Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan
peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis
diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F
dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung
lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun
disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis B dan
C.
A. Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu
penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini
disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C,
kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker
hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh
atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
Adapun beberapa hal yang menjadi pola
penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan,
hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat
kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B
dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia
produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
- 1. Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala
terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning
(terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita
hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut,
sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
- 2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk
kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah.
Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara
pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara
injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
- Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
Untuk
yang sudah jenuh dengan pengobatan kimia salah satu obat alternatif
alami terbaik untuk hepatitis yaitu dengan jelly gamat gold d dan
spirulina , alasan ilmiahnya
- 1. Jelly Gamat gold
Dokter Hariadi yang dihubungi Trubus
menjelaskan kandungan kolagen pada teripang memiliki kemampuan
menyembuhkan hepatitis-B dengan cepat. Hal itu disebabkan teripang mampu
melakukan regenerasi sel secara singkat. Menurut dokter lulusan
Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro itu, gamat merupakan
suplemen organik. Oleh karena itu, penyerapan dalam tubuh pun
berlangsung lebih baik dan tidak menimbulkan efek samping.
Hal senada dijelaskan dr Merlyn di
Surabaya. Hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6
bulan sejak terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan
berikutnya menjadi kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara
bertahap merusak sel hepar itu. Gamat membantu memperbaiki fungsi hati
secara tidak langsung. Apalagi ditunjang dengan makanan bergizi dan
istirahat cukup, menjadikan perkembangbiakan virus dapat dicegah.
Jadi, bila ada obat yang bisa menghambat
proses replikasi virus sangat disarankan, ucap Merlyn. Selama ini dunia
medis mengenal interferon yang berfungsi memperbaiki hati. Meski di
lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis-B
sebanyak 40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Khasiat gamat memang luar biasa.
Kandungan hewan laut filum Echinodermata itu efektif mencegah kehadiran
atau bahkan memusnahkan virus patogen. Berbagai pemeriksaan dokter itu
menguatkan bukti empiris khasiat gamat menumpas virus hepatitis yang
dialami Wiwiek Ady Pramesti. Pantas jika para dokter itu sepakat untuk
meresepkannya. Lantunan kesembuhan para penderita hepatitis pun seakan
menemukan sandaran baru, si penyembuh ajaib dari teripang(Trubus,Edisi:
Minggu, 02 Juli 2006 17:07:11)
Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, peneliti
Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang
mudah diuraikan menjadi enzim pepsin. Kandungan protein yang tinggi
berperan sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh.
Protein dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan
memperkuat hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah
larut dalam air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung
terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak teripang
membantu memperbaiki fungsi hati( Trubus,Rabu, Juli 01, 2009 09:14:06)
- 2. SPIRULINA
Manfaat Spirulina Penyakit Hepatitis (Hati)
Hati
yang sehat sangat penting bagi setiap orang. Setiap detik hati
melakukan aktivitasnya. Hati yang sehat, akan membentuk asam amino untuk
mempertahankan jaringan tubuh dan jika diperlukan akan mengubah protein
menjadi gula dan lipid. Hati dapat juga menghasilkan lesitin dan
kolesterol, kelenjar empedu dan albumin yang dapat membuang racun. Hati
juga dapat menghasilkan trombin yang dapat membekukan darah, juga
berbagai enzim dan enzim pendukung. Hati dapat mengubah gula menjadi
glikogen dan sebaliknya ketika diperlukan. Di dalamnya juga tersimpan
zat besi, tembaga, dan berbagai mineral, selain itu kaya dengan vitamin
A, D, E, K dan B kompleks. Hati yang sehat juga dapat menguraikan
berbagai unsur toksin dan toksin penyakit virus. Maka apabila hati
terganggu, semua fungsi tersebut akan terganggu.
Pencemaran alam, pencemaran udara, sisa
racun, obat-obatan, penyakit virus, dan toksin kimia yang masuk ke dalam
tubuh akan menyebabkan penyerapan nutrisi terganggu. Semua itu juga
akan menghabiskan nutrisi dalam tubuh. Kondisi demikian apabila terjadi
dalam jangka panjang akan menyebabkan hati tidak dapat lagi berfungsi
untuk membuang racun, maka untuk mengurangi kerusakan yang timbul
makanan bergizi harus mencukupi.
Untuk hati bengkak, kolin akan
dikeluarkan melalui air seni dan hatinya akan menjadi bengkak. Orang
yang nutrisinya tidak seimbang, hatinya juga akan berlemak.
Menurut teori bio-kimia, kekurangan
kolin akan menghambat pemindahan trigliserida dalam sel hati yang
mengakibatkan hati berlemak. Apabila gejala demikian begitu kronis, maka
hati akan mengalami penurunan fibrid yang akhirnya akan menyebabkan
sirosis hati (hati yang kaku) dan kelesuan fungsi hati.
Apabila gangguan hati sangat parah,
banyak sekali asam amino yang terkandung dalam protein akan dikeluarkan
bersama air kencing. Pada saat itu, protein tambahan perlu diberikan.
Spirulina justru kaya akan protein nabati yang sangat diperlukan bagi
penderita penyakit hati. Selain itu Spirulina juga kaya akan metionin
dan serin, dimana dengan bantuan magnesium dan vitamin B6 banyak
menghasilkan kolin. Karena itu Spirulina mempunyai manfaat yang luar
biasa terhadap hati berlemak dan sirosis hati, bahkan bermanfaat untuk
mencegahnya.
Banyak enzim yang berasal dari protein.
Namun, seandainya tidak ada vitamin B6 dan magnesium, hati tidak akan
menghasilkan berbagai enzim. Begitu juga hormon akan dipengaruhi.
Misalnya, kekurangan hormon yang dapat mengendalikan pengeluaran insulin
akan menyebabkan insulin dalam, darah berlebihan, sehingga menyebabkan
kadar gula darah menurun.
Sekarang ini, pemeriksaan kadar gula darah telah menjadi salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati.
Sekarang ini, pemeriksaan kadar gula darah telah menjadi salah satu cara untuk mengetahui kerusakan hati.
Kalium
membantu dalam mengubah glukosa menjadi glikogen untuk disimpan. Jika
diperlukan, glikogen baru dikeluarkan dan menghasilkan panas untuk
tubuh.
Spirulina
mengandung kalium yang tinggi, yang sangat bermanfaat untuk hati.
Banyak penelitian di Jepang yang telah membuktikan bahwa Spirulina
sangat bermanfaat untuk hati. Penderita yang GOT dan GPT-nya tinggi
untuk jangka waktu yang panjang dan tidak berubah setelah diobati dengan
spirulina, penyembuhannya sangat terlihat setelah menggunakan Spirulina
hanya dalam waktu satu bulan. Dan setelah tiga bulan, GOT dan GPT
penderita telah turun ke kadar normal.
Para penderita penyakit hati harus mementingkan makanan yang kaya dengan vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk hati.
- Hindari garam, makanan pedas, , gula pasir, minuman keras, dan jangan makan makanan berminyak untuk beberapa minggu.
- Makanan lain yang bermanfaat : lemon, timun, bawang putih, tauge, aprikot, sayuran berdaun hijau, susu kambing asli, hati hewan sehat, dan sebagainya.
- Vitamin dan mineral ; vitamin C, kolin, vitamin B6, vitamin B12 (6 g Spirulina mengandung 4,5-5 mcg vitamin B12, lebih kurang 150% dari kebutuhan harian), vitamin E, Vitamin A (Spirulina kaya dengan vitamin A, lesitin dan asam nikotinat.
sumber : http://pengobatan.wordpress.com/2007/01/17/manfaat-spirulina-iv-penyakit-hepatik-hati/
simak kisahnya sembuh dari hepatitis dengan jelly gamat dan spirulina:
Virus Hepatitis itu Telah Hilang Berkat Gamat
Sumber Trubus online Edisi: Minggu, 02 Juli 2006 17:07:11
Wiwiek Ady Pramesti tidak pernah
menyangka kesibukannya bekerja mendatangkan penderitaan. Awalnya ia
menganggap nyeri ulu hati yang beberapa kali menyerang adalah penyakit
biasa. Makanya wanita bertubuh jangkung itu tak pernah memeriksakannya
ke dokter. Toh hanya dengan mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas
di apotek, penderitaannya bisa diatasi.
Suatu sore di pertengahan Maret 1997,
Wiwiek tengah mengikuti rapat perusahaan. Tiba-tiba ibu 1 anak itu
menelungkupkan kedua tangan ke bagian ulu hati. Ulu hati sakit sekali
serasa dicabik-cabik, kenang Wiwiek. Tak hanya itu, tubuh Wiwiek menjadi
lemas disertai perut mual-mual, kembung, demam, nyeri sendi, dan
bengkak pada perut kanan atas semakin menjadi-jadi. Oleh teman-teman
sekantornya segera ia dilarikan ke rumahsakit terdekat di Surabaya, Jawa
Timur.
Betapa kagetnya Wiwiek ketika ahli medis
memvonis dirinya mengidap Hepatitis-B. Hal itu terbukti seminggu
kemudian timbul gejala utama hepatitis-B: bagian putih pada mata dan
kulit seluruh tubuh tampak menguning, serta air seni berwarna seperti
teh.
Coba herbal
Rawat inap selama sebulan penuh terpaksa
dijalani Wiwiek. Obat-obatan yang diresepkan dokter pun harus
ditelannya. Demi mempercepat kesembuhan, Wiwiek rutin melakukan terapi.
Sayang, hasilnya belum maksimal. Rasa lelah, letih, dan lesu kerap
menyambanginya. Meski kurang efektif dan menimbulkan efek samping, ibu
kelahiran 22 April 1957 itu tidak bisa menolak asupan obat dokter. Jika
tidak, risiko sering mual-mual, menggigil, dan pegal-pegal harus
diterimanya.
Namun, lama-kelamaan Wiwiek bosan
mengasup obat-obatan yang berefek mual sampai lemas itu. Dalam
kebimbangan, ia memutuskan mencari kesembuhan lewat jalur alternatif.
Pijat refleksi dari ahli di Desa Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi pilihan
pertama. Seminggu 3 kali ia rutin bertandang ke Banyuwangi.
Ibarat melempar kelereng ke dasar danau,
perlahan gelombangnya menghilang. Namun, kelereng masih tetap berada di
dalamnya. Sama halnya dengan usaha Wiwiek memulihkan kesehatan. Setelah
dipijat, kondisi tubuh menjadi prima. Tubuh jadi tegar, tapi virusnya
masih ada di dalam, tuturnya. Belakangan ia terpikat pada ramuan herbal
yang ditawarkan teman sekantornya. Ramuan dalam bentuk serbuk itu
berasal dari rimpang temulawak. Temulawak direbus dalam dua gelas air
sampai mendidih dan tinggal satu gelas. Rebusan temulawak di minum 3
gelas per hari. Hasilnya, dari bulan ke bulan ia merasakan perubahan.
Kesehatannya meningkat drastis. Daya tahan tubuhnya membaik, tapi virus
hepatitis enggan minggat dari tubuh.
Berkat gamat
Berdampingan dengan penyakit memang
bukan pilihan menyenangkan. Sembilan tahun sebagai carier hepatitis
dijalani Wiwiek. Selama itu pula hidupnya serasa tak berarti. Oleh
karena itu, Wiwiek selalu berusaha mencari kesembuhan. Suatu ketika di
penghujung September 2005 ia berjumpa dengan rekan lamanya di Semarang.
Dari sanalah perkenalannya dengan gamat-sebutan teripang di
Malaysia-berawal. Sejak itu Wiwiek mengkonsumsi gamat secara rutin.
Wiwiek yakin pilihannya kali itu tak
meleset. Ia meneguk gamat 1-2 sendok makan 3 kali sehari tanpa
didampingi konsumsi obat lain. Dalam hitungan minggu kondisi tubuhnya
bertambah prima. Semangat beraktivitas terasa meluap-luap. Awal Mei
2006, noktah cerah kesembuhan mulai tampak di mata wanita 49 tahun itu.
Hasil tes SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) normal di kisaran
15-17 IU dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) pun beranjak
stabil di angka 17-20 IU.
Demikian pula tes virus/antivirus. Virus
hepatitis dalam tubuhnya dinyatakan negatif alias telah musnah. Kurang
yakin, tes laboratorium di lain tempat pun dilakoni. Serasa mendapat
keajaiban, hasil serupa Wiwiek dapatkan. Pantas bila konsumsi gamat
tetap saja dilakukan sebagai wujud syukur.
Diresepkan dokter
Kisah kesembuhan Wiwiek Ady Pramesti itu
sebuah keniscayaan. Dokter Hariadi yang dihubungi Trubus menjelaskan
kandungan kolagen pada teripang memiliki kemampuan menyembuhkan
hepatitis-B dengan cepat. Hal itu disebabkan teripang mampu melakukan
regenerasi sel secara singkat. Menurut dokter lulusan Fakultas
Kedokteran, Universitas Diponegoro itu, gamat merupakan suplemen
organik. Oleh karena itu, penyerapan dalam tubuh pun berlangsung lebih
baik dan tidak menimbulkan efek samping.
Hal senada dijelaskan dr Merlyn di
Surabaya. Hepatitis disebabkan oleh virus yang dalam jangka waktu 6
bulan sejak terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan
berikutnya menjadi kronis. Virus masuk ke dalam sel hati dan secara
bertahap merusak sel hepar itu. Gamat membantu memperbaiki fungsi hati
secara tidak langsung. Apalagi ditunjang dengan makanan bergizi dan
istirahat cukup, menjadikan perkembangbiakan virus dapat dicegah.
Jadi, bila ada obat yang bisa menghambat
proses replikasi virus sangat disarankan, ucap Merlyn. Selama ini dunia
medis mengenal interferon yang berfungsi memperbaiki hati. Meski di
lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis-B
sebanyak 40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Khasiat
gamat memang luar biasa. Kandungan hewan laut fi lum Echinodermata itu
efektif mencegah kehadiran atau bahkan memusnahkan virus patogen.
Berbagai pemeriksaan dokter itu menguatkan bukti empiris khasiat gamat
menumpas virus hepatitis yang dialami Wiwiek Ady Pramesti. Pantas jika
para dokter itu sepakat untuk meresepkannya. Lantunan kesembuhan para
penderita hepatitis pun seakan menemukan sandaran baru, si penyembuh
ajaib dari teripang jeli…
Simak kisah nyata lainya :
Setelah Konsumsi Gold-G Selama 1 Minggu Hepatitis B Sudah Negatif
Nama : Agustina Ariyanti
Umur : 28 Tahun
Alamat : Madiun
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold G Sea Cucumber jelly dan spirulina
Umur : 28 Tahun
Alamat : Madiun
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold G Sea Cucumber jelly dan spirulina
obat hepatitisSaya menderita tiroid dan
dokter menganjurkan untuk dioperasi. Sebelum operasi saya diminta untuk
check up dan ternyata hasil check up menunjukkan bahwa saya positif
menderita Hepatitis B.
Karena Hepatitis B tersebut, maka dokter
tidak berani melakukan operasi pada tiroid saya. Setelah itu saya
dianjurkan konsumsi produk Gold-G dan spirulina oleh Ibu Syamsiah, lalu
saya konsumsi Gold-G 3x sehari. setelah konsumsi kurang lebih 2 bulan ,
saya kembali melakukan check up, dan ternyata hepatitis B sudah negatif,
saya pun dapat menjalankan operasi pada tiroid saya.
Kemudian saya memiliki masalah dengan
kulit wajah yang sering berjerawat, setelah saya mengoleskan dengan Gold
G dan mengkonsumsi spirulina, serta rutin membasuh muka dengan air RO,
akhirnya jerawat yang sering timbul di wajah saya sudah berkurang dan
saya pun bisa mendapatkan kulit wajah yang semakin cerah dan sehat tanpa
khawatir akan timbul jerawat yang selalu mengganggu penampilan saya.
SGOT Awal 1575 & SGPT 2227 Turun Menjadi SGOT 47 & SGPT 51
Nama : Dwijo Wasi Widyanto
Umur : 36 tahun
Alamat : Sukabumi
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold-G dan spirulina
Umur : 36 tahun
Alamat : Sukabumi
Keluhan : Hepatitis B
Jenis Prodak : Gold-G dan spirulina
Sebelum konsumsi Gold-G dan spirulina,
selama 1 tahun ini saya merasa cepat capek, susah makan, bangun tidur
tidak merasa segar/masih lemas, kepala suka pusing, namun semua keluhan
itu saya abaikan karena peran saya sebagai pelatih senam pernafasan
Satria Nusantara.
Suatu saat saya merasa lemas dan badan
terasa tidak enak. Lalu saya ke UGD, tempat saya bekerja dan ternyata
saya harus dirawat. Awalnya didiagnosa dan saya menderita tipes dengan
widal 1/40 1/80 1/640, seminggu kemudian tes SGOT dan SGPT dengan hasil
SGOT nya 1575 dan SGPT 2227. Dari Hbs Ag (+), rasanya sama seperti
divonis terkena penyakit AIDS.
Suatu saat saya diperkenalkan oleh teman
saya yang bernama Bpak Johan Safari dengan produk Gold-G Sea Cucumber
Jelly dan spirulina. Setelah saya konsumsi produk tersebut, 1 minggu
kemudian saya kembali melakukan tes SGOT dan SGPT. Hasilnya SGOT saya
menjadi 47 dan SGPT saya jadi 51. Air kencing jernih melebihi sebelum
saya sakit dan bangun tidur terasa sangat segar.
Walau disarankan dokter istirahat,
tetapi saya merasa kondisi saya sudah membaik dan tidak ada masalah
lagi, herannya lagi, kata rekan-rekan saya, wajah saya jadi lebih segar
dan tambah percaya diri.
2. Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit
hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya
melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga
yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}.
Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan
tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian
sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85%
dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan
merusak hati bertahun-tahun.
- 1. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang
yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi
telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar
diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin
menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut “jaundice”
(jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan
enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita
Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
- 2. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C
dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated
interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C
adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk
mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati.
Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama
bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu
perlu penanganan pada stadium awalnya.
Salah satu alternatif Penjinak penyakit Hepatitis C
sumber trubus online Rabu, Juli 01, 2009 09:14:06
BAGAI TERSISA KULIT MEMBALUT TULANG .
BEGITULAH KONDISI WASKITO DUA TAHUN LALU. SEKADAR MENEGAKKAN TUBUH PUN
IA PERLU BANTUAN ORANG LAIN. OLEH KARENA ITU IA LEBIH BANYAK
MENGHABISKAN WAKTU DI ATAS PEMBARINGAN. HEPATITIS C AKUT MENGGEROGOTI
KESEHATAN PRIA 66 TAHUN ITU. ‘KAMI SEKELUARGA RELA JIKA BAPAK DIPANGGIL
TUHAN ,’ UJAR DEWI HANDAYANI, ANAK SULUNG WASKITO.
Napas tersengal-sengal pada malam 25
Juni 2007 itu menjadi awal petaka Waskito. Malam itu Waskito sulit
bernapas sehingga keluarga melarikannya ke sebuah rumahsakit di
Surakarta, Jawa Tengah. Hasil diagnosis dokter, Waskito positif
paru-paru basah. Sebelas hari lamanya ia opname di rumahsakit itu
sembari mengkonsumsi antibiotik jenis streptomycin. Namun, kondisi ayah 5
anak itu tak kunjung membaik.
Muka pucat, tubuh kerap letih, dan nafsu
makan berkurang. Selain itu demam dan batuk menghampiri tubuh Waskito
yang kian ringkih. Suami Nuk Sudaryanti itu pun segera dilarikan ke
sebuah rumahsakit di Jakarta. Di rumahsakit itulah dokter mendiagnosis
hepatitis C. Peningkatan kadar SGOT dan SGPT 20 – 40 kali dari ambang
normal menandakan adanya kerusakan hati. Ambang normal SGOT 17 – 20 IU
dan SGPT 12 – 17 IU.
Penyakit lama
Penyakit lama
SGPT (Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase)
merupakan parameter untuk mengetahui kesehatan hati akibat infeksi virus
atau bakteri. Hasil cek laboratorium juga menunjukkan kadar bilirubin
mencapai 3,48 mg%. Padahal, kadar normal maksimal 1 mg%. Peningkatan
bilirubin menyebabkan urin berwarna kemerahan – seperti teh kental –
serta bola mata dan kulit kekuningan.
Sayang, kondisi Waskito yang dirawat di
Jakarta tak ada perubahan berarti. Oleh karena itu keluarga memutuskan
untuk membawanya pulang ke Surakarta. Nuk Sudaryanti, sang istri, rutin
memberikan 7 butir putih telur atas anjuran seorang dokter. Itu untuk
memasok kebutuhan albumin bagi tubuh. Kadar albumin penderita hepatitis
umumnya rendah.
Namun, upaya itu belum menyembuhkan.
Virus hepatitis C masih bercokol di tubuhnya. Virus itu sebenarnya telah
lama mendekam di tubuh Waskito. Pada 1983 ia divonis positif hepatitis
C. Saat itu Waskito bekerja di pelabuhan sebagai tukang las. Waskito
kurang memperhatikan kebersihan makanan yang disantap dan kurang
berolahraga.
Virus hepatitis kembali menyerang
Waskito pada awal 2007 seperti kisah di atas. Pemilik bengkel motor itu
kerap kesemutan di bagian kaki. Jika rasa itu datang, pria kelahiran
Surakarta 29 September 1949 itu hanya bisa terduduk. Berat badannya pun
turun.
Teripang
Menurut dr Primal Sudjana SpPD-KPTI,
spesialis penyakit dalam Rumahsakit Hasan Sadikin Bandung, hepatitis
akibat serangan virus. Bila dibiarkan hingga 6 bulan, menyebabkan
hepatitis akut. Enam bulan berikutnya, berubah menjadi sirosis atau
pengerasan hati. Dalam perkembangannya sirosis berpotensi menjadi kanker
hati.
Setelah berbagai jalan penyembuhan
ditempuh, Waskito kemudian teringat ekstrak teripang yang teronggok
selama 3 bulan di lemari es. Pada Juli 2008 ia mulai mengkonsumsi
ekstrak hewan laut filum Echinodermata. Dosisnya 2 sendok makan 2 kali
sehari. Ia merasa segar setelah mengkonsumsi ekstrak teripang. Tiga
bulan rutin mengkonsumsi teripang, Waskito merasa segar bugar. Itu
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ia
negatif hepatitis. Kadar bilirubin Waskito kini 1,1 mg%, kadar SGPT dan
SGOT juga kembali normal. Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, peneliti
Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang
mudah diuraikan menjadi enzim pepsin.
Kandungan protein yang tinggi berperan
sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh. Protein
dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan memperkuat
hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam
air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di
hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak teripang membantu
memperbaiki fungsi hati.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan