak saat ini).
Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang.
Allah juga menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita yang oleh Adam dinamai Hawa.
Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama Allah,
tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka melanggar perintah Allah untuk tidak
memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi keluarganya.
Adam dan Hawa mempunyai tiga orang putra yang disebut dalam Kitab Kejadian, yaitu Kain, habel, Set,
dan sejumlah putra dan putri yang tidak disebutkan jumlahnya.
Kitab Yobel menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa, yaitu Azura yang menikah dengan
Set dan Awan, yang menikah dengan Kain.
Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain,
tetapi nama mereka tidak disebutkan.
Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam meninggal dunia pada usia 930 tahun.
Dengan angka-angka seperti itu, perhitungan seperti yang dibuat oleh Uskup Agung Ussher,
memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran Nuh,
sembilan generasi setelah Adam.
Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama Lamekh (ayah Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun.
Menurut Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan.
Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka.
MANUSIA MENURUT BANGSA NORWEGIA
Dalam mitos Norwegia, sebelum bumi muncul ada dua dunia:
"Muspell adalah sebuah tempat cahaya dan panas, api baranya sangat panas, siapa yang bukan asli dari sana tidak akan bisa bertahan.
Surt duduk di perbatasan Muspell, menjaga daratan tersebut dengan pedang yang membara.
Pada akhir dunia dia akan mengalahkan semua Dewa dan membakar semua dunia dengan apinya.
Menurut kisah di atas, Adam diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.
Adam kemudian ditempatkan di dalam Taman Eden yang berarti tanah daratan, terletak di hulu Sungai
Pison, Gihon, Tigris, dan Efrat (di sekitar wilayah irak saat ini).
Ia kemudian diperintahkan oleh-Nya untuk menamai semua binatang.
Allah juga menciptakan makhluk penolong, yaitu seorang wanita yang oleh Adam dinamai Hawa.
Adam dan Hawa tinggal di Taman Eden dan berjalan bersama Allah,
tetapi akhirnya mereka diusir dari taman itu karena mereka melanggar perintah Allah untuk tidak
memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Setelah diusir dari taman itu, Adam harus bekerja untuk menghidupi keluarganya.
Adam dan Hawa mempunyai tiga orang putra yang disebut dalam Kitab Kejadian, yaitu Kain, habel, Set,
dan sejumlah putra dan putri yang tidak disebutkan jumlahnya.
Kitab Yobel menyebutkan dua orang anak perempuan Adam dan Hawa, yaitu Azura yang menikah dengan
Set dan Awan, yang menikah dengan Kain.
Baik Kitab Kejadian maupun Kitab Yobel menyatakan bahwa Adam mempunyai anak yang lain,
tetapi nama mereka tidak disebutkan.
Menurut silsilah Kitab Kejadian, Adam meninggal dunia pada usia 930 tahun.
Dengan angka-angka seperti itu, perhitungan seperti yang dibuat oleh Uskup Agung Ussher,
memberikan kesan bahwa Adam meninggal hanya sekitar 127 tahun sebelum kelahiran Nuh,
sembilan generasi setelah Adam.
Dengan kata lain, Adam masih hidup bersama Lamekh (ayah Nuh) sekurang-kurangnya selama 50 tahun.
Menurut Kitab Yosua, kota Adam masih dikenal pada saat bangsa Israel menyeberangi Sungai Yordan untuk memasuki Kanaan.
Menurut legenda, setelah diusir dari Taman Eden, Adam pertama kali menjejakkan kakinya di muka bumi di sebuah gunung yang dikenal sebagai Puncak Adam atau Al-Rohun yang kini terdapat di Sri Lanka.
MANUSIA MENURUT BANGSA NORWEGIA
Dalam mitos Norwegia, sebelum bumi muncul ada dua dunia:
"Muspell adalah sebuah tempat cahaya dan panas, api baranya sangat panas, siapa yang bukan asli dari sana tidak akan bisa bertahan.
Surt duduk di perbatasan Muspell, menjaga daratan tersebut dengan pedang yang membara.
Pada akhir dunia dia akan mengalahkan semua Dewa dan membakar semua dunia dengan apinya.
Di luar Muspell terletak
kehampaan yang besar dan menguap namanya Ginnungagap, Ginnungagap
terletak dalam kegelapan, ruang lingkup dingin dari"Niflheim",
"Niflheim" adalah sebuah daratan yang dingin dan beku. Es, salju,
angin, hujan dan dingin berat terpancar dari Niflheim, ketemu di
Ginnungagap adalah udara lembut, panas, cahaya dan udara lembut dari
Muspell.
Ketika dingin dan beku dari Nifheim dan api bara dari Muspell
bersentuhan, terjadilah tetesan yang mencair, cairan yang mengalir ini
bergerak ke nenek moyang manusia raksasa Ymir.
Ymir tidur nyenyak.
Di bawah
lengan kirinya tumbuh seorang pria dan seorang wanita.
Dan salah satu
kakinya muncul anak lelaki dan lainnya. Ini adalah awal permulaan dari
manusia raksasa yang mencair.
Cairan salju tersebut kemudian berubah
menjadi sapi raksasa yang disebut Audhumla. empat buah sungai susu
mengalir dari putting susunya dan ia memberi minum Ymir.
Sapi tersebut
menjilat es asin yang beku. Setelah sehari, dia membebaskan rambut
seorang pria dari es tersebut.
Setelah dua hari, kepalanya muncul, pada
hari ketiga seluruh tubuh pria tersebut muncul, namanya Buri, dia
tinggi, kuat dan tampan.
Buri mempunyai seorang anak
laki namanya Bor, Bor menikah dengan Bestla anak perempuan dari manusia
raksasa.
Bor dan Bestla memiliki tiga anak laki: Odin, Vili dan Ve'.
Dipercaya bahwa Odin adalah penguasa langit dan bumi.
Dia adalah paling
besar dan paling popular di antara semua pria.
Ketika Ymir jatuh, dari lukanya
mengalir darah yang membanjir, hingga semua raksasa beku cair, kecuali
raksasa Bergelmir, dia melarikan diri bersama istrinya dengan memanjat
ke Lur (sebatang pohon yang kosong di dalamnya dan bisa berfungsi
sebagai perahu).
Dari sana berkembang keluarga raksasa cair.
Anak laki Bor kemudian membawa
Ymir ke tengah Ginnungagap dan menciptakan dunia darinya.
Dari darahnya
mereka membuat laut dan danau; dari dagingnya dibuat bumi; dari
rambutnya dibuat pepohonan; dan dari tulangnya dibuat gunung.
Mereka
membuat batu dan kerikil dari gigi dan taring dan tulangya yang hancur.
Dwarfs terjadi dari daging Ymir
dan menjadi hidup.
Dengan perintah Tuhan mereka mendapatkan pemahaman
manusia dan muncul di antaranya, walaupun mereka hidup di bumi dan di
batu.
Dari tenggorak Ymir anak Bor menciptakan langit dan mengaturnya
di atas langit dengan empat penjuru, di setiap penjuru mereka meletakan
sebuah dwarf, namanya adalah Timur, Barat, Utara dan Selatan.
Mereka
mengambil bintang dan membakar bara api yang terbang melewati setelah
mereka meledakan Muspell, dan menempatkan mereka di tengah-tengah
Ginnungagap untuk memberikan cahaya ke surga dan di bawah bumi.
Mereka
kemudian menempatkan lokasi bintang tersebut.
Bumi dikelilingi oleh
laut yang dalam, Anak Bor memberikan daratan dekat laut untuk tempat
tinggal keluarga raksasa.
Untuk melindungi mereka dari musuh raksasa,
anak Bor kemudian membuat pegangan pulau dengan menggunakan kening
Ymir, mereka namakan itu Midgard.
Ketika berjalan sepanjang pantai,
anak Bor menemukan dua pohon, dia kemudian menciptakan sepasang pria
dan wanita dari pohon tersebut.
Odin memberi spirit dan
kehidupan pada pria dan wanita tersebut.
Vili memberikan mereka
pemahaman dan kekuatan bergerak, Ve' memberikan mereka pakaian dan
nama, yang pria disebut Ask (Ash) dan yang wanita disebut Embla (Elm).
Dari Ask dan Embla menurunkan ras pria yang hidup di Midgard.
Di
tengah dunia ini anak Bor membangun benteng kuat untuk mereka namanya
Asgard, generasi berikutnya disebut Troy.
Tuhan dan keluarganya hidup
di Asgard, banyak kejadian-kejadian yang terkenang terjadi di sini.
Di
Asgard, ada bangunan besar namanya Hlidskjálf.
Odin duduk di sana pada
kursi tinggi.
Dari sana dia bisa melihat seluruh dunia dan dapat
melihat apa yang dilakukan setiap orang.
Dia memahami semua yang
dilihatnya.
Odin menikah dengan Frigg, anak
dari Fjörgvin.
Keluarga ini menjadi semua keluarga yang menghuni di
Asgard kuno dan kerajaan tersebut menjadi miliknya.
Anggota keluarga
ini disebut Æsir, dan mereka semuanya dewa.
Ada alasannya mengapa Odin
disebut Bapak dari semuanya.
Dia adalah Bapak dari semua Tuhan dan pria
dari semuanya yang diciptakan oleh kekuatannya.
Bumi adalah anak
perempuan Odin dan juga istrinya.
Mereka punya anak sulung namanya
Thor. Karakter Thor berkuasa dan kuat.
Dengan ini dia mendominasi semua
kehidupan.
Semua orang yang diberitahu
mengetahui,
Tuhan membuat jembatan dari bumi ke surga yang disebut
Bifröst.
Ada yang menyebutnya pelangi.
Ia mempunyai tiga warna dan
sangat kuat, bila dibandingkan dengan struktur lainnya ia dibuat
dengan
kecekatan dan kecerdasan tinggi, namun sangat kuat, ia akan putus bila
anak Muspell menaikinya.
Tuhan tidak akan marah bila struktur ini
putus.
Bifröst adalah jembatan bagus, namun di dunia ini tidak ada yang
bisa
diandalkan jika anak Muspell sedang berperang.
Sangsi dari Tuhan
adalah oleh pohon Ash yaitu Yggdrasil.
Mereka mengadakan pengadilan
harian.
Yggdrasil adalah yang paling bagus dan paling agung dari semua
pohon.
Ranting-rantingnya berkembang ke seluruh dunia dan naik ke atas
mencapai surga.
MANUSIA PERTAMA MENURUT BANGSA PERSIA
Dewa paling tinggi dalam mitos Persia
Ahura Mazda menciptakan dunia, Alborz Mo , pengunungan Alburz tumbuh
800 tahun akhirnya mencapai langit. Dari sana hujan turun dan membentuk
laut Vourukasha dan dua sungai utama. Binatang pertama di dunia kerbau
putih hidup di pinggir sungai Veh Rod, namun dewa jahat Persia Angra
Mainyu membunuhnya. Bibitnya dibawa ke bulan dan dimurnikan,
terciptalah binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Di seberang sungai hidup
manusia pertama, Gayomard bercahaya seperti matahari. Angra Mainyu juga
membunuhnya. Aduh! Matahari memurnikan bibitnya selama 40 tahun,
kemudian tumbuh tanaman kelemabak (tanaman dengan tangkai banyak air
untuk dimasak). Tanaman ini tumbuh menjadi Mashya dan Mashyanag,
manusia yang pertama. Dalam mitos agama Penyebah Api, pertempuran
antara dewa paling tinggi Ahura Mazda dengan dewa jahat Angra Mainyu
berlangsung selama 12.000 tahun, dalam 3000 tahun pertama, dunia
cemerlang Ahura Mazda dan dunia gelap Angra Mainyu bersama-sama eksis,
umat manusia paling awal juga digoda dan disesatkan oleh kejahatn dan
kegelapan.
Angra Mainyu tidak membunuh
Mashya dan Mashyanag seperti membunuh kerbau putih, namun ia
menyesatkan mereka agar menyembah dia. Setelah 50 tahun mereka
melahirkan sepasang anak, namun dibawah arahan sesat Angra Mainyu
sepasang suami istri ini memakan anaknya, hingga berdosa terhadapnya.
Setelah itu dewa tertinggi Ahura mengembalikan sifat hakiki dari
Mashya and Mashyanag, setelah itu makin banyak anak yang lahir, mereka
akhirnya menjadi manusia yang paling awal.
MANUSIA PERTAMA MENURUT BANGSA BABYLON
Babylon: Dewi Kejahatan Setelah Meninggal Menciptakan Langit dan Bumi
Mitos
pencipta Babylonian Enuma Elish mulai Dewa air Apsu (segar) dan Tiamat
(garam) melahirkan beberapa generasi Dewa langit. Dalam beberapa Dewa
langit Ea adalah kakak sulung, di sampingnya ada banyak adik. Namun,
Dewa kecil langit yang belum dewasa sangat ribut, hingga Apsu dan
Tiamat tidak bisa tidur, hingga Apsu menyusun rencana untuk membunuh
dewa-dewa kecil ini, namun rencana ini bocor, Ea malah duluan bergerak
membunuh Apsu.
Setelah Tiamat tahu, dia
bersumpah akan membalas dendam, dia menciptakan banyak monster,
diantaranya termasuk: anjing gila, manusia kalajengking, manusia
setengah kerbau dan naga raksasa dan sebagainya. Ea dan Dewa Damkina
menciptakan Marduk, Dewa raksasa dengan empat mata dan empat telinga,
Marduk menjadi dewa pelindung. Dalam perang jahat antara Marduk dan
Tiamat, Marduk menggunakan sebatang anak panah memanah dan mengenai
jantungnya. Dia kemudian menyobek tubuhnya menjadi dua bagian,
terciptalah langit dan bumi, setelah itu dia menciptakan umat manusia,
agar manusia kerja keras mengerjakan pekerjaan yang dewa tidak ingin
lakukan, misalnya: pertanian, telemarketing dan accounting. (belakang
ini Marduk muncul di Cartoon Network Sealab 2020!)
MANUSIA PERTAMA MENURUT BANGSA MESIR KUNO
Mesir Kuno: Pada Awalnya, Dunia Berada Dalam Kondisi Kacau Balau
Dalam
mesir kuno banyak cerita mitos penciptaan. Semua dimulai dari adukan
tak teratur, dewa langit Nu (ataun Nun). Atum mengharapkan dia
mempunyai roh dan tubuh fisik, setelah itu dia menciptakan sebuah bukit
kecil, bila tidak dalam dunia yang kacau-balau dia dia tidak ada
tempat untuk berpijak. Atum adalah dewa yang bukan pria maupun wanita,
matanya bisa memandang segala hal. Dari mulutnya dikeluarkan seorang
anak, Shu adalah dewa udara; setelah itu dia keluarkan dari mulutnya
lagi seorang anak perempuan, Tefnut dewa dari kelembaban. Mereka berdua
diberi tugas mengubah kondisi semrawut alam semesta, Shu dan Atum
menciptakan Geb dewa bumi dan juga Nut dewa langit, pada mulanya Geb
dan Nut berlilit jadi satu, namun Geb berusaha tegak kembali, kemudian
secara perlahan-lahan tatanan dunia baru akhirnya terbentuk, namun Shu
dan Geb hilang dalam kegelapan.
Atum mengorek mata dirinya untuk
mencari Shu dan Geb, akhirnya SHu dan Geb berhasil kembali ke sisi
Atum. Atum sangat gembira, sangat terharu hingga meneteskan air mata,
setiap tetesan airmatanya jatuh ke bumi terciptalah seorang manusia.
China: Pangu Membuka Langit, Nuwa Menciptakan ManusiaBenih telor alam semesta ngambang dalam ruang dimensi alam yang abadi, dia termasuk dua efek yang saling bertentangan: Yin dan Yang. Setelah beberapa reinkarnasi, Pangu dilahirkan, bagian yang terpenting dalam benih telor ---- Yin turun menjadi daratan, yang lebih ringan--- Yang membubung membentuk langit.
Pangu kwatir langit dan bumi
menyatu lagi, dia lantas menggunakan tangan dan kakinya menopang langit
dan bumi, dia tiap hari tumbuh sepanjang 10 inch, setelah 18.000 tahun
ketinggian langit sudah mencapai 30.000 mil. Setelah tugas Pangu
selesai, dia kemudian meninggal, bagian dari tubuhnya berubah menjadi
materi hakiki alam semesta. Dewi Nuwa menjadi sangat sepi, dia kemudian
mengambil lumpur dari sungai Huang untuk membuat manusia, dengan
begitu manusia pertama muncul, kemudia dia pakai ranting pohon dan
mengambil lumpur dan melemparnya ke tanah, beberapa titik lumpur kecil
berubah menjadi umat manusia.
Jepang: Bumi Adalah Pulau yang Menyendiri
Dewa
langit menciptakan dua bersaudara: kakaknya Izanag,i adik perempuan
Izanami, mereka berdiri di jembatan mengambang di atas lautan primitif.
Menggunakan tombak panjang mutiara dewa mengaduk di laut hingga
terbentuklah pulau pertama Onogoro, di atas pulau ini mereka hidup
sebagai suami istri.
Dewa marah kepada mereka karena
mengingkari janji, sepasang suami istri ini menggunakan tongkat
panjang mutiara lagi membentik pulau Jepang dan dewa-dewa dalam lautan,
namun ketika dewa api Kagutsuchi-no-Kami dilahirkan, Izanami
meninggal. Izanagi sangat sedih kemudian dia mengikuti roh Izanami
datang ke neraka yang dikendalikan Yomi, Izanami makan makanan Yomi
dan tidak izinkan reinkarnasi kembali.
Ketika Izanagi tiba-tiba
melihat jasad Izanami yang mebusuk dia ketakutan dan melarikan diri,
roh Izanami sangat marah dan terus mengejar Izanagi. Akhirnya, Izanagi
berhasil melarikan diri dan keluar dari lubang neraka, dia kemudian
mengikat diri dengan sebuah batu besar, selamanya berpisah dengan
kematian, dia tidak ingin ke neraka lagi.
MANUSIA PERTAMA MENURUT BANGSA INDIA
India: Prisip Alam Semesta dan Langit Brahma
Banyak
mitos pencipta terdapat dalam kosmologi Hindu. Dalam bahasa Vedic
text, alkitab Rig Veda, dilukiskan mitos Hindu, Dewa yang sangat besar
Purusha mempunyai ribuan kepala, mata dan kaki, dia memeluk seluruh
bumi, sepuluh jarinya bila diperpanjang dapat menjangkau langit,
Ketika dewa langit memuja
Purusha, tubuhnya mengeluarkan minyak mentega yang jernih, minyak ini
kemudian berubah menjadi ungas dan binatang. Kemudian tubuh Purusha
transformasi menjadi fondasi jutaan makhluk di dunia, serta menjadi
dewa api Agni, dewa langit serta Indra , juga dari tumbuhnya tercipta
empat kasta dalam masyarakat India: Brahmana, Bangsawan, ksatria, dan
sudra. Menurut perkembangan sejarah terakhir, triniti dari Brahma
Pencipta), Vishnu (pemelihara) dan Shiva (penghancur) menyatu ke
permukaan. Brahma muncul dalam sebuah lotus yang sedang mekar dari
pusat Nishnu yang tidur. Brahma menciptakan alam semesta, yang akan
berakhir satu harinya, atau 4,32 juta tahun. Kemudian Shiva
menghancurkan alam semesta dan sikuls dimulai lagi.
Yunani dan TitanAbad ke VIII
S.M dalam sajak mitos yang dicatat oleh orang Yunani Hesiod's Theogony,
kondisi semrawut alam semesta primitif mulai dari dewa yang primitif,
termasuk Dewi Gaia (ibu bumi). Gaia menciptakan langit Uranus untuk
menutup dirinya., Uranus adalah Dewa primitive yang paling tinggi, dia
adalah evolusi dari langit, anak dan pasangan Dewi Bumi. Uranus
mengendalikan langit dan melindungi Gaia, Aai dan Gaia melahirkan
dewa-dewa, kumpulan binatang aneh dan monster, termasuk Hecatonchires
monster dengan 50 kepala dan seratus tangan, dan Cyloped "mata roda",
matanya sebesar mata tunggal raksasa sebesar poros roda.
Gaia dan Uranus melahirkan 6
anak laki dan 6 anak perempuan. Uranus sangat tidak suka beberapa anak
perempuannya yang rupanya mirip dan aneh, maka dia mengurungnya di
Tartarus (lubang dalam di bawah neraka yang gelap tanpa matahari).
Terhadap hal ini, Dewi Bumi Gaia sangat marah, dia memberi sebuah pisau
besar ke anak bungsunya Cronus, bahkan memberitahu dia rencana
membunuh Uranus.
Ketika Uranus
mendekati Gaia mencoba bermesraan, anak bungsunya Cronus tiba-tiba
meloncat keluar dan memotong alat kemaluan Uranus, ketika darah Uranus
mengalir di lantai, terciptalah ras manusia raksasa, monster dan dewi
pembalas dendam.
Dari busa laut yang diaduk oleh
buah pelir suci munculah dewa Aphrodite. Kemudian, ayah Cronus
generasi dewa berikut, ,Zeus dan Olympian.
Darwin mengajukan penyataannya bahwa manusia dan kera berasal dari satu nenek moyang yang sama dalam bukunya The Descent of Man, terbitan tahun 1871. Sejak saat itu hingga sekarang, para pengikut jalan Darwin
telah mencoba mendukung pernyataannya. Tatapi meskpun berbagai
penelitian telah dilakukan, pernyataan mengenai "evolusi manusia" tidak
didukung oleh penemuan ilmiah yang nyata, khususnya dalam hal fosil.
Kebanyakan masyarakat awam tidak menyadari kenyataan
ini, dan berfikir bahwa pernyataan evolusi manusia didukung oleh banyak
bukti yang kuat. Penyebab adanya opini yang keliru ini adalah bahwa
permasalahan ini sering dibahas dalam media dan dihadirkan sebagai fakta
yang terbukti. Tetapi yang benar-benar ahli dalam masalah ini menyadari
bahwa tidak ada landasan ilmiah bagi pernyataan evolusi manusia. David
Pilbeam, ahli paleoanthropologi dari Harvard University, mengatakan: “Jika
Anda mengundang seorang ilmuwan dari bidang ilmu yang lain dan
menunjukkan padanya sedikitnya bukti yang kita miliki ia tentu akan
mengatakan, "Lupakan saja; itu tidak cukup untuk diteruskan.”
Dan
William Fix, seorang penulis sebuah buku penting dalam bidang
paleoanthropologi, berkomentar: “Seperti yang telah kita lihat, ada
banyak ilmuwan dan orang-orang populer saat ini yang memiliki nyali
untuk mengatakan bahwa ‘tidak ada keraguan’ tentang bagaimana manusia
berasal. Jika saja mereka memiliki bukti.”
Tetapi
apakah landasan gagasan evolusi manusia yang diajukan oleh para
evolusionis? Ialah adanya banyak fosil yang dengannya para evolusionis
bisa membangun tafsiran-tafsiran khayalan. Sepanjang sejarah, telah
hidup lebih dari 6.000 spesies kera, dan kebanyakan dari mereka telah
punah. Saat ini, hanya 120 spesies yang hidup di bumi. Enam ribu atau
lebih spesies kera ini, di mana sebagian besar telah punah, merupakan
sumber yang melimpah bagi evolusionis.Pernyataan evolusi ini, yang
"miskin akan bukti," memulai pohon kekerabatan manusia dengan satu
kelompok kera yang telah dinyatakan membentuk satu genus tersendiri, Australopithecus. Menurut pernyataan ini, Australopithecus secara
bertahap mulai berjalan tegak, otaknya membesat, dan ia melewati
serangkaian tahapan hingga mencapai tahapan manusia sekarang (Homo sapiens).
Tetapi rekaman fosil tidak mendukung skenario ini. Meskipun dinyatakan
bahwa semua bentuk peralihan ada, terdapat rintangan yang tidak dapat
dilalui antara jejak fosil manusia dan kera. Lebih jauh lagi, telah
terungkap bahwa spesies yang digambarkan sebagai nenek moyang satu sama
lain sebenarnya adalah spesies masa itu yang hidup pada periode yang
sama. Ernst Mayr, salah satu pendukung utama teori evolusi abad ke-20,
berpendapat dalam bukunya One Long Argument bahwa "khususnya [teka-teki] bersejarah seperti asal usul kehidupan atau Homo sapiens, adalah sangat sulit dan bahkan mungkin tidak akan pernah menerima penjelasan akhir yang memuaskan."
Di lain pihak, terdapat perbedaan yang berarti dalam
susunan anatomi berbagai ras manusia. Terlebih lagi, perbedaannya
semakin besar antara ras prasejarah, karena seiring dengan waktu ras
manusia setidaknya telah bercampur satu sama lain dan terasimilasi.
Meskipun demikian, perbedaan penting masih terlihat antara berbagai
kelompok populasi yang hidup di dunia saat ini, seperti, sebagai contoh,
ras Scandinavia, suku pigmi Afrika, Inuits, penduduk asli Australia,
dan masih banyak lagi yang lain.
Tidak terdapat bukti untuk menunjukkan bahwa fosil yang disebut hominid oleh
ahli paleontologi evolusi sebenarnya bukanlah milik spesies kera yang
berbeda atau ras manusia yang telah punah. Dengan kata lain, tidak ada
contoh bagi satu bentuk peralihan antara manusia dan kera yang telah
ditemukan.
Setelah semua penjelasan umum ini, sekarang mari kita telaah bersama hipotesis evolusi manusia.
Pohon Kekerabatan Manusia Yang Dibuat-Buat
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern
berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi
tanpa bukti ini, yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang
lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara
manusia moderen dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sungguh
dibuat-buat ini, ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut:
1. Australophithecines (berbagai bentuk yang termasuk dalam genus Australophitecus)
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan." Australophitecus, yang
tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam
berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat ("tegap"),
sementara yang lain lebih kecil dan rapuh ("lemah")
Para evolusionis menggolongkan tahapan selanjutnya dari evolusi manusia sebagai genus Homo, yaitu "manusia." Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang daripada Australopithecus, dan tidak begitu berbeda dengan manusia moderen. Manusia moderen saat ini, yaitu spesies Homo sapiens, dikatakan telah terbentuk pada tahapan evolusi paling akhir dari genus Homo ini. Fosil seperti "Manusia Jawa," "Manusia Peking," dan "Lucy,"
yang muncul dalam media dari waktu ke waktu dan bisa ditemukan dalam
media publikasi dan buku acuan evolusionis, digolongkan ke dalam salah
satu dari empat kelompok di atas. Setiap pengelompokan ini juga dianggap
bercabang menjadi spesies dan sub-spesies, mungkin juga. Beberapa
bentuk peralihan yang diusulkan dulunya, seperti Ramapithecus, harus dikeluarkan dari rekaan pohon kekerabatan manusia setelah disadari bahwa mereka hanyalah kera biasa.
Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo erectus > Homo sapiens,"
evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini
adalah nenek moyang jenis selanjutnya. Akan tetapi, penemuan terbaru
ahli paleoanthropologi mengungkap bahwa australopithecines, Homo habilis dan Homo erectus hidup di berbagai tempat di bumi pada saat yang sama. Lebih jauh lagi, beberapa jenis manusia yang digolongkan sebagai Homo erectus kemungkinan hidup hingga masa yang sangat moderen. Dalam sebuah artikel berjudul "Latest Homo erectus of Java: Potential Contemporaneity with Homo sapiens ini Southeast Asia," dilaporkan bahwa fosil Homo erectus
yang ditemukan di Jawa memiliki "umur rata-rata 27 ± 2 hingga 53.3 ± 4
juta tahun yang lalu" dan ini "memunculkan kemungkinan bahwa H. erectus hidup semasa dengan manusia beranatomi moderen (H. sapiens) di Asia tenggara"
Lebih jauh lagi, Homo sapiens neanderthalensis (manusia Neanderthal) dan Homo sapiens sapiens
(manusia moderen) juga dengan jelas hidup bersamaan. Hal ini sepertinya
menunjukkan ketidakabsahan pernyataan bahwa yang satu merupakan nenek
moyang bagi yang lain.
Pada dasarnya, semua penemuan dan penelitian ilmiah
telah mengungkap bahwa rekaman fosil tidak menunjukkan suatu proses
evolusi seperti yang diusulkan para evolusionis. Fosil-fosil, yang
dinyatakan sebagai nenek moyang manusia oleh evolusionis, sebenarnya
bisa milik ras lain manusia atau milik spesies kera.
Seperti itulah yg bisa saya Ambil dari Berbagai Sumber dan teman blogger yg tidak bisa disebutkan satu persatu link nya.
Jika Ada Kesalahan saya Mohon Maaf yang Sebesar - besarnya.
dan Mohon Pencerahannya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan