Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu,
melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan
tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah
faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah
datang? (QS Muhammad: 18)
Dari ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan
tanda-tanda yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami
tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini.
Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita
tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang
kepada kita.
Hari Akhir itu dekat
Allah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari Akhir itu sudah dekat.
Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya ... (QS Al Hajj: 7)
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan
bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan
sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah
(mereka) dengan cara yang baik (QS Al Hijr: 85)
Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al
Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan
masa itu sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang
manusia. Padahal, di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari
dan bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap
bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah
suatu jangka waktu yang sangat pendek.
Keunggulan akhlakul Islam di dunia
Allah menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara
murni, tanpa menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan
lain selain-Nya dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan
dianugerahi kekuasaan dan pengaruh.
Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang
saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan apa pun
dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-orang yang fasik (QS An Nuur: 55)
Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah,
bahwa hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar
dalam hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam
Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh), bahwasanya bumi ini
dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang saleh (Surat Al Anbiya’: 105)
Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di
negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk)
orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut
kepada ancaman-Ku (Surat Ibrahim: 14)
Allah pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang
tinggi yang akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang
menyimpang, dan pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam.
Orang-orang kafir dan musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.
Terbelahnya bulan
TTelah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qamar: 1)
Kata 'terbelah' yang digunakan di ayat ini berasal dari kata
dalam bahasa Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah
tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna 'terbelah' lebih tepat. Tetapi
kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti 'membajak’ atau
'mencangkul' tanah.Untuk contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:
Sesungguhnya Kami benar-benar telah
mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan
sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan
sayur-sayuran. (QS ‘Abasa: 25-29)
Jelas terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah 'membelah.'
Kata ini berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.Apabila kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali tanah di bulan, mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan mengumpulkan contoh batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.
Tanda-tanda yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu
Di berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW,
disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Ketika
kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa yang
terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa kita
tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk yang
mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam.Di sini, mungkin akan muncul keraguan di benak pembaca dalam hal kebenaran dan kesahihan hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini. Ada sebuah cara untuk membedakan hadits yang sahih dengan hadits yang palsu. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna.
Sejumlah ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang ahli tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa hadits tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits tersebut.1
Sebagian tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam. Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah Hari Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:
Tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang
lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu per satu
ketika talinya putus. (HR Tirmidzi)
Dalam hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan
sebagai waktu ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan
konflik semakin meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral
mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut,
berbagai bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan
mencapai tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar
dalam angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat.
Tetapi, hal ini hanyalah tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan
menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan
keadaan yang penuh berkah dan ridha-Nya dengan berlimpahnya materi,
perdamaian, dan keamanan.
Peperangan dan kekacauan
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)
Apabila kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan di wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan yang mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja, dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam sejarah.
Berbagai pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk) adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai belahan dunia. Di berbagai tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir, dan banyak lagi lainnya, berbagai masalah terus merongrong kemanusiaan.
Contoh lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara dengan peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional. Seperti yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini, berbagai tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua abad kedua puluh.2 Bahkan dapat dikatakan bahwa teror adalah sebuah ciri khas abad kedua puluh.2 Berbagai organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai tindakan kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam sejarah dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror berulang-ulang telah menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah tertumpah dan orang-orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya telah telah dibantai atau terbunuh.
Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana
Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan
terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)Kehancuran kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana alam. Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan senjata modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini telah menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya. Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang paling menderita karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang Dunia II yang belum ada bandingannya adalah salah satu contohnya. Dengan penggunaan bom atom di perang terbesar di dunia itu, Hiroshima dan Nagasaki hancur total. Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita berbagai kerusakan.
Hiroshima |
Gempa Bumi
As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga ... gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari)Ada dua hadits besar sebelum hari hisab ... dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)
Dalam beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi berulang-ulang, dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh American National Earthquake Information Center (Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan 20.832 gempa bumi telah terjadi di berbagai tempat di dunia. Akibatnya, 22.711 orang diperkirakan kehilangan jiwanya.3
Kemiskinan
Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-'ulum Wa-mubid Al-humum)
Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin. (HR Tirmidzi)
Yang jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW
menjelaskan keadaan pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad
sebelumnya, kita melihat bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang
disebabkan oleh kekeringan, peperangan, dan berbagai bencana lain
bersifat sementara dan terbatas di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi,
saat ini, kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan bersifat
permanen den mewabah.Di dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat memprihatikankan. Laporan terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari empat penduduk dunia hidup dalam 'penderitaan dan kekurangan yang tidak terbayangkan sebelumnya'.4 Sekitar 1,3 miliar manusia di dunia bertahan hidup dengan uang kurang dari $1 (sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar manusia di dunia saat ini bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600) sehari. 5 Sekitar 1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.6
Runtuhnya nilai-nilai akhlak
Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas (Al-Haythami, Kitab al-Fitan)Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)
Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria. (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)
Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)
Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)
Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR Bukhari)
Di masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat dunia. Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia, bahaya ini mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya ini adalah keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks pra-nikah dan di luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan peningkatan angka penderita penyakit kelamin, adalah sejumlah petunjuk penting dari keruntuhan nilai-nilai akhlak.
Hadits tentang penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an
Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika
pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum
akan meluas.... (HR Bukhari)
Akan ada suatu ujian kegelapan kecil yang
akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang
menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi
terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang
mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu
Daud).
Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan
membaca Al Qur'an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak
masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari)Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud)
Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari)
Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)
Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad)
Hari Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn 'Amr bin ‘Ash)
Munculnya nabi-nabi palsu
Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh
Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR
Abu Daud)Para ahli telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme, dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi internet.7
Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi
o Salah satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil;
… dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya
kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal
mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang
mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka
tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)
o Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.
… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah
mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)
o Pada ayat ke-55 Surat Ali 'Imran, kita telah mengetahui bahwa
Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti 'Isa AS di atas
orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah
bahwa 2000 tahun lalu, murid-murid 'Isa tidak mempunyai kekuasaan
politik. Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa
sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas
(mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu, terbukti bahwa
mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi 'Isa as, karena,
seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur'an, mereka yang
meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini,
pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut 'Isa AS akan mengalahkan
orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di
dalam Surat Ali 'Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan
diketahui ketika 'Isa AS ketika turun kembali ke bumi.
Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab,
kecuali akan beriman kepadanya (‘Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari
kiamat nanti ‘Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. (QS An Nisaa’:
159)
Kita mengetahui dengan jelas dari ayat ini bahwa ada tiga janji
yang belum terpenuhi berkenaan dengan ‘Isa as. Yang pertama, seperti
setiap manusia lainnya, Nabi ‘Isa AS akan meninggal. Yang kedua, seluruh
Ahli Kitab akan melihatnya dalam bentuk sosok manusia dan akan
menaatinya ketika dia hidup. Tidak ada keraguan bahwa dua perkiraan ini
akan terpenuhi ketika ‘Isa AS datang kembali sebelum Hari Akhir.
Perkiraan ketiga mengenai kesaksian ‘Isa AS atas Ahli Kitab akan
terpenuhi di Hari Akhir.* Ayat lain dalam Surat Maryam membahas kematian ‘Isa AS.
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan
kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada
hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS Maryam: 33)
Ketika kita membandingkan ayat ini dengan ayat ke-55 Surat Ali
‘Imran, kita dapat memahami sebuah fakta yang sangat penting. Ayat dalam
Surat Ali ‘Imran tersebut berbicara mengenai ‘Isa AS diangkat ke
kehadirat Allah. Di ayat ini tidak ada informasi yang diberikan
berkenaan dengan apakah ‘Isa AS meninggal atau tidak. Tetapi di ayat
ke-33 Surat Maryam, disebutkan mengenai kematian ‘Isa AS. Kematian kedua
ini mungkin terjadi hanya apabila ‘Isa AS turun ke bumi kembali dan
meninggal setelah hidup di sini selama beberapa waktu (Allah-lah Yang
Lebih Mengetahui)* Ayat lain yang menjelaskan turunnya ‘Isa ke bumi adalah:
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil. (QS Ali ‘Imran: 48)
Untuk memahami rujukan atas ‘Al Kitab” yang disebutkan di ayat
ini, kita harus melihat ayat-ayat lain di dalam Al Qur’an yang relevan
dengan pokok permasalahan ini: apabila Al Kitab dikatakan di satu ayat
bersama dengan Taurat dan Injil, itu pasti berarti Al Qur’an. Ayat
ketiga dari Surat Ali ‘Imran menegaskan maksud tersebut:
Allah, tiada ada Tuhan melainkan Dia,
Yang Hidup kekal lagi senantiasa berdiri sendiri. Dia menurunkan Al
Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang
telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil sebelum (Al
Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan
memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai
balasan (siksa). (QS Ali ‘Imran: 2-4)
Dalam hal ini, Al Kitab yang disebut dalam ayat 48, yang akan
dipelajari oleh ‘Isa AS, hanya mungkin berupa Al Qur’an. Kita mengetahui
bahwa ‘Isa AS telah mengetahui Taurat dan Injil selama kehidupannya,
yaitu, sekitar 2000 tahun lalu. Jelas, kitab tersebut adalah Al Qur’an
yang dia akan ajarkan ketika dia turun ke bumi kembali.* Al Qur’an mengatakan hal berikut ini tentang ‘Isa AS:
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar
memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu
ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
(QS Az Zukhruf: 61)
Kita mengetahui bahwa ‘Isa AS hidup enam abad sebelum Al Qur’an
diwahyukan. Oleh karena itu, ayat ini harus merujuk, bukan pada
kehidupan pertamanya, melainkan pada kedatangannya kembali selama Hari
Akhir. Baik dunia Kristen maupun Islam sangat menunggu-nunggu kedatangan
‘Isa as yang kedua kalinya itu. Kehadiran terhormat tamu yang diberkati
ini di permukaan bumi akan merupakan tanda penting dari Hari Akhir.Bukti lebih lanjut kedatangan kedua ‘Isa AS dapat ditemukan dalam penggunaan kata wakahlan dalam Surat Al Maidah 110 dan Surat Ali ‘Imran 46. Di kedua ayat ini, kita diwahyukan perintah berikut ini:
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan,
“Hai ‘Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di
waktu Aku menguatkanmu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan
manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa...” (QS Al
Ma’idah: 110)
Dan dia berbicara dengan manusia dalam
buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah salah seorang di antara
orang-orang yang saleh.” (QS Ali ‘Imran: 46)
Kata-katanya hanya muncul di dua ayat ini dan hanya merujuk
pada ‘Isa AS. Kata ini digunakan untuk menjelaskan usia ‘Isa AS yang
cukup dewasa. Kata ini merujuk pada usia antara 30 dan 50, yaitu akhir
masa pemuda dan awal usia tua. Para ilmuwan Islam setuju menerjemahkan
kata ini merujuk ke periode setelah usia 35 tahun.Para ilmuwan Islam meyakini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang mendukung bahwa ‘Isa AS diangkat ke sisi Allah ketika berusia muda, yaitu permulaan usia 30-an, dan ketika dia turun ke bumi kembali, dia akan berusia 40 tahun ketika tinggal dan hidup di permukaan bumi ini. ‘Isa AS akan berusia tua setelah dia kembali ke bumi, sehingga ayat ini dapat dikatakan merupakan sebuah bukti kedatangan kedua ‘Isa AS ke bumi.8
Rasulullah SAW menceritakan kedatangan kedua ‘Isa AS
Ada beberapa hadits dari Rasulullah
SAW yang menyebut kedatangan kedua ‘Isa AS. Ilmuwan Islam Shawkani
menyatakan ada 29 hadits mengenai kembalinya ‘Isa AS dan bahwa informasi
yang terkandung di dalam hadits-hadits ini tidak dapat dipalsukan.
(Ibnu Majah)
Demi Allah Yang jiwaku ada di tangan-Nya,
putra Maryam, ‘Isa, akan turun dalam waktu singkat di antara kamu
orang-orang beriman (Muslimin) sebagai seorang penguasa yang adil (HR
Bukhari)
Hari Akhir tidak akan datang hingga putra
Maryam (yaitu ‘Isa AS) turun di antara kamu sebagai seorang penguasa
yang adil. (HR Bukhari)
Rasulullah SAW menjelaskan apa yang dilakukan oleh ‘Isa AS ketika dia turun kembali:
’Isa as, putra Maryam as, akan turun,
berkuasa selama 40 tahun dengan Kitabullah dan sunnahku, lalu meninggal.
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)
Isa AS, putra Maryam AS, akan menjadi
seorang hakim yang adil dan penguasa yang adil (dalam umatku),
mematahkan dan meremukkan kayu salib dan membunuh babi... Bumi ini akan
dipenuhi dengan kedamaian seperti sebuah bejana diisi dengan air.
Seluruh dunia akan mengumandangkan dan mengikuti satu kata yang sama dan
tidak satu pun akan disembah selain Allah. (Ibnu Majah)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan