1. Gantung
Diri
Cara ini yang paling banyak dilakukan orang-orang, entah mengapa?? Dalam beberapa kasus cara ini cukup efektif, tetapi tali yang digunakan harus cukup kuat begitu pula dengan simpulnya. Proses gantung diri biasanya memakan waktu 5 hingga 20 menit tergantung dari kekuatan fisik dan leher pelaku. Caranya hanya ikatkan seutas tali pada tiang pintu, batang pohon, simpul bawahnya membentuk lingkaran untuk leher anda simpulnya setengah meter lehih tinggi dari tinggi badan. Ya sudah gantungkan saja kepala disitu...
Tapi
kalau
menurut saya
ini cara yang paling menyiksa diri karena harus menunggu benar-benar tidak bernafas. Pada saat tergantung, pelaku akan mengalami
sesak nafas dan sakit luar biasa di daerah leher dan tengkuk. Mata
bakal keluar karena kesakitan, sehingga saat mau ditutup matanya tidak bisa karena badan sudah kaku
dan dingin, lidah melelet (kayak anjing). Setelah
itu perut dan dada akan kejang karena diafragma berkontraksi dengan hebat untuk
menghirup udara, dan ini sangat menyakitkan. Diafragma yang over kontraksi ini
pula yang menyebabkan pelaku mengeluarkan sperma bahkan fases di duburnya.
Secara refleks, pelaku biasanya tidak tahan lalu mencoba melepaskan diri,
sekalipun sudah terlambat.
Kemungkinan hidupnya memang sudah terlalu sering
digantung. Digantung oleh ketidakpastian dan harapan-harapan kosong yang tidak
pernah menjadi nyata. Harapan untuk keluar dari garis kemiskinan. Harapan untuk
mendapat kehidupan yang layak. Harapan untuk mendapat pekerjaan yang lebih
baik. Dan sejuta harapan-harapan lain yang hanya akan tertinggal menjadi
harapan-harapan kosong baru untuk anak dan istrinya.
2. Memotong
nadi dengan silet
Nah ini juga tetap saja menyiksa diri, karena kita harus menunggu 1 jam buat darah kita habis kemudian itu palingan pusing/pening baru pingsan dan mati deh. Mayoritas orang bunuh diri dengan cara ini berharap bisa meninggal karena kehabisan darah. Tetapi hal ini cukup konyol, karena tubuh memiliki mekanisme untuk kembali memproduksi darah saat ada darah keluar. Sehingga pelaku akan ‘lama mati’ jika bunuh diri dengan cara ini, yaitu rata-rata sekitar 45 menit bahkan lebih. Pada proses yang cukup lama ini pelaku akan merasa nyeri dan sakit yang luar biasa, pertama di tangan, lalu di sekujur tubuh. Berkurangnya jumlah darah secara drastis menyebabkan pelaku sangat kedinginan, lemas, dan kesemutan di sekujur tubuh. Biasanya juga disertai sakit kepala luar biasa karena berkurangnya transfer darah ke otak.
Mati
seperti ini
cuman buat
kotor kamar mandi dengan darah. Kemungkinan mereka ingin membuktikan bahwa silet itu
benar-benar tajam. Bisa juga karena penasaran apakah darah mereka berwarna biru
atau merah?
3. Terjun dari ketinggian
Dalam beberapa kasus,
cara ini juga cukup efektif. Tetapi sebaiknya pelaku menjatuhkan diri dari
ketinggian lebih dari 20 meter atau setara dengan gedung 5 lantai. Diusahakan
pula dasar lantai terbuat dari bahan keras, seperti semen atau beton. Lantai
dari tanah, air, sungai, atau rumput, apalagi yang ada pohonnya harus dihindari
karena bersifat elastis dan meredam benturan. Yang membuat repot, agar efektif pelaku harus jatuh dengan
posisi kepala di bawah. Posisi ini sangat sulit terutama bagi orang yang tidak
terlatih untuk terjun bebas. Berat kepala lebih ringan dari tubuh sehingga
kepala cenderung terdorong ke atas pada saat melayang.
Posisi yang tidak
sempurna saat terjun menyebabkan pelaku tidak mati seketika saat terjatuh di
lantai dasar, sering didapati pelaku masih bernafas 1 hingga 10 menit sesudah
jatuh. Sering dijumpai pula pelaku masih berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya,
mengerang, bahkan berteriak sekalipun tulang-tulangnya remuk, dan ini tentu
sangat menyakitkan. Lebih sakit lagi jika ternyata pelaku
tersebut menjatuhkan diri dari ketinggian yang tidak seberapa, biasanya hanya
tulang-tulang tertentu saja yang patah dan organ-organ tubuhnya masih normal.
Karena tidak mati maka pelaku akan segera ditolong oleh orang-orang di
sekitarnya. Cerita selanjutnya bisa ditebak, sakit yang amat panjang akan
pelaku rasakan saat dirawat di rumah sakit.
Kalau cara ini harus menunggu 10 menit baru kalian mati. Lalu jika seandainya sebelum 10 menit apinya sudah padam pasti kalian masih hidup tapi kalian cacat dan jelek (gosong).
Bakar diri dinilai sebagai cara yang paling bodoh untuk bunuh diri. Seperti yang diketahui, 60% tubuh manusia terdiri dari air. Hal inilah yang membuat manusia sulit terbakar. Tidak percaya? coba lumasi kelingking dengan bensin dan bakarlah, maka kurang dari 2 menit api itu mati dengan sendirinya. Fakta membuktikan bahwa 90% orang yang membakar dirinya tidak mati, justru ia akan merasa sakit yang luar biasa saat dirawat di rumah sakit.
Memang pelaku tetap
bisa mati, tetapi membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Itu pun jika apinya tidak
mati lebih dulu. Pada saat 20 menit itu pelaku akan merasakan panas dan sakit
yang luar biasa, bahkan saking sakitnya sering dijumpai pelaku tidak tahan dan
berusaha memadamkan api saat proses berlangsung. Kebanyakan orang gagal bunuh diri dengan bakar diri karena
apinya sudah mati sedangkan orangnya belum mati. Pada saat pelaku ‘gagal mati’
inilah sakit yang amat sangat akan dirasakan, bergerak pun tidak bisa, apalagi
melanjutkan proses bunuh diri. Pelaku tetap hidup karena seluruh organ tubuh
masih normal, biasanya hanya kulit dan mata saja yang rusak karena api.
Tapi sayangnya
cara ini amat menyakitkan. Bayangkan setiap lapisan kulit kita harus
dihanguskan hingga lapisan dalam atau organ tubuh dalam hangus baru kita mati..
Berapa lama coba penderitaannya? Iya kalau bakarnya
dengan api yang besar
sekali. Kalau bakar dengan menyiramkan
badan dengan bensin atau minyak tanah saja?? Lama baru matinya.. Penderitaannya itu lho… korban
pasti akan merasakan panas dan kesakitan yang sangat luar biasa.
5. Minum racun serangga
Dalam
hal ini yang paling populer tentu merek Baygon cair. Mau Baygon rasa apa?? ada
lavender, ekstra lemon, atau jeruk. Entah apa yang membuat baygon ini dipilih
oleh para bunuh diri. Padahal di sana jelas-jelas tertulis obat serangga, tapi
masih diminum juga. Atau bisa jadi mereka tidak bisa membedakan tulisan
antara Baygon dengan Mizone yang warnanya hampir mirip. Sebab kabarnya, angka
buta huruf di Indonesia masih cukup tinggi. Hanya mereka dan Tuhan yang tahu.
Tahukah
anda bagaimana tubuh berkontraksi secara hebatnya ketika racun tersebut sudah
menjalar ke tubuh anda..?? Untuk menghentikan kerja seluruh komponen tubuh
diperlukan proses yang sangat menyakitkan diri orang tersebut. Pelaku akan mati dalam
waktu agak lama, bisa lebih dari satu jam. Semua tergantung dari racun apa yang
diminum. Biasanya pelaku merasa sakit luar biasa di perut, mual-mual, dan
diare. Sakit kepala luar biasa juga akan dialami yang diiringi dengan lemasnya
tubuh karena darah yang mengental. Seseorang yang mengalami ini biasanya tidak
tahan lalu mulai mencari pertolongan.
6.
Menenggelamkan
Diri Sendiri
Entah mengapa kok mau-maunya menenggelamkan diri sendiri. Karena kepanikan yang luar biasanya semakin tenggelam, air masuk hidung dan mulut. Pertama akan melihat air yang keputihan, lalu menjadi kekuningan. Hampir pingsan dan mulai gelap.
7. Tidur di Rel Kereta api
Meskipun mengerikan dan ekstrim tapi ini cara yang tepat untuk mati dalam seketika… Gimana tidak seketika, mati hanya dalam hitung detik.
Entah mengapa kok mau-maunya menenggelamkan diri sendiri. Karena kepanikan yang luar biasanya semakin tenggelam, air masuk hidung dan mulut. Pertama akan melihat air yang keputihan, lalu menjadi kekuningan. Hampir pingsan dan mulai gelap.
7. Tidur di Rel Kereta api
Meskipun mengerikan dan ekstrim tapi ini cara yang tepat untuk mati dalam seketika… Gimana tidak seketika, mati hanya dalam hitung detik.
Ini adalah salah satu cara bunuh diri yang paling banyak di amerika. Kalau menurut saya ini paling ribet walau kelihatan mudah tapi ini lumayan ribet. Emang kalian bisa dapat dari mana senjata (pistol)?? Kalau cara yang ini memang butuh modal dan keberanian. Modalnya harus menyiapkan senjata api. Keberaniannya harus meng-shoot senjata pada diri sendiri. Karena kalau gemetaran pada waktu nembak, bisa-bisa kita tetap selamat tapi wajah udah hancur lebur.. Kan repot..
9. Menyumbat Aliran Nafas
Dengan tersumbatnya aliran oksigen membuat sistem tubuh akan berkontraksi sedikit demi sedikit. Pertama-tama yang diserang adalah syaraf motorik anda atau otak, baru kemudian dilanjutkan dengan organ dalam tubuh dan terakhir adalah kulit atau organ luar tubuh. Walaupun prosesnya cukup singkat namun efek yang dikeluarkan membuat kita akan sangat tersiksa terutama pada saat kontraksi pada bagian dalam tubuh.. Jantung akan berdetak dengan tidak normal, sampai kita akan seperti kejang-kejang karena tak ada asupan oksigen.. tubuh akan secara alamiah berontak katena kerja otot juga akan tidak bisa dikendalikan disebabkan syaraf motorik kita juga telah rusak. Dan akhirnya sedikit demi sedikit namun pasti akan membunuh anda..
10. Minum obat (over dosis)
Bagi orang-orang putus asa, mati oleh tangan mereka sendiri atau melalui penggunaan obat-obatan dipandang sebagai pelarian dari semua masalah dan rasa sakit.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan