Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan TNI siap berperang
untuk menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Penegasan tersebut
disampaikan Panglima TNI usai melantik Pengurus Provinsi PBSI Jambi.
“Bagi TNI, masa damai seperti ini adalah persiapan untuk perang,” kata
Djoko Santoso, Sabtu (28/8).
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak terkait ketegangan hubungan kedua negara. Pada intinya, dalam surat tersebut, Pemerintah Indonesia mengajak Malaysia untuk menyelesaikan persoalan bilateral secara damai.
Demikian dinyatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Jumat (27/8) lalu. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.
“Dalam salah satu poin surat tersebut, Presiden telah mengundang Perdana Menteri Malaysia untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan untuk menghindari kemungkinan apapun,” katanya.
Dia mengatakan, Presiden telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Presiden telah menandatangani surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Malaysia berikut meningkatnya ketegangan dalam hubungan di antara kedua negara,” katanya.
Dia mengatakan, Presiden Yudhoyono telah meminta penyelesaian damai masalah sehingga semangat persahabatan hubungan Indonesia-Malaysia dapat dihidupkan kembali. “Presiden juga menyerukan untuk melakukan pembicaraan tentang isu-isu perbatasan. Itu adalah hal yang paling penting. Itulah dua poin penting dalam surat itu,” katanya. Dia mengatakan, perundingan rinci tentang masalah perbatasan dengan Malaysia akan berlangsung pada pertemuan tingkat menteri luar negeri pada tanggal 6 September 2010.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai, pemerintah melalui Kemlu seharusnya bisa memberikan pernyataan yang tegas kepada Malaysia. Harus diakui, bahwa diplomasi merupakan upaya mempertahankan hubungan baik kedua negara. Namun, diplomasi seharusnya juga memperhatikan reaksi masyarakat yang muncul atas ulah Malaysia
malaysia pengecut gak berani perang sama rakyat INDONESIA,.,.
pengecut,..,.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak terkait ketegangan hubungan kedua negara. Pada intinya, dalam surat tersebut, Pemerintah Indonesia mengajak Malaysia untuk menyelesaikan persoalan bilateral secara damai.
Demikian dinyatakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Jumat (27/8) lalu. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.
“Dalam salah satu poin surat tersebut, Presiden telah mengundang Perdana Menteri Malaysia untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan untuk menghindari kemungkinan apapun,” katanya.
Dia mengatakan, Presiden telah mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. “Presiden telah menandatangani surat yang ditujukan kepada Perdana Menteri Malaysia berikut meningkatnya ketegangan dalam hubungan di antara kedua negara,” katanya.
Dia mengatakan, Presiden Yudhoyono telah meminta penyelesaian damai masalah sehingga semangat persahabatan hubungan Indonesia-Malaysia dapat dihidupkan kembali. “Presiden juga menyerukan untuk melakukan pembicaraan tentang isu-isu perbatasan. Itu adalah hal yang paling penting. Itulah dua poin penting dalam surat itu,” katanya. Dia mengatakan, perundingan rinci tentang masalah perbatasan dengan Malaysia akan berlangsung pada pertemuan tingkat menteri luar negeri pada tanggal 6 September 2010.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai, pemerintah melalui Kemlu seharusnya bisa memberikan pernyataan yang tegas kepada Malaysia. Harus diakui, bahwa diplomasi merupakan upaya mempertahankan hubungan baik kedua negara. Namun, diplomasi seharusnya juga memperhatikan reaksi masyarakat yang muncul atas ulah Malaysia
malaysia cuman 1/18 dari penduduk
indonesia,. jadi kenapa harus takut berperang melawan malaysia.. kami
rakyat indonesia siap kembali memegang bambu runcing untuk membasmi
negara malaysia, demi sang merah putih.
SOMBONG SEKALI PEMERINTAH NEGRI
JIRAN ITU, LAMA2 G BS DI BIARIN KALO MASIH NYEYEL JUGA KITA MUSTI BERI
PELAJARAN DENGAN KEKERASAN/PERANG, NKRI HARGA MATI. W UDH GEREGETAN
NEH,………
pengecut,..,.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan